Typo bertaburan...
HAPPY READING »»"kalian... Apa yang ku pikirkan..." ucap aeri terbata-bata. Lian, jun kai dan yuan mengangguk.
"dia tak melakukan hal bodoh kan" aeri langsung pergi entah kemana di ikuti oleh lian. Sedangkan yuan dan jun kai dia pergi mencari qian.
"lian, kau bawa mobil kan" lian dengan cepat mengangguk. Mereka akan mencari jia sampai ke pelosok.
.
.
.
.
.
Qian mengemudikan mobilnya dengan cepat. ia menyusuri tempat yang jia kenal dan biasa jia datangi. Teman2 qian Juga mencarinya. Ya walaupun hanya sebentar. Qian selalu menghubungi suruhannya bila menemukan jia. Lian dan aeri juga ikut mencari.... Dan yahhh malam sudah larut aeri, lian, jun kai dan yuan sedang bertemu di rumah lian. Sedari tadi aeri menangis karena takut terjadi apa2 pada sahabatnya itu."aeri, tenanglah jia sedang di cari, dia pasti ketemu" jun kai memeluk aeri untuk menenangkannya.
11:00
bahkan qian belum pulang, perutnya belum ia isi Sejak tadi pagi. Ia hanya fokus mencari jia. Ia bahkan sudah melewati 5 kota terpencil dan desa. Qian menangis dalam diam. Ia tak tau apa yang terjadi pada jia saat ini. Dia memilih kembali ke apartementnya untuk melacak no handphone jia. Setelah mandi dan makan, ia melanjutkan. No handphone jia yang ia lacak di rumahnya.Mengapa qian tak kerumah jia... Menurut mu.. Jelas sekali bukan orang tua jia sedang tak ada pembantunya tak membuka mulut ketika qian Berada di sana. Ia sampai akan memukul salah satu dari mereka. Keluarga jia tiba2 lenyap. Paman yang qian sering lihat bersama jia, ia tak menemukannya. Jia benar2 menghilang. Apa ia baru menyadari betapa bodohnya dia.
From: luna
Qian, ayo pergi. Aku malas di rumah.Qian hanya memandang singkat benda itu. Tatapannya kembali pada komputer di depannya. sampai ia tertidur.
.
.
.
.
.
pagi ini lian, aeri, jun kai, yuan dan qian memutuskan menyerahkan semuanya pada paman qian. mereka tinggal menunggu kabar baiknya saja. walau sebenarnya qian ingin sekali mencarinya ya.. mau bagaimana lagi ia harus sekolah."qian, jangan di pikirkan itu akan membuatmu bodoh" jun kai menepuk pundak pemuda itu.
"aku memang bodoh junkai" ternyata ucapan junkai tidak membantu. yuan yang di belakang qian memukul kepala jun kai agak keras.
"ucapan mu benar-benar tak membantu" jun kai meringis kesakitan, pukulan yuan membuatnya pusing.
"kalian menganggu saja, sana pe.." ucapan qian terpotong karena seseorang memanggilnya dengan suara yang bisa di katakan mengganggu. untungnya kelas sedang sepi.
"qian....." suara itu menggema di telinga mereka bertiga.
"luna bisa kau kecilkan volume suaramu" luna langsung mendekat meja qian dan menatapnya. luna benar-benar di butakan oleh cintanya. qian tak menatap luna yang datang, dan itu membuat luna risih.
"apa, untuk apa kau kesini" qian senantiasa menatap ke arah luar.
"qian, aku merindukan mu, kau tak menemui ku tadi malam" wanita di depannya itu lebih mirip wanita penggoda yang ada club malam. tatapannya menyuruh junkai dan yuan untuk pergi.
"ya aku tak menemui mu luna, aku sibuk"
"apa tugas mu banyak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jealous because Your Friend (FF TFBOYS)
Fanfiction"Gege, benarkah kau mencintai ku, aku merasa tak yakin"