Sad :'3

26 4 1
                                    

***

update sorry agak lama ya ~~~ sibuk ama maen game sih :v

typo :v 

sabar bagi yang gk ngerti kata katanya 

semoga yang puasa... puasanya varokah ya :v

***

"Dare" "iya ma apa ?"

"kamu beneran suka ama abang kamu ?" tanya mamanya sambil mengelus rambut Dare

"iya ma~~~ maaf "ucap Dare sambil tertunduk dengan suara yang mulai serak siap untuk

meluncurkan air matanya 

"hmm... Yasudahlah...Coba lah untuk menyukai perempuan Dare" Misa pun mengangkat

dagu Dare supaya mau menatapnya.

Mate Dare sudah dipenuhin oleh air mata dengan pipi yang merah karena malu

'bagaimana bisa dia menyukai abangnya sendiri... Memangnya dulu Irie seperti itu'

"Kapan kamu kapan menyukai abang mu hmm ?" 

"IYA KAPAN KAMU SUKA AMA ABANG ?! KAMU INI ANEH YA SUKA AMA LAKI LAKI

MA BAWA AJA DIA KE RUMAH SAKIT JIWA UDAH STRESS DIA " Ucap Nana tanpa

berpikir dahulu tangan telunjuknya menunjukan ke arah Dare. Sedangkan Dare dia hanya 

bisa diam dan menangis dalam kesakitan dihina seperti itu.

"APAAN KAMU NANA ! JAGA OMONGAN KAMU ITU !" ucap Misa teriak dan sangat marah

sebab anaknya Dare dikatain stress oleh anaknya yang pertama

"LAGIAN APAAN COBA DIA SUKA AMA AKU... KASIH AJA KE PSIKOLOGI AJA MA"

ucap Nana menyilangkan tangannya didadanya.

Dare yang mendengar kata kata kejam dari abangnya pun mulai menangis tambah

keras dan tambah keras diikuti dengan suara teriakan.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"Teriak Dare

memenuhi seluruh ruangan

"DARE KAMU KENAPA ?!" Tanya Misa panik melihat anaknya sudah mulai seperti

orang psikopat.

Nana yang melihat adegan tersebut hanya diam melihat reaksi Dare... 

Dare POV

"Dare" "iya ma apa ?"

"kamu beneran suka ama abang kamu ?" tanya mamaku lembut 

Aku pun terdiam sejenak dan mulai mengangkat pembicaraan

"iya ma~~~ maaf "ucap ku sambil tertunduk dengan suara ku yang mulai serak siap untuk

meluncurkan air matanya.

Aku tidak harus mau ngaku atau berbohong dengan mama... Sekarang aku sudah menundukan

kepalaku dan beberapa air mata sudah menetes hingga jatuh ke celana ku

TES..... (suaara air mata)

  "Kapan kamu kapan menyukai abang mu hmm ?"  tanyanya lagi

tiba tiba saja ~~

  "IYA KAPAN KAMU SUKA AMA ABANG ?! KAMU INI ANEH YA SUKA AMA LAKI LAKI

MA BAWA AJA DIA KE RUMAH SAKIT JIWA UDAH STRESS DIA " Ucap abangku tanpa

berpikir bagaimana perasaan ku dan tangan telunjuknnya menunjukan kearahku.

'Abang jahat sekali mengatain aku strees aku ini masih normal' batinku aku tidak ingin

menjawab pertanyaaan abangku karena aku takut aku akan terjadi hal yang tidak

diinginkan.

"APAAN KAMU NANA ! JAGA OMONGAN KAMU ITU !"  ucap mama marah kepada abangku

"LAGIAN APAAN COBA DIA SUKA AMA AKU... KASIH AJA KE PSIKOLOGI AJA MA"

DEG...

Psikologi ? Memang aku sudah stress banget ya ampe ke psikologi... Dadaku

perlahan sudah mulai sesak dan tambah sesak seperti orang yang sedang memerlukan

oksigen dan mulai berteriak kecil kecil hingga bertambah keras 

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"Teriakku

memenuhi seluruh ruangan sekrang aku sudah seperti orang psikopat

Mama memeluk dengan erat hingga aku tidak bisa bergerak tapi aku tetap 

meronta aku tidak ingin dipeluk dikasihanin aku sudah muak sekarang sangat muak...

  "DARE KAMU KENAPA ?!" Tanya Mama panik melihat anaknya  sendiri sudah mulai seperti

psikopat... 

Saat aku ditanya seperti itu aku hanya bisa tersenyum sinis sambil menangis dan berteriak

riak

sedangkan abangku hanya bisa terdiam dan terpaku disana 

"DARE DIAM !" aku tidak peduli dengan omongan mama ku lagi aku tetap berteriak histeris

menanggis dalam kesakitan ini meronta dan menolak dipeluk oleh mamaku hingga

"DARE SUDAH CUKUP DIAM KAMU " saat mamaku berteriak sangat kencang kalah dengan 

teriaakkan ku... aku pun terdiam...

Ruangan ini sekarang sudah diisi dengan suara isakan ku. Mama ku langsung memeluk erat 

dan meletakan kepalanya dibahu ku

"sudahlah ayok kita kekamar mu dan tidur sayang" ucap mama ku sambil mengangkat ku dengan 

kedua tangan akupun sekarang sudah dipelukannya yang hangat.

Aku melihat kakakku sedang diam seperti patung dengan wajah yang sedih

aku pun tersenyum sinis dan mulai berbicara " KAKAK AKU SUKA PADAMU !"

ucapku dengan penuh penekanan sedangkan kakak ku terkejut mendengar omongan ku.

"sutt... Sudah ayok" mama langsung mengendong ku seperti anak kecil entah aku digendong atau

tidak aku tidak tahu dan tidak peduli.

Aku tidak mengingat nya sekarang malahan aku sudah di kamar ku.

Mama merebahkan tubuh ku dikasur ku yang empuk, saat aku sudah berbaring 

dikasir kasur ku mamaku duduk disamping kasur dan berkata

"Sudahlah tidur jangan ingkat kata kata kakakmu itu ya nak" mama mengelus elus rambut ku

dan menciuminnya "harum rambutmu !" 

Aku pun tidur kearah samping dan sepertinya ibu ku mengerti maksud ku.

Dia pun langsung mengigit leherku penuh dengan kasih sayang. Sedangkan

aku hanya bisa mendesah kenikmatan  akibat gigitan ibuku yang mau itu

"sudah tidurlah " ibuku berdiri dan pergi meninggalkan kamarku dan tidaklupa mematikan

lampu.

***

nextnya nanti aja :v

yahh dahhh ~~~~

I read your mindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang