Teguh pov.
Aku tetap menyantap makanan ku dan melihat bagaimana lahapnya partner kerja ku makan. Entah aku seperti melihat ada yang beda pada dia dari pada wanita lain. Apa aku mulai jatuh cinta? Tapi dia kan ??
Ahh persetan dengan semua itu, aku mengakui mulai tertarik dengannya, apa salah jika tertarik kepada partner kerja? Masalah dia sudah punya pacar apa belom aku masa bodo."Udah selesai?" tanya ku
"Emm iya pak, maaf aku terlalu bersemangat makan :)"
"Ini emang udah lebih dari jam makan siang, balik kantor lagi" dia menganga lebar setelah aku bilang 'kita balik kantor lagi' entah sumpah serapah apa yang diucapkan dalam hatinya, aku membuat alasan klien hanya untuk mengajak dia makan siang, apa mungkin aku mulai tertarik dengan nya? Oh God jangan sampai dia hanya sebatas partner kerja+sekertaris ku.
"Hah, bapak gak gila kan tadi bapak bilang mau ketemu sama klien? Ini kenapa balik sih pak? Kalo emang niat bapak tadi cuma makan siang berdua bilang aja kali ahh pak, aku juga ada urusan sama Vee jadi rugi kan aku ngeluangin waktu ihh" Tika nyerocos panjang lebar gara-gara aku mengganggu makan siangnya sama Vee 'emang ada urusan apa sih sama Vee? Lagian aku ini kan bosnya' batinku.
"Kenapa?"
"Kenapa? Bapak ya ahhh tau deh pak susah ngomong sama kutub selatan" dia balik membalas ku, aku langsung melototinya karena pengunjung resto memang agak sedikit terganggu dengan cerocosan Tika. Aku langsung menarik tangannya setelah aku memberi tip pada pelayan tadi yang melihat aku dan Tika berantem.
"Pelan-pelan kali pak, kalo pacar saya liat bapak tarik2 saya gini bisa ngamuk dia"dia memberontak melepaskan tangan, dan aku mulai mengendorkan cengkeraman tanganku setelah dia bilang dia punya pacar. Hahhhh??
"Balik ke kantor kan pak? Bapak mau jadi patung didepan resto ini? Kalo mau saya tinggal naik taksi aja ya?"
Aku tadi melamun, lalu dia membuyarkan lamunan ku.
"Iya"Dalam mobil, kami hanya saling diam, Tika malah asyik melihat luar kaca mobil, dia memang seperti itu awal kerja dulu dia memang lebih suka melihat luar kaca mobil, entah kenapa tapi aku masih ingat pertama kali dia kerja dan aku memintanya untuk ikut bertemu klien.
Flashback on
"Jaga sikap kamu kalo ketemu klien" peringatanku pada Tika
"Baik pak" dia menjawab tapi tidak melihat wajahku apa aku terlalu jelek? Ah tidak aku masih terlihat tampan.
"Liat wajahnya ketika orang itu bertanya dan menjawab"
"Aku lebih suka liat jalanan yang seperti ini, aku bisa meliat orang yang beralalu lalang disini"
"Kenapa dengan jalanan? Aku bos mu seharusnya kamu mengahragai bos!" aku sedikit teriak.
"Karena ketika kita melihat jalanan pasti akan ada hal yg mungkin akan memperlihatkan seperti jalan hidup kita pak" dia masih asik melihat jalanan yg kadang macet dan kadang lancar.
"Baik lah asal kamu jangan sampai terpecah konsentrasi"
"Tidak mungkin pak" jawabnya mantapFlashback off
Hingga tanpa disadari akhirnya mobil kami sudah memasuki kantor.
"Terimakasih makan siangnya pak, kalo bapak mau mengajak saya lagi jangan dengan cara berbohong" pamitnya dan sepertinya dia juga menyindirku.
"Hmm" aku memakir mobilku ketempat biasa lalu aku melihat Tika dan Vee sedang berbincang entah mengenai apa. Ini sudah jam 3 sebentar lagi jam pulang kantor tapi aku harus mengerjakan beberapa pekerjaan lagi.Bersambung........
Hallo readers gak tau fellnya dapet apa gak? Intinys aku cuma mau post Bapak Teguh hahah.
Please...
Maaf kalo ada yg berantakan, kalian gak nunggu kan? Jadi ya aku post.a akan ngaret2 dikit.
Mau buat cerita lagi tapi yg ini tetep bakal aku selesein kok tenang lagian gak ada yg nunggu.
Aku lagi nunngu Roni pov wkwkwk 😁😁
Udah ahh ini makin kesini fell.a gak ada 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Pilihan
RandomMaaf aku ganti judul, karena alur mulai beda dengan apa yang awalnya mau aku tumpahkan