Roni pov
'Cinta akan selalu datang pada kita, tapi apakah aku dengannya akan cepat berakhir hanya dengan masalah sepele ini?'
"Arghhhh.... Kenapa sih otak gak bisa diajak kompromi kan gue mau ngerjain ini semua.." dengus ku.
"Kenapa sih kalian gak mau ngerti keadaan ku? Aku cuma pengen dingertiin doang" lalu aku mengambil hp untuk menelvon Tika aku udah janji bakal telvon dia, dan berhubung emang aku lebih sering telvon Tika pas malem.
'Hallo assalamu'allaikum?'
'Waallaikum salam, iya halo sayang?'
'Lagi ngapain?'
'Lagi tiduran capek nih, dari pagi rapat mulu, mana si bos radak setres' dengus Tika
'Emang kenapa lagi si bos masih tetep kaku? Udah makan belom?'
'Mana bisa sih sikutub selatan berubah yang? Ehh udah tadi kok. Oh ya kamu jangan lupa makan ya,udah belajar belom?'
'Udah juga kok, tapi paling nanti juga bakal makan lagi hehehhe, udah tapi aku ada yang gak ngerti yang, besok lagi mau tanya sama temen'
'Oalahh yaudah deh kalo gitu, besok jangan lupa tanya ya sayang'
'Iya bawel ih ini anak'
Aku menelvon Tika selama satu jam, entah apa yang dibahas aku juga kadang gak paham, Tika itu ibarat penyemangat dalam hidup ku.'Apakah semua akan baik-baik saja? Akhir-akhir ini kita banyak cekcok, aku harap semua akan baik-baik saja sayang' batin Roni.
Pagi Di ruang makan.
"Gimana sama kuliah?" papa Roni mulai membuka topik.
"Baik, pa cuma aku sedikit ada kendala" Roni menghebuskan nafas lega, dia sudah berusaha jujur dengan keadaannya.
"Makanya jangan pacaran terus, pikir kuliah" tegas papa
"Aku sama Tika aja jarang ketemu pa, kita ketemu kalo pas memang kita sama-sama libur itu pun hanya jalan biasa"
"Tetap saja gara-gara dia kamu gak pernah fokus kuliah"
"Pa, makan dulu nanti aja diomongin" mama mengelus tangan papa agar dia lebih tenang.
Selesai makan Roni langsung pamit dengan papa dan mama nya "Roni berangkat ke kampus dulu, permisi"
"Hati-hati sayang, jangan ngebut-ngebut" tambah mama.Roni pun segera menuju garasi mobil untuk segera berangkat ke kampus. Didalam mobil Roni mendengus kesal
"Kenapa sih gak pernah ngerti keadaan, arghhhhh....."
"Apa cuma perusahan-perusahaan yang kalian pikirkan, aku juga punya bakat sendiri aku gak bisa terus dikekang" frustasi Roni.30 menit dalam mobil, dan sekarang dia sudah sampai di kampus.
"Woy Ron tugas kampus udah?" tanya salah satu teman gue.
"Ahh gila belom selese gue, niat gue juga mau tanya sama elo gue gak paham sama sekali urusan itu" dengus Roni.
"Anjirrrr lo kapan mau ngerti sama ginian otak lo mah game game trus, elo salah masuk jurusan sih, cobak lo masuk ke TI mantap itu, tiap hari bikin game mulu" dia membalas perkataan gue dengan sedikit menegejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Pilihan
RandomMaaf aku ganti judul, karena alur mulai beda dengan apa yang awalnya mau aku tumpahkan