Friendzone: [3] Home Together

3.5K 227 1
                                    

Kring..kringg..

Akhirnya bel yang di tunggu2 semua murid pun berdering, bel pulang.

Amanda membereskan buku2 yang berserakan di atas mejanya, begitu pula dengan sahabatnya.

Setelah selesai, mereka bertiga pun berjalan keluar untuk menunggu penjemput masing2.

"Eh gue udah di jemput, duluan ya" ucap Elina ketika melihat mobil honda jazz berhenti pas di depan mereka bertiga, dan langsung memasukinya.

Tak lama kemudian sebuah mobil avanza berhenti di depan mereka(baca: Amanda, Syifa) yang ternyata itu adalah penjemput Syifa.

"Man, gue duluan ya byee" ucap Syifa sambil melambaikan tangannya dan berjalan memasuki mobil tersebut, lalu mobil tersebut pun melaju hilang dari pandangan Amanda.

Amanda melirik jam tangannya, ternyata ia sudah menunggu di sini kurang lebih 20 menit dan supir yang biasa menjemputnya tak kunjung memperlihat kan batang hidungnya.

Amanda mengambil ponselnya di dalam tasnya dan mencari kontak mamanya, lalu menelfonnya.

"Halo mah, kok pak Jamal belum jemput Manda sih"

"Aduh maaf ya sayang mama lupa kasih tau kamu kalo pak Jamal ga bisa jemput kamu, dia lagi nganterin mama ke butiknya temen mama. Kamu naik taksi aja ya, gapapa kan?"

"Hfft yaudah deh, mama hati2 assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Ia segera mematikan sambungan telfonnya dan berjalan ke arah halte bus yang tak jauh dari sekolahnya.

Amanda menunggu taksi di halte bus yang tak kunjung2 datang, ia pun kesal sendiri dan memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki, walaupun jarak rumah dan sekolahnya memanh jauh. Tapi apa boleh buat, taksi atau kendaraan lainnya tak kunjung lewat.

Baru selangkah ia akan meninggalkan halte bus ini, suara klakson motor menghentikan langkahnya dan ia melihat sebuah motor ninja berhenti pas samping ia berdiri.

Ia mendongakkan kepalanya melihat siapa orang itu, dan betapa kagetnya ia melihat orang itu yang ternyata adalah... Angga.

"Kenapa lo belum pulang?" Tanya Angga sambil melepaskan helm yang sedari tadi membungkus kepalanya itu.

"Apa urusannya sama lo" ucap Amanda dengan ketus.

Angga yang mendengar Amanda berbicara dengan nada ketus pun terkekeh. Jika berbicara dengan nada ketus Amanda bahkan terlihat lebih menggemaskan dengan muka juteknya itu, mungkin begitu menurut Angga.

"Gue cuman nanya aja. Lagian temen2 lo udah pada pulang, sekolah juga udah sepi tapi lo masih di sini"

"Gue juga ini mau pulang" Amanda langsung berjalan meninggalkan Angga. Tapi sayang, tangannya sudah terlebih dahulu di cekal oleh Angga.

"Pulang bareng kuyy" Ajak Angga yang masih memegang pergelangan tangan Amanda.

"OGAH!" ucap Amanda dengan menekankan kata2nya.

"Yaudah kalo lo gamau pulang bareng gue. Entar kalo lo pulang sendirian terus tiba2 ada preman nyemperin lo, terus dia bawa lo kabur, terus lo di pe--"

"Iya iya gue pulang bareng lo" Amanda memotong ucapan Angga, dan langsung naik di jok belakang motor Angga.

Angga yang mendengar itu pun tersenyum kemenangan.

"Yaudah cepet jalan!" ucap Amanda sambil memukul punggung Angga pelan.

"Pegangan entar jatoh"

"Gausah modus deh lo, jalan aja cepetan"

Angga pun langsung meng-gas motornya dengan kecepatan tinggi, beruntung karna jalanan tidak terlalu ramai. Amanda yang kaget pun spontan melingkarkan tangannya di pinggang Angga, dan menyenderkan kepalanya di punggung Angga sambil memejamkan matanya karna takut. Ia berharap sampai di rumah dengan keadaan yang masih utuh.

==Friendzone==

Friendzone [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang