Maaf banget ya readers baru update sekarang 🙇
Mungkin squel kali ini bahasa yang aku gunakan mungkin agak beda sama sebelumnya...
Jangan sungkan baca yaaHappy reading ^^
Di sepanjang perjalanan, qian nggak ngajak bicara. Dia hanya fokus sama jalanan yang hari ini lumayan ramai.
Nggak lama
Qian menghentikan mobilnya di sebuah danau yang pemandangannya bagus banget. Air danau yang tenang di belakangnya terdapat bukit yang masih hijau.
Aku turun dari mobil dan mendekati qian yang sudah mendahului ku. Memang dia langsung turun dan membiarkan ku kebingungan di dalam mobil.
Kalo di enget lagi sih, danau ini pernah aku datangi. Tapi entah kapan aku tak tau.
"Kita pernah ke sini pas sma"
Aku hanya mengangguk.
Angin menerpa wajahku yang di selimuti rasa canggung. Sungguh sebenarnya aku tak begitu ingat kalau aku sudah pernah ketempat itu.
Sebenarnya aku juga bingung, mengapa setiap kali kita bertemu akan selalu canggung. Bahkan kita sudah bertemu pun qian masih menanyakan kabarku.
"sebenarnya aku tak begitu ingat"
Qian membalikan badannya dan menatap mataku.
Kenapa mata qian bisa seindah itu, aku rindu memanggilnya gege. Aku rindu dengan motor sport yang sering dia bawa pas sma. Aku rindu qian yang dulu sering main basket.
Dan aku begitu rindu akan kehadirannya yang selalu ada ketika aku membutuhkannya
"maaf, kau masih salah paham kan. Aku tak memaksamu untuk mengingat apa yang terjadi dulu tapi bagiku itu adalah kesalahan terbesarku. Bila ada waktu lagi bisakah kita kembali lagi"
Tau kan gimana hati aku kawand.....
Sudah tydak ada di tempatnya
Pindah berdampingan sama ginjal
Ehhh enggak ding, entar nggak normal
"Aku pun merasakan hal yang seperti dulu, aku merindukan hal itu. Bahkan aku tidak bisa membuangnya jauh-jauh"
What
Aku ngomong apa barusan. Berarti, aku ngeiyain kalo kita balikan setelah sekian lama.
Lets song "Raisa- kali kedua"
"berarti udah baikan nih"
Aku mengagguk malu, qian mengacak rambutku.
"qian, rambutku"
"panggil ge dong"
"nggak mau"
"yakin nggak mau"
Qian tiba-tiba mendekatkan wajahnya di depan muka ku.
"q-qian k-amu ngapain ih"
Aku mendorong mukanya tepat di dahinya.
Qian narik tangan dan tangannya uda stand by di pinggangku.
Situasi macam apa ini....
Mana muka qian udah deket banget lagi, bahkan hembusan nafasnya menerpa wajahku.
Cupppp
Cupppp
Cupppp
Jangan tanyakan hati aku, udah lepas dari tempatnya.
Qian nyium aku tepat di bibirnya. Aku sih cuma merem gitu :V.
Aku lupa kalo kita lagi di danau, kalo ada orang gimana.
Aku pun melepas ciuman itu setelah beberapa detik. Gilaa, aku udah nggak bisa nafas ini.
"makasih udah mau percaya sama aku untuk ke dua kalinya"
"hmmm"
Aku sebenarnya ngomong gitu sambil bertingkah imut di depan qian.
Btw ini qian kenapa meluk aku mulu sih, kan nggak bisa nafas.
"Enakkan di peluk, jangan dilepas"
Aku hanya tersenyum.....
Lanjutnya kalo udah ada inspirasi lagi yaa......
Mau aku lanjutin tapi jangan lupa komen sama vote ya buat nambah semangat 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Jealous because Your Friend (FF TFBOYS)
Fanfiction"Gege, benarkah kau mencintai ku, aku merasa tak yakin"