Friendzone: [4] Sucks

3.5K 217 1
                                    

Keesokan harinya, Amanda ingin mencoba membawa mobil sendiri ke sekolah.

Memang ia sudah pintar membawa mobil sendiri, cuman mama dan papanya aja yang terlalu over protective.

"Pagi mah,pa" ucap Amanda ketika sudah sampai di bawah dan melihat kedua orang tuanya tengah sarapan.

"Nih sarapan dulu" ucap mama Ella sambil menyodorkan roti yang sudah ia olesi dengan selai kacang kesukaan Amanda.

Amanda melahap sarapannya dengan diam.

"Mah,pa Manda bawa mobil ya kesekolah" ucap Amanda ketika sarapannya telah habis.

"Kenapa ga sama pak Jamal aja?" Tanya mama Ella dengan nada cemasnya.

"Aku mau aja bawa mobil sendiri, boleh kan mah,pa" ucap Amanda dengan nada melasnya.

"Nanti kalo kamu kenapa2 gimana?" kini papa Gerald yang angkat bicara.

"Nggak kok pa, sekali ini aja ijinin Manda bawa mobil sendiri, plisss" Amanda memasang puppy eyesnya.

"Yaudah kalo gitu, tapi kamu hati2 yah bawa mobilnya. Jangan ngebut2, perhatiin lampu lalu lintas jangan ngelanggar" Amanda hanya menganggukkan kepalanya malas, malas mendengar ocehan mamanya yang super-duper lebay itu.

"Kamu denger kan Man?"

"Iya mama ku sayanggg"

"Yaudah deh, aku berangkat dulu. Assalamualaikum" lanjut Amanda dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya dan berlalu keluar dari rumah.

Sesampainya di luar, Amanda meliat pak Jamal sedang mengelap mobil yang biasa ia pakai untuk mengantar Amanda ke sekolah.

"Pak Jamal, kunci mobilnya mana?" Tanya Amanda sambil mengadahkan tangannya bermaksud meminta kunci mobil kepada pak Jamal.

"Loh, bukannya non berangkat bareng saya ya" ucap pak Jamal dengan bingung, karena biasanya ia memang yang mengantarkan Amanda ke sekolah.

"Em hari ini aku mau bawa mobil sendiri, tadi udah ijin kok sama mama papa"

"Yaudah, nih non kuncinya" pak Jamal memberikan kunci mobil kepada Amanda.

"Makasih pak, yaudah aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum" sambil menaiki mobilnya.

"Wa'alaikumsalam".

**

Sesampainya di sekolah, ia langsung memarkirkan mobilnya dan langsung turun dari mobilnya.

Banyak pasang mata yang memperhatikannya, karena tak biasanya Amanda membawa mobil sendirian ke sekolah.

Ia berjalan masuk ke gedung sekolah. Di tengah perjalanan, jalannya di halangi oleh seseorang.

Dan orang itu adalah... Angga.

"Hai cantik, sendirian aja" ucap Angga yang berjalan di samping Amanda dan mengerlingkan matanya genit.

Amanda memutar bola matanya malas, malas mendengar gombalan Angga itu.

"Kok diam aja sih"

"Lo bisa diem ga sih, gue lagi ga mood buat ngomong" ucap Amanda dengan nada kesal dan mempercepat langkahnya.

"Yaudah temenin gue makan yuk di kantin, mumpung bel masuk masih lama" tanpa menunggu jawaban Amanda, Angga sudah terlebih dahulu menarik tangannya menuju kantin. Amanda yang di tarik2 seperti itu, hanya menggerutu tak jelas.

"Lo mau makan apa?" Tanya Angga ketika mereka sudah berada di kantin, dan duduk di salah satu kursi yang ada di kantin.

"Gak" jawab Amanda jutek dan langsung memainkan ponselnya.

Angga hanya tersenyum kecil dan berlalu untuk memesan makanan untuknya.

Setelah beberapa menit, Angga kembali dengan nampan yang berisi sepiring nasi goreng dan air mineral. Ia duduk di meja yang di duduki Amanda dan langsung memakan makanannya dalam diam, dan sesekali melirik ke arah Amanda yang sibuk dengan ponselnya.

"Lo ngapain sih lirik2 gue kayak gitu" ucap Amanda yang mulai jengah di lirik2 oleh Angga.

Angga hanya tersenyum melanjutkan acara makannya dan Amanda memutar bola matanya malas dan kembali memainkan ponselnya.

Kring..kring..

Mendengar bel masuk telah berbunyi, Amanda langsung berdiri dari tempatnya duduk lalu berjalan menuju kelas tanpa mau menunggu Angga.

"MAN!!" bahkan teriakan Angga pun tak di dengarkannya dan berjalan terus menuju kelas.

Sesampainya di kelas, Amanda langsung menduduki bangkunya.

"Lo kenapa baru masuk? Biasanya lo yang paling awal datang?" pertanyaan bertuntun pun dikeluarkan oleh Elina.

Sebenarnya, Amanda sangat malas membahas soal ini, tapi kalo ia tidak mengasih tau sahabatnya itu, dipastikan mereka akan berpikir macam2.

"Gue tadi dateng cepet, tapi waktu gue mau masuk ke kelas, gue di hadang sama orang gila dan di seret gitu aja" jelas Amanda.

"APA?! LO DI HADANG SAM --hmmphht" Teriakan Syifa terhenti ketika Amanda membekap mulutnya dan menatap tajam ke arahnya.

"Suara lo bis--"

"Manda lo kok ninggalin gue sih" ucapan Manda terpotong karna tiba2 Angga datang dan langsung mengoceh tak jelas padanya.

"Ninggalin? Ninggalin apa sih?" si Elina mulai kepo.

"Itu tadi kita habis makan di kantin, tapi dia ninggalin gue ke kelas"

"Ralat, dia yang tadi hadang gue dan seret gue ke kantin buat nemenin dia makan" ralat Amanda cepat dan menatap ke arah Angga yang memasang wajah tak bersalahnya.

"Tapi lo mau juga kan" ucap Angga sambil menaik turunkan alisnya.

"Apaan lo, ogah gue. Siapa juga yang mau" ucap Amanda dengan wajah kesalnya. Benar2 menyebalkan laki2 gila satu ini.

"Bilang aj--"

"Selamat pagi anak2" ucapan Angga terpotong ketika seorang guru masuk, ia bergegas ke tempat duduknya.

•Skip

Bel istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu, tetapi Amanda tak sedikit pun beranjak dari tempat duduknya.

Entah mengapa hari ini moodnya sedang tidak baik.

Disinilah Amanda, berada di dalam kelas sambil membaca novel yang ia bawa. Di dalam kelas ada Angga juga, tapi Amanda tidak peduli.

Tuk

"Serius banget lu baca novelnya" ucap Angga tapi Amanda tetap bungkam, malas rasanya bicara dengan cowok itu.

Tuk

"Cewek serius amat sih" lagi, tak ada balasan dari Amanda.

Tuk

"Sekali lagi lu nendang bangku gue, gue hajar lu" ucap Amanda tapi matanya tetap fokus pada novel yang ia baca.

Tuk

Sekarang, habis sudah kesabarannya menghadapi cowok aneh ini.

Brak

"HEH LO BISA GA SIH GA GANGGUIN GUE SEHARI AJA" Amanda berteriak sambil mengebrak meja.

Angga yang kaget dengan teriakan Amanda pun hanya bungkam dan menundukkan kepalanya.

Fix. Hari ini hari yang paling menyebalkan,batin Amanda

==FRIENDZONE==

Friendzone [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang