Alyssha's pov
Pagi ini aku harus mengantarkan pesanan kue yang 'lumayan banyak' ke rumah bu dewi lagi. Yaap, setelah bunda memberi tahu tentang perjodohan itu beberapa hari yang lalu, aku jadi agak canggung untuk mengantarkan kue kerumah bu dewi, tapi apa boleh buat aku harus tetap mengantarkan kue ini kesana lagi.
Sesampainya di depan rumah bu dewi aku langsung memencet bel, seperti biasa tidak berapa lama satpam datang membukakan pintu dan langsung menyuruh ku masuk kedalam rumah. aku dibantu oleh pak satpam membawa kue pesanan bu dewi kedalam rumah.
"neng tunggu disini dulu ya, saya mau manggil ibu" ujarnya kepada ku dan kubalas dengan anggukan
sudah lumayan lama aku menunggu tapi belum terlihat tanda-tanda kehidupan di rumah ini akhirnya aku berjalan keluar rumah dan duduk di halaman depan rumah ini. seperti yang pernah aku bilang sebelumnya, rumah ini sangat bagus, jujur saja aku kagum dengan semua interior rumah ini.
aku melihat keatas balkon kamar, tidak sengaja aku melihat ada penampakan sosok laki-laki yang hanya mengenakan handuk melingkar di pinggang. aku memincingkan mata dan mengingat sesuatu, sepertinya aku pernah melihat laki-laki ini dan tepat sekali saat aku memperhatikannya. dia menengok ke arah ku, reflek aku membalikkan badan.
"Sh*t"
aku langsung masuk kedalam rumah dan melanjutkan kegiatan ku tadi menunggu bu dewi, sambil menunggu aku mengeluarkan handphone ku dan membuka beberapa pesan yang masuk. Tiba-tiba aku melihat seorang laki-laki tegap yang tadi aku lihat dibalkon. sekarang dia mengenakan kaos putih polos dan celana denim yang aku lihat sedang mengambil roti dan mengolesnya dengan selai. aku tidak jelas melihat wajahnya tapi aku mengingat sesuatu... yaa!!! dia adalah laki-laki menyebalkan yang aku temui di restoran beberapa hari yang lalu. Aku memberanikan diri menghampirinya.
"ngapain kamu disini?" tanya ku sinis menghampirinya di meja makan
dia hanya diam meneruskan makannya, aku yang merasa diacuhkan berniat untuk pergi
tiba-tiba dia berdiri dari meja makan menghampiriku, dia berjalan ke arah ku, lama-lama makin mendekat dan sekarang wajahnya berada tepat di depan wajah ku, hanya ada keheningan yang lumayan lama. kemudian aku sadar dan menjauhkan wajah ku darinya
"harusnya, saya yang nanya sama kamu. ngapain kamu ada di rumah saya?" ujarnya memecah keheningan
"Loh.. i.. ni rumah kamu?" jawabku kikuk
"Iya benar, lalu ada apa kamu datang ke rumah saya, mau ganti rugi?"
"kemarin kan saya sudah ganti rugi pakai handphone saya, apakah masih kurang?"
"ya kamu pikirkan saja lagi" ujarnya sombong
"ini kartu nama saya, kalau kamu punya itikad baik kamu bisa datang ke saya lain hari, karena saya tidak punya banyak waktu sekarang" lanjutnya, dia langsung meninggalkan aku yang sedang mematung berdiri di dekat meja makan
aku mengambil kartu nama yang dia berikan tadi
"Devano Narendra Sudibjo" ucapku mengeja
'who is he?' batin ku
***********************************
maaf yaa baru bisa update sekarang, soalnya aku belakangan ini lagi ngurusin ppdb buat sekolah #curcol
ohhiya guys, jangan lupa votenya yah kalau suka biar aku bisa semangat lanjutin ceritanya dan jangan lupa kasih komen, kritik dan saran. ditunggu yaa!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bridge of our love
RomanceBagaimana jika seorang Alyssha Naura khanza(21) gadis mandiri, pintar, & lucu dan Devano Narendra Sudibjo(27) seorang Laki-laki dewasa yang cetus, dingin, dan tidak mudah menunjukan perasaannya dijodohkan oleh kedua orangtuanya. Tetapi sebelumnya m...