Awalnya sih....

29 4 0
                                    

Holla !
Ane dah kembali !
Maaf ya apdetnya lama. Abisnya baru ciap ujian.
Dan juga sangat sulit untuk dapat mood di cerita yang satu ini... 🙌
Maklum aja. Dan semoga aing dapat nilai bagus ya.
Baiklah ! Tanpa babibu kita baca kelanjutannya...

Sebelumnya...

Pantas saja semua pada takut padanya. Holang kaya berat ternyata. Tapi, bagaimana kalau Aku jadi pacarnya?

-----—————————

Ya! Ide itu tak sengaja terbesit di otakku. Otak Farhan Guntur. Ya! Itu akan lebih mudah bagiku daripada harus meminta maaf padanya. Jika Aku mendekatinya, Maka ia akan melupakan semua tentangku. Termasuk ayahku. Tapi, Jika Aku hanya meminta maaf Maka masalah hanya semakin runyam. Mungkin Dia bilang sudah memaafkanku nantinya. Tapi nyatanya, Dia masih menyimpan dendam Dan membalas dendam padaku melalui ayahku. Lagian, ini takkan sulit. Karena ini adalah yang pertama kali baginya. Sungguh kasian nasib cinta pertamanya jatuh padaku. Salah! Lebih tepatnya adalah gelar pacar pertama yang biasanya paling dikenang jatuh kepadaku. Yaitu orang yang hanya mempermainkan dia.
Kita lihat saja esok apa yang akan kulakukan.

Sementara di lain sisi....

Hoam~
Ia baru terbangun dari tidurnya.
Dan di Pagi hari ini amat indah bagi Alya Maharani karena ia sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah. Bukan untuk belajar. Tapi lebih tepatnya adalah untuk menjelek-jelekkan anak itu.
Hahahahahahaha....
Lihat saja kau nanti!

——————

Pagi ini sekolah mengadakan apel pagi. Seperti biasanya. Yaitu mendengarkan bimbingan dan arahan dari kepala sekolah. Lalu, seluruh siswa SMA PELITA BANGSA bubar. Tapi, tanpa sengaja Farhan Guntur berpapasan dengan Alya Maharani.

"Alaya~" senggolnya.

"Lo!" pekiknya.

"Kok lo masih marah sih?" tanyanya sangat lembut.

"Kalo lo gak kenal gue, lo kagak usah sapa-sapa gue!"
"Dan satu lagi! Nama gue bukan Alaya! Tapi Alay!"
"Bukan! Maksud gue Alya!" jawabnya bertubi-tubi.

"Hahahahahhaha. Nama lo alay? Persis deh kayak orangnya" jawabnya penuh seenaknya.

"Awas lo ya!" jawabnya penuh geram.

"Tapi, kita udah impas,bukan? Lo udah nyiram gue dengan ice lemon tea kemaren. Dan kesalahan gue juga bukan sengaja." jawabnya.

"Lo pikir dengan itu kita udah impas,hah? Lihat dan tunggu aja! Lo gak akan tenang di sekolah ini lagi!" jawabnya penuh amarah.

"Jangan gitu dong" jawabnya sambil memasang puppy eyes nya.

"Percuma lo bujuk gue!" jawabnya sambil berlalu pergi.

Farhan pov.
Ini gak boleh berakhir hanya dengan gini aja! Tanpa berpikir panjang, ku jegal kakinya dan pastinya dia terjatuh.
Kupeluk dia. Dan kami lama bertatapan. Seolah-olah dunia hanya ada aku dan dia.
Aku tersenyum, tapi apa ini?
aku merasakan ada yang berbeda. Mata coklatnya sangat indah. Aku merasa seperti terhipnotis dengan mata itu. Jantungku berdegup sangat kencang, dan juga rasanya seperti aku tak ingin melepaskannya. Ingin terus seperti ini saja.
Tunggu! Farhan Guntur! Sadarlah! Sadarlah kalau ini hanya skenariomu saja untuk menyelamatkan hidupmu.

Alya pov.
Kesel banget gue harus ketenu ama dia! Pake acara senggol-senggol segala lagi. Dia ngga takut apa ama gue?
Saat aku hendak pergi tiba-tiba...
Aaaaaaa.....
aku terjatuh....
Ha? Kok gak sakit sih?
Malahan rasanya nyaman banget.
Kubuka mataku. Dan apa yang kudapatkan!
Aku berada dalam pelukan dia?
Mata kami saling bertatapan.
Dalam sesaat kulupakan pertengkaran diantara kami.
Aku merasa tenang dan nyaman dalam pelukannya.
Apakah ini....
Ah!
Tak mungkin!
Sadarlah!
Plak!

Farhan pov.
Disaat aku kembali ke akal sehatku, kulepaskan pelukanku dan
Plak!
Apa ini? Dia menamparku?

"Woi! Bagaimana bisa ada orang kayak lo yang udah ditolongin bukan tau terima kasih malah menamparnya!" jawabku penuh amarah. Ya. Saat ini aku berada di saat yang amat marah hingga ke ubun-ubun.

"Lo pikir gue gak tau kalo lo sengaja hah?"
"Lo sengaja lakuin ini untuk narik perhatian gue'kan?"
Jawabnya balik dengan penuh amarah juga.

"Heh! Lo harusnya kalo ngomong agak disaring dikitlah! Ngapain juga gue narik perhatian cewek kasar dan oemarah kayak lo?"
Gue dah gila! Gue makin membuat dia marah ama gue.

"Apa lo bilang? Kasar dan pemarah?"

"Iya! Oleh karena itu, lo harus memperbaiki sikap lu yang satu itu ya~" jawabku sambil berlari ke kelas dan memberikan kedipan padanya.

Alya pov.
Di kelas aku kembali memikirkan perkataannya tadi.
Apa? Kasar dan pemarah? Dia pikir gampang apa nyari cewek kayak gue? Dia mungkin belum sadar kali ya kalo gue hanya satu-satunya perempuan yang seperti ini baik di dunia ini maupun dunia lain.
Tapi, mengapa tadi gue merasa ada hal yang berbeda seperti...aku tak ingin lepas darinya?
Ah..... Sadarlah Alya! Dia musuhmu. MUSUH ?!

TBC

Gimana gays?
Seru? Atau gimana...

BTW, don't be a silent reader ya 😀 !
Karena vomment dan dukungan kalian sangatlah dibutuhkan !




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ConfuseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang