Pengutusan

32 4 7
                                    

    ~Pov Author

   Suasana begitu hening ketika Mark Davidson seorang kapten pengutusan dan pengawalnya datang kemudian menaiki panggung yang memisahkan mereka dengan barisan.

Upacara pengutusan diawali Mark membacakan pidato yang berisi sebuah motivasi bagi missioner yang akan diutus ke berbagai tempat untuk menyelesaikan masing-masing misi.

Setelah selesai berpidato Mark Davidson memanggil salah satu pengawal yang sedari tadi berdiri di sisi kiri nya sambil memegang undian yang berisi nama-nama calon missioner.

Mark memasukan tangan nya kedalam gelas undian kemudian mengaduk-aduk undian dan mengambil satu nama

***

Jantungku berdegup begitu kencang ketika Mark memasukan tangan nya ke dalam gelas undian tersebut. Tangan nya berusaha menggapai nama para misioner. Dia mengambil salah satu kertas kemudian membuka gulungannya. Ohh Tuhan jantungku berdetak sangat kencang seakan ingin meledak.

Aku takut jika namaku yang terpanggil duluan karena itu akan membuat misiku sangat sulit. Karena tingkat kesulitan dinilai dari urutan undian.


~Pov author

Mark sudah membuka gulungan nama itu, tetapi diturunkan tangan nya dan tidak membaca nama yang ada didalam undian tersebut.

"Pertama kali nya Aku ingin bertanya kepada kalian apakah kalian siap sebagai missioner?" Mark bertanya dengan nada serius yang membuat suasana semakin mencekam.

Para missioner dengan lantang menjawab "siap Sir!!"

Tetapi tampak nya Mark tidak puas dengan jawaban itu. Ia kembali bertanya
"Aku tidak merasakan kesiapan dari diri kalian jika kalian menjawab seperti itu, aku butuh jawaban yang penuh percaya diri dan tangguh dari kalian!"

"Untuk kedua kalinya aku bertanya! Apakah kalian siap sebagai missioner sejati?" Mark bertanya dengan lantang dan penuh wibawa.

Semua missioner dengan posisi siap dan serentak ditambah nada lantang menjawab "siap Sir!"

Mark kemudian mengangkat kembali kertas yang ada di tangan nya tetapi entah apa yang ada dipikiran nya dia tidak membacakannya yang ada hanya melihatnya.

Suasana itu membuat wajah para missioner kebingungan dan saling bertanya satu sama lain tapi tetap dalam keadaan siap.

Tetapi setelah Mark melihat undian itu ia membuat suasana kembali normal
"Sudah diam! Kembali kedalam posisi siap kalian!"

Semua missioner dengan lantang berkata "siap sir!"

" apakah sudah terlalu biasa kita mengambil undian dengan urutan dari mulai pertama dan urutan pertama sebagai penerima misi tersulit?" Mark berkata para missioner.

Para missioner hanya tambah bingung dengan perkataan Mark.

"Kalian tidak usah bingung seperti itu, aku hanya ingin mengubah peraturan kuno itu menjadi peraturan yang lebih mantap" Mark berusaha meyakinkan para missioner

Akhirnya ia mengubah peraturan kuno itu dengan cara mengambil undian yang pertama menjadi urutan undian dari terakhir ke urutan undian pertama. Peraturan baru itu akan membuat suasana semakin mencekam karena penasaran siapa kah yang akan terpilih menerima misi tersulit.

"Okay kalau begitu kertas undian yang pertama tadi ku ambil akan aku simpan dan akan dibuka setelah akhir acara pengutusan ini." Mark pun memerintah pengawal yang berdiri disebah kanan nya untuk menyimpan kertas itu terlebih dahulu.

Kembali ia mengambil undian sebagai urutan pertama dari terakhir. Setelah mengaduk-ngaduk gelas undian tersebuat diambilnya satu nama kemudian memanggil nama yang ada dalam undian tersebut.
"Loura geriandra! Harap menaiki panggung segera!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The MissionaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang