Part 5

33 2 1
                                    

'Kau selalu ada dihati
Ku tak bisa lupakanmu,
Dan tak bisa lupakan dirimu.
Dan ku selalu mencintaimu.
Ku tak mau jauh dari mu
Kau lah yang terindah kasihkuuu.."

Kadang setiap cinta memang harus ada yang dikorbankan. Manusia selalu punya cara dalam hal ini entah itu wajar atau tidak. Tak ada pilihan lain selain menjalani.

Tika memang terlihat indah setiap saat, akhirnya hari ini Roni bertemu dengannya untuk membicarakan sebuah hal yang memang harus Roni bicarakan tentang hubungan mereka.
"Cantik" kata pertama yang Roni keluarkan setelah beberapa menit tadi mereka diam tanpa ada yang berbicara.
"Makasih, kamu juga tetap sama tetap ada di urutan ke 3 hatiku setelah papa dan adek" jawabnya
"Aku selalu berharap jadi yang terbaik buat mu yang" memang mereka selalu seperti ini ketika ketemu, selalu berharap jadi yang terbaik buat masing-masing setiap perasaan yang ada. Apa salah jika menginginkan seperti itu?
"Mau ngomong apa?" to the point Tika
"Aku selalu menyayangimu sampai kapanpun, aku harap kita sama-sama berjuang buat ini, aku mau suatu saat kamu jadi orang terhebat setelah mamaku Tika" entah mengapa Roni tak pernah ingin membicarakan tentang sebenarnya ketika bertemu Tika.
"Selalu selalu aku akan tetap bertahan semampu aku, tapi aku ngerasa orang tua kamu sekarang gak suka sama aku yang" jawab Tika. Entah kenapa Tika memang sudah berpikir keras untuk positif tentang hubungan ini. Tapi kecemasan juga pasti akan terasa.
"Kalo emang harus aku bisa melepaskan, kalo tidak aku tetap akan berjuang. Aku takut pada akhirnya aku berjuang sendiri tanpa kamu" lirih Tika.
"Kenapa kamu harus berjuang sendiri? Jika berjuang denganku itu lebih baik" tanya Roni
"Aku tau yang tapi kamu juga harus tau bagaimana semua yang ada dipikiranku aku berusaha untuk biasa tapi apa? Aku malah seperti orang bodoh yang tak pernah tau tentang kamu" jawab Tika, entah fikiran negatif apalagi yang mulai menyerang sekarang, kata orang ketika kita jatuh cinta maka kita harus siap dengan kondisi apapun.

➖➖➖

Keheningan sedang dialami oleh mereka hanyak suara alunan music dari radio yang mengalun sesuai isi hati mereka Peterpan-Semua Tentang Kita. Bayangan mereka beralih pada masa-masa dimana mereka dulu sedang bahagia. Dengan erat saling menggenggam, saling tertawa, saling membuat salah satu dari mereka tersenyum.

Flashback

"Tika.." teriak Roni
"Apa sihh Ron mau ke kantin ahh laperrr" dengan menggunakan sikap manjanya. Tau kah waktu itu pun Roni sedang gugup sebenarnya, dia hanya ingin menembak Tika, tapi keadaan  sudah seperti orang habis lari maraton.
"Aku mau ngomong sama kamu" Roni berusaha menjejerkan tubuhnya dengan Tika, sementara Tika masih asik berjalan sambil bersenandung.
"Ngomong aja kali ahh Ron kek sama gebetan aja pakek ijin" kekeh Tika.
"Aku sayang sama kamu melebihi sahabat, aku mau kamu selalu ada disamping aku ketika aku bahagia, sedih, tertawa dan terpuruk" bisik Roni pada Tika. Sementara Tika hanya diam padahal dia sebenarnya juga ada rasa sama Roni tapi hal itu Tika tekankan hanya untuk sebagai sahabat. Apa yang harus Tika bilang?
"Roni mah suka goda-goda ihh" rengek Tika, mereka sekarang berada di dekat tangga yang memang agak sepi karena para murid sudah banyak yang pergi ke kantin.
"Aku serius, aku mau kamu jadi pacar aku, aku udah capek nahan biar gak nembak kamu tapi susah" jelas Roni yang memang tidak ada kebohongan sama sekali.
"Jujur aku sebenernya juga suka sama kamu, aku jatuh cinta sama kamu, tapi karena aku terlau takut untuk bilang sama kamu" telak semua kini sudah terbuka lebar kesempatan untuk berasama tapi bukan dengan nama sahabat tapi pacar.
"Jadi..." tanya Roni.
"Iya" anggukan serta kata yang Tika keluarkan dari bibirnya sontak membuat Roni bahagia. Penantian panjang yang iya tunggu datang juga.
"Tapi satu hal yang harus kamu tau" kata Tika lagi.
"Apa lagi?" dahi Roni berkerut mendengar kata yang diucapkan Tika.
"Kalo suatu saat kita putus, tetap seperti ini, tetap berteman, tetep seperti keluarga dan sodara" lanjut Tika
"Beres lahhh sayang, makasih ya kamu udah mau nerima aku" jawab Roni.

Sebuah Pilihan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang