Bagian 5 : Nyaman

1.6K 9 0
                                    

Aku melihat, dia rebahan di kaki bagian atas kananku sambil menghadap ke langit-langit posisi seperti ini lumayan lama, sampai sekujur tubuhku mati rasa. Entah apa yang membuatnya tidak bergerak sedikit pun dari paha ku, seperti posisi yang enak mungkin yang dia rasakan.
Sekian menit berlalu, matanya mulai bergerak-gerak ke segala arah seolah mengamati sesuatu di atas badannya, mulutnya terbuka sedikit seolah mau mengatakan sesuatu tetapi tidak bersuara, disusul badannya yang bergetaran semakin lama semakin tak karuan.

Aku hanya bisa melihat kejadian yang tak masuk akal ini dengan pasrah, dan berharap dia tidak melihatku. Tiba-tiba saja dia kembali diam seperti semula, namun tak kunjung pergi juga.

Tak terasa sudah pagi, setelah bertarung mental dengan dia semalaman, badanku terasa tidak enak hari itu, mungkin karena kurang tidur juga. Jam menunjukkan pukul 06.00 WIB udara di lingkungan ini masih dingin, berbicara saja keluar seperti keluar asap dari mulut kita, aku mencoba mencari suasana baru dan keluar rumah, kulihat kanan kiri rumah masih sepi, yah pantas di perumahaan ini masih banyak tanah dan bangunan yang belum dihuni karena termasuk perumahan yang belum satu tahun di bangun. Embun disana-sini menempel di benda-benda sekitar, matahari pun masih 1/4 yang muncul, "huu" benar-benar udara yang menyejukkan.

Aku pun keluar pagar, berjalan-jalan sekeliling perumahan ini. Dan tiba di suatu tempat di perumahan ini yang aneh menurutku, dari jauh memang tampal seolah-olah tak ada apa-apa, namun jika di lihat dari dekat dan diperhatikan.

Wanita didalam KamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang