Haris mulai jenuh mendengar suara teriak-teriakan anak Tunas Bangsa yang memenuhi kantin yang tidak seberapa besar dan kumuh ini. Di SMA Tunas Bangsa bukan hanya kantin yang kumuh, hampir sekeliling sekolah ini kumuh, tidak seperti 2 tahun lalu saat Haris baru pertama kali menginjakkan kakinya untuk mendaftar di Tunas Bangsa ini dan sebelum kepala sekolah Tunas Bangsa ini diganti dengan pak Bocin, pertamanya Haris tidak tau siapa itu pak Bocin tapi setelah diberi tau Nevan, ternyata pak Bocin itu nama ejekan untuk kepala sekolahnya yang baru, dan lanjut cerita Nevan juga pernah memberi tau, pak Bocin itu korupsi makanya Tunas Bangsa jadi kumuh gini,itu kata Nevan. Bicara tentang Nevan, Haris baru sadar kalau anak itu tidak menampakkan batang hidungnya dari tadi.
"Nevan mana?" tanya Haris ke 2 makhluk didepannya yang sibuk dengan handphone masing-masing.
"Palingan mojok sama si Gita." jawab Dandi asal.
"Ohiya,gue denger lu kemaren jalan sama anak Global ya Ris?" tanya Rio.
Haris menaikan alisnya. "Jalan? Ga tuh. Kemaren gue ketemu dia ditaman, abis itu dia ngajakin gue sholat Ashar."
"Elu sholat?" teriak Dandi histeris.
"Gue islam bego, wajarlah gue sholat." sahut Haris.
Sebuah pukulan mendarat mulus dikepala Dandi. "Mulut elu Dan, toak banget kayak cewek!" seru Yogi yang baru datang sambil memegang pop-ice vanila blue.
Dandi langsung mengerucutkan bibirnya kesal. "Bapak gue capek nyari duit buat beli kambing mitrahin kepala gue, elu maen geplak-geplak aja." sahut Dandi ketus sambil mengelus-ngelus kepalanya sendiri.
Tawa Rio langsung pecah melihat kelakuan 2 makhluk idiot didepannya, dan Haris hanya mengeleng-geleng kepalanya. "Najis elu mah gitu aja ngambek, lagian emang bener elu tuh tadi toak banget Dan." elak Yogi, tapi melihat Dandi yang terus mengerucutkan bibirnya Yogi memilih minta maaf. "Yaudah deh, gue minta maaf." sambung Yogi sambil mengulurkan tangannya.
Melihat Dandi yang masih diam, Rio langsung bangkit dari duduknya dan menarik tangan Dandi untuk menerima uluran tangan Yogi yang ingin berminta maaf.
Dandi pun menerima uluran tangan Yogi. "Jangan gitu lagi elu Yog, sakit hati gue tau."
"Pelukan doang." ejek Haris sambil menahan tawanya.
"Dih. Najis gue pelukan dia, lagian gue masih normal." tunjuk Dandi ke arah Yogi yang hanya mengedikkan bahu acuh.
"Namanya siapa Ris?" tanya Rio penasaran sambil mendekatkan badannya ke Haris yang asik dengan kuah bakso-nya.
Haris menaikan alisnya. "Nama siapa?"
"Itu, yang kemaren jalan sama elu." jawab Rio.
"Jalan sama siapa lu Ris." tanya Yogi sambil mengaduk-ngaduk sisa bumbu kacang batagor milik Dandi.
"Adelia."
"Wih, namanya bagus pasti orangnya cakep ya?" puji Yogi.
Iya, dia emang cantik Yog. Gue aja meleleh kalo deket dia, gumam Haris.
♫
KAMU SEDANG MEMBACA
Travelove
Teen FictionAwalnya mereka bertemu disaat yang tidak pas, ketika Haris dihajar preman di gang sempit dekat sungai. Tapi setelah kejadian itu Haris dan Adelia menjadi dekat. ••••••••••••• Cover by Grasiaar