5 - Kau Tidak Bisa Lari dari Takdirmu

23 3 0
                                    

"Kyle.."

Sesosok laki - laki tua berlumuran darah menggerakkan tangannya mencoba meraih Kyle.

"Jaga adikmu.." kata laki - laki itu lagi, kemudian tubuhnya meleleh seperti coklat batangan yang terkena cahaya matahari langsung suaranya pun menjadi tidak jelas seperti orang yang berusaha berbicara di air.

Gasp..

Kyle tersentak. Nafasnya memburu, keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya.

"Argh.. mimpi itu lagi." Kyle memegang kepalanya yang pusing karena pengaruh mimpi buruk dan kurang tidur, belum lagi ia sekarang diserang masalah baru. Namun disamping semua itu ada satu nama yang terngiang di kepalanya. "Kiara..."

***

Jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam, kebanyakan orang sudah mengakhiri kegiatan pada hari ini. Bahkan ada yang sudah terlelap pulas di kasur mereka, namun bagi Kyle, harinya baru dimulai.

Ia memakai kemeja hitam dengan celana dengan warna yang sama. Lengan baju yang panjang digulungnya sampai bawah siku. Setelah siap ia melangkah keluar kamar.

"Selamat malam, bos. Anda mau pergi kemana? Biarkan saya menemani." tanya seorang anak buahnya yang namanya tidak perlu disebut karena tidak bakal muncul lagi.

"Tidak perlu, aku hanya keluar sebentar." jawab Kyle datar kemudian melangkah pergi.

Di sisi lain, tak jauh dari tempat dialog sebelumnya terjadi, berkumpul tiga orang gaje dari part sebelumnya.

"Kalian dengar 'kan? Pasti si bos mau nemuin perempuan itu. Ayo kita ikuti si bos." kata si botak.

"Heh, dasar bocah. Itu namanya kita menguntit, mau kamu dihajar bos kalau ketahuan?" jawab si codet.

"Udahlah, dari kemarin juga kita udah nguntit si bos. Jangan tanggung - tanggung, dong." jawab si botak tidak mau kalah.

"Udah jangan bertengkar. Ayo cepetan sebelum bos jauh." kata si gimbal sambil menyeret kedua temennya.

***


Tiga orang konyol itu menyusuri jalanan malam yang sepi, mengendap - endap mengikuti boss besar mereka.

"Itu dia!" kata si bocah setengah teriak melihat bos mereka memasuki Minimart 24 jam.

"Eh? Kita mau masuk juga?"

***

Setelah masuk ke dalam Minimart itu, Kyle menangkap sesosok makhluk yang familiar yang sedang menimbang - nimbang makanan kaleng di kedua tangannya.

"Kiara?"

Orang yang dipanggil menoleh.
"Siapa ya?" tanyanya basa basi kemudian meletakkan kedua makanan kaleng itu ke dalam keranjang belanjanya kemudian beranjak pergi menghindari Kyle.

"Hei! Mau kemana?" Kyle langsung berjalan menyusul Kiara. Di toko kecil seperti ini tak sulit bagi Kyle untuk menemukan Kiara. Kyle menarik tangan Kiara.

"Lepas!" perintah Kiara.
"Tidak sampai kau mau dengerin aku." jawab Kyle ketus.
"...aku bayar dulu boleh?"
"Oh, maaf."

Blood Stained Youth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang