Friendzone: [9] Back Like It Used To Be

2.8K 250 8
                                    

Kring..kringg..

Akhirnya bel istirahat udah bunyi.

Aku membereskan buku2 yang berserakan di atas mejaku. Saat aku tengah membereskan buku2 ku, tiba2 bangku di belakang seperti bergerak.

Aku melihat Angga berjalan keluar kelas. Dengan secepat kilat aku menutup kembali tas ku, dan langsung berlari mengejarnya. Bhkan teriakan sahabatku pun aku abaikan.

"Duh, dia kemana sih, cepet banget jalannya" gumam ku pada diri sendiri dan kembali berjalan mencari Angga.

Setelah berjalan lagi, aku melihat Angga ingin berbelok di koridor menuju kantin.

Kayaknya dia mau ke kantin, aku mambatin.

Dengan langkah cepat, aku menyusulnya dengan sedikit berlari.

Hap!

Aku langsung memegang lengannya. Dia tersentak dan langsung menolehkan kepalanya ke arahku, matanya melotot kaget saat melihat bahwa aku yang memegang tangannya.

Tanpa pikir panjang, aku langsung menarik tangan Angga menuju taman belakang sekolah. Mungkin di situ aku bisa tanya2 pada Angga.

"Eh eh apaan sih lo main narik2 aja" ku abaikan ucapan Angga dan tetap menarik tangannya. Kantin dan taman belakang sekolah cukup jauh.

Tangan Angga yang tadinya meronta-ronta ingin di lepaskan, kini sudah pasrah ku tarik2. Dan sesekali terdengar helaan nafas dari Angga.

Sesampainya di taman belakang, aku dan Angga duduk di salah satu bangku yang ada di situ.

Aku bingung harus memulai bicara dari mana. Kami berdua sama2 terdiam, tak ada yang memulai pembicaraan.

"Ngapain sih lo narik gue ke sini?" tiba2 Angga bertanya kepadaku.

"Gue mau ngomong sama lo" sambil menundukkan kepalaku melihat ke sepatuku, mungkin sepatuku lebih menarik untuk dilihat daripada melihat muka datarnya Angga.

"Yaudah cepet ngomong, gue ga punya banyak waktu" aku menghela nafas sejenak, menetralkan degup jantungku yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

Apa mungkin aku punya penyakit jantung?, pikirku

Ah, mana mungkin aku sama sekali tak punya penyakit jantung. Mungkin akan ku periksakan nanti ke dokter jantung.

Dan sekarang fokus dulu apa yang ingin aku bicarakan pada Angga.

Sekali lagi aku menghela nafas sebelum berkata "Kenapa lo tiba2 jadi datar gini? Ngomong seperlunya, bahkan cara ngomong lo aja tajem banget, ga kayak waktu pertama lo sekolah disini"

Ku dengar Angga menghela nafas panjang, dan masih terdiam, tak membalas perkataan ku.

Beberapa menit kemudian, ia mulai berbicara "Karna lo sendiri yang minta"

Aku bingun dengan perkataannya, aku yang meminta?

"Maksud lo?" kini aku memberanikan diri untuk menatapnya.

"Kan lo sendiri yang bilang kalo lo itu risih deket sama gue, lo bilang risih kalo gue ganggu2 lo terus. Jadi ya, cuma gini caranya biar gue ga deket2 sama lo lagi, mungkin dengan cara gue menjadi orang yang dingin, datar, itu membuat gue bisa jauhin lo, tapi nyatanya gue ga bisa, semakin gue mau jauhin lo semakin itu pula gue ga bisa jauh dari lo. Jadi gue cuma merhatiin lo dari jauh doang, jagain lo dari jauh doang. Ga kayak dulu gue selalu ngintilin lo kemana mana supaya gue bisa jagain lo, tapi mungkin lo risih dengan gue yang selalu ngintilin lo" ucap Angga panjang lebar.

Aku sadar, memang aku pernah menyuruhnya untuk tidak menggangguku lagi. Tapi kenapa jadi aku yang seakan-akan ingin dia kembali seperti dulu, yang selalu menjahiliku. Aku seperti ABG labil sekarang.

Aku menundukkan kepala ku, tak tau harus bilang apa ke Angga.

"Maaf" hanya itu yang terucap dari bibir ku.

Dia mengangkat wajahku untuk menatapnya.

"Maaf buat apa?" Tanya lembut, tak seperti tadi yang berbicara dengan nada datar.

"Maaf karna udah bilang gitu ke lo"

"Bukan lo kok yang salah, gue yang salah. Mungkin emang lo ngerasa risih kalo gue selalu ngintilin lo kemana-mana selalu jailin lo, selal--" dengan cepat aku memotong ucapannya.

"Ga, lo ga salah. Gue lebih suka Angga yang dulu" Ku lihat dia tersenyum sumringah.

"Masa sih?" dia menggodaku dengan tangan yang mencolek daguku.

"Hm" aku hanya membalasnya dengan deheman.

"Jangan cemberut gitu dong, nanti tambah cantik" dia semakin gencar menggodaku.

Tapi aku bersyukur, karna Angga sudah kembali seperti dulu.

==FRIENDZONE==

a/n

Nih aku udah lanjut yakk, maapkan kalo ceritanya rada ga jelas wkwk. Yang penting udah lanjutkan? Yodah kalo gitu vote dan comentnya setelah membaca:D

Friendzone [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang