Part 4

1K 46 6
                                    

"Kak Rioooo.." panggil Ify kayak toak ketika sampai di kantin dan melihat Rio pangeran cimit-cimit nya yg kebetulan sedang berada di salah satu sudut meja kantin, sedang asik mengobrol
bersama teman-teman seangkatannya.
Yang dipanggil segera menoleh sebentar kemudian melanjutkan acara mengobrol-ngobrolnya kembali bersama teman-teman nya tidak terlalu menggubris panggilan kekasihnya. Ify yg merasa tidak dihiraukan seketika meluncur ke meja sang kekasih.

"Ihhh... Kak Rio kok panggilan gue dicuekin sih" manja Ify mengerucutkan bibirnya sambil menggamit lengan kiri Rio dan menyandarkan kepalanya di bahu kokoh Rio.

Setelah duduk di bangku panjang yg sebelah kiri Rio kosong. Sang empu yg dituju hanya menghela nafas.
"Elo kan bisa langsung samperin gue kali Fy. Gak harus pake toak berapa sih?" ucap Rio menahan kekesalannya akibat Ify yg bikin dia sedikir malu dan sekligus terhibur merindukan tingkah polah gadis di sebelahnya ini *elah
yoyo*. Pasalnya beberapa hari ini ia sedang sibuk-sibuk nya mengurus acara ultah sekolahnya yg dilaksanakan 2 minggu lagi.

"Kalau dibayarnyà pake cinta kaka aja gimana" ucap Ify genit dan menaik turunkan alisnya menggoda sang kekasih dan masih mempertahankan lingkaran tangannya di lengan Rio.

"ckckc. Elo itu fy harusnya yg ngomong kayak begitu kan gue bukan elo elah" timpal Rio menaikkan alisnya melihat tingkah polah kekasihnya yg terkesan agresif dan kelewat blak-blakan sekaligus polos jika melakukan tindakan ataupun berbicara.

"Ye kak Rio, kan sekarang udah jamannya emansipasi wanita keles. Harusnya kan elo seneng punya cewek kayak gue yg ngomong selalu jujur dan dari hati yg tingkah polah gue itu spontan kak, gak kayak cewe sekarang yg kebanyakan kalau ngomong musti dipikir dulu yg musti jaga sikap ke pacarnya dan gengsi mengakui antusias hatinya ke pacarnya. Kalau
gue mah ogah kayak gitu" cerocos ify panjang kali lebar. Rio dan teman-teman nya yg mendengarkan hanya
melongo dengan kata-kata ify barusan yg tidak mereka sangka bisa dikeluarkannya. Ckck.

'Ajaib banget pacarnya satu ini, gak pernah malu maupun gengsi mengatakan isi hatinya kepadanya. Kan ajaib banget gadis disampingnya
ini. ckckc'

"Elo mah emang sudah gak punya urat malu kali fy" ucap Rio.

Entah kenapa kata-kata itu yg terlontar dari bibir Rio, padahal Rio ingin memuji Ify. Tapi tidak tahu kenapa kata-kata ejekan itulah yg keluar dari bibir Rio secara spontan. Entahlah Rio sampe sekarang tidak mngerti. Kenapa sikapnya kepada sang kekasih hampir tidak pernah lembut terkesan jutek, ketus. Berbeda dengan hatinya yg sebenarnya ingin sekali melontarkan kata-kata sayangnya dan manisnya
kepada Ify yg kebanyakan akan dilakukan oleh seorang lelaki kepada orang spesialnya.

Tapi, hati dan mulutnya Rio memang tidak pernah sejalan. Ckckck. Terkadang Rio juga jadi kesal sendiri dibuatnya. Apa segitu berpengaruhnya Ify bagi dirinya? sampai-sampai respon tubuh Rio tidak pernah sejalan dengan yg dia mau. Istimewa banget dong Ify ternyata. hehe.

Dan untungnya Ify sampai sekarang tidak terlalu memprotes sikapnya yg yah you know lah. Hanya sesekali
mengeluh akan sikap Rio yg tidak romantis dan sekedar bersikap manis padanya.

"Kak Rio mah gitu banget sama gue" Ucap ify memanyunkan bibirnya. Rio yg mendengarnya hanya tersenyum tipis menanggapinya. Saking tipisnya sampai kalah sama kapas. Wkwkw.

"ckckc" Ify mendecakkan bibirnya karena tidak direspon sama sekali oleh Rio.

'Sabar sabar fy! udah biasa kan lo begini jadinya. Ingat kata pepatah Orang sabar disayang pacar kok. hehehe.' ucap hati kecil Ify

'Disayang paan orang tiap hari jutek mulu tuh muka. Mungkin waktu pembagian murah senyum Kak Rio lagi tidur kali yaa. ckck.' sudut lain hati ify menimpali.

'Huh udah gak usah ngeluh fy, kan emang dari sononye si Rio gitu orangnya.' sudut hati kecil Ify
menimpali lagi.

'iya ya, kan waktu nembak dulu juga kak Rio udah jelasin sikap-sikap nya ke gue jadi gue gak boleh ngeluh yess!! Semangat cayooo!!!(?) yg penting kan Kak Rio cinta sama gue sayang sama
gue wkwkw' balas sudut hati Ify mengakhiri perang batinnya.

"Duileh kacang-kacang marebu atu" ucap salah satu teman Rio bernama Gabriel. Karena kesal juga lama-lama gak dianggap sama dua kaum Adam dan Hawa di hadapan nya ini.

"Buset mahal amit kak Gagap marebu atu. ckck" timpal Ify menanggapi Kakak kelasnya tersebut dengan muka yg kelewat polos. Rio yg melihat itu masih anteng aja tidak ikut-ikutan.

"heh nama gue Gabriel bukan Gagap elah. suka banget dah elo ganti-ganti nama org fy. Buat elo bedua mah itu khusus segitu" ucap Gabriel sembari mengelengkan kepalanya melihat tingkah kekasih teman seperjuangan nya tersebut.

"Dih kagak mau beli gue ah kalau gitu kak. ya kan suka-suka gue kak, orang ini mulut mulut gue wlekkk" balas Ify sembari memeletkan lidahnya. Gabriel yg mendengarnya mendengus pasrah
saja.

"Iyaiya deh serah lo fy" ucap Gabriel sudah malas meladeni adek kelasnya ini. kalau lama-lama meladeni Ify bisa-bisa sampek besok gak bakal kelar. Ify yg mendengar hanya cengengesan.
Kemudian beralih kesampingnya kepada sang pangeran hatinya.

Kosong.

"Loh... kok..." ify mencari cari Rio yg entah kapan perginya dia tidak tahu.

'Kebiasaan deh.'

"Kak Rioooo ishhh.. kok gue ditinggal lagi sih. Selalu deh ckck" decak Ify kesal melihat Rio yg sudah berjalan menuju pintu kantin. Kemudian menyusulnya berlari lari kecil.

Gabriel dan temannya yg lain tersenyum geli dan menggelengkan kepala melihat pemandangan yg setiap hati terjadi di depan kepalanya.

'Dasar pasangan aneh bin ajaib. Ada- aja tiap hari kelakuan'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

But, I Love Her!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang