CHAPTER #20

1.2K 117 2
                                    

-
-
-
-

Kai mulai melonggarkan pelukannya. Ia merasa Yong In sudah sedikit lebih tenang.

Kai menatap wajah kekasihnya dengan senyum yang ia paksakan. Memegang pipi Yong In erat dengan tangan hangatnya.

"Ayo kita duduk, kau pasti lelah"
Tutur Kai lembut kemudian menuntun kekasihnya duduk di sofa.

Kai kembali beranjak untuk mengambil minuman kaleng di kulkas.

"Minumlah, kau banyak kehilangan air hari ini" rujuk Kai begitu tenang tanpa menghiraukan perih hatinya dan tatapan nanar dari Yong In.

"Hmm,?" Kai kembali menawarkan minumannya karna Yong In hanya terdiam.

"Babo" desis Yong In tiba tiba. "Aku wanita terbodoh di dunia"

Kai tersenyum mendengar suara Yong In. "Ne, kau terlihat bodoh saat hancur seperti ini"

"Sudah berapa lama kau mengetahui ini Oppa,?"

Kai kembali tersenyum mendengar pertanyaan Yong In yang terlihat masih begitu khawatir. "Apa itu penting?"

"Jawab aku" ujar Yong In memaksa.

Kai menghela nafas panjangnya, mata nya menghadap langit langit ruangan Yong In.

"Dari awal ?, apa kau mengetahui ini dari awal ?"

Kai mengembalikan tatapannya pada Yong In dan lagi lagi ia tersenyum.

"Berhenti tersenyum Oppa !! Aku benar benar ingin menangis mlihatnya"

Kai meraih tangan kanan Yong In dan menciumnya lembut. "Derobwa, seorang pemukul kayu, tidak akan bisa hidup tanpa kampak nya, meski ia tinggal seorang diri, tapi ia masih bisa makan karna adanya kampak,"
Kai menyentuh lembut pipi Yong In. "Yongin-a, kau melupakan satu hal dalam hidupmu, kau punya aku, dan sekarang hanya aku, sekecil apapun sesuatu yang kau sembunyikan aku pasti tau, karna hanya aku yang kau punya, jadi mulai sekarang dengarkan aku baik baik, jangan menyembunyikan apapun lagi dariku, luapkan semuanya, jangan menahan sesuatu sendirian, kau tidak sendiri Yong In ,ada aku"

"Oppa,"

"Seulpohajima, appohajima, uljimara haengbokaseyo jebal,"

Lagi lagi Yong in menangis dan menundukkan kepalanya. Ia benar benar merasa bersalah pada Kai. Sudah kali ke tiga ini ia meninggalkan Kai. Meski mungkin sekarang keadaannya berbeda. Tapi bagi Yong In tetap saja, ia akan jauh dari Kai, ia tak kan tau bagaimana keadaan Kai. Rasa bersalah nya semakin besar saat mengingat Kai yang selalu ada untuknya, satu satu nya orang yang mencari keberadaannya hingga rela membohongi seluruh dunia, seseorang yang rela lelah untuk hanya sekedar memikirkannya, meluangkan waktu dalam schedul yang begitu padat, menemaninya bekerja, mengirimkan makanan, dan satu satunya alasan untuk Yong In untuk tetap melanjutkan karirnya di dunia Fashion. Bagaimana perasaannya tak hancur sekarang,? Senyuman Kai benar benar mencerminkan betapa terlukanya ia. 

Tangan Kai meraih pipi Yong In. Menariknya ke atas agar Kai bisa mendapat manik mata yang kini sedang hujan deras. Perlahan Kai menghapus air mata sang kekasih yang tetap turun sedari tadi. 

"tenanglah, kita masih bisa berhubungan lewat ponsel, kita tidak hidup di zaman Jeoseon chagi" canda Kai sembari tersenyum manis. mencoba mengibur Yong In dengan lawakannya. 

"geunde Oppa,,," 

"shhtt, jika kau terus berkata tapi, kau tidak akan bisa tenang disana, pergilah, dan kau harus membawa baju yang bagus saat kau pulang dari sana, arasseo?" Kai mengangkat kedua alis nya sembari tersenyum manis. Seolah ia sedang menenangkan anak kecil yang meminta permen pada sang kakak.

So I Married My Fan (EXO KAI FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang