Penasaran

200 5 1
                                    

Disinilah Fina...
Berada dalam satu apartemen tapi tidak satu kamar apalagi satu ranjang.
" Maaf Dev, aku belum bisa satu kamar sama kamu, rasanya aneh aja tiba-tiba harus satu kamar dengan orang yang baru aku temui setelah 15 tahun. Aku harap kamu mengerti "
" Oke..kalau itu yang kamu inginkan. Silahkan menempati kamar ini , aku yang akan tidur di kamar lainnya "
" Makasih atas pengertiannya "
Setelah itu Fina pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam karena mereka tiba di apartemen hari sudah malam.

Seminggu setelah pindah di apartemen tidak banyak yang berubah antara mereka. Tapi mereka berdua belajar untuk saling memahami karakter satu sama lain. Seperti, Devio mulai tahu kebiasaan kalau Fina sedang mandi atau memasak pasti sambil di iringi suara merdu miliknya. Selain itu, Fina juga suka mendengarkan musik ketika membawa pekerjaan kantor di rumah sehingga Devio berpikiran mungkin Fina menyukai musik. Begitu pula Dina yang mulai memahami kebiasaan Devio kalau lagi nonton bola minta di buatkan kopi pahit. Tapi untung saja tidak merokok karena kalau di rumah orang tuanya dulu tidak ada yang merokok.

Tetapi, ada satu hal yang membuat Fina penasaran yaitu tentang Devio yang tiba-tiba melamar padahal mereka tidak pernah ketemu selama 15 tahun. Ayahnya pun kenapa begitu percaya pada Devio sehingga ingin jika dialah yang menjadi menantunya. Ibu mertua Fina juga sangat menyukai Fina, bahkan kata ibunya yang menyiapkan semua keperluan pernikahan adalah ibunya karena kesibukan Devio sehingga ada beberapa hal yang tidak bisa di urus sendiri sedangkan Fina tidak mau ikut campur untuk acara pernikahan. Kata Fina, yang ingin menikah kan bukan dia, jadi dia tidak mau repot-repot mengurusinya. Hanya warna dan bentuk gaun pengantin dia ingin memilih sendiri. Sedangkan Devio mengikuti apa saja yang diinginkan Fina. Paling tidak Fina ikut andil dalam persiapan pernikahan mereka walaupun cuma memilih gaun pengantin.
" Dev..."
" Ya "

" Boleh gak aku tanya sesuatu tap i kamu harus jawab dengan jujur "
" Emangnya kamu mau tanya apa?"
" Kenapa kamu tiba-tiba melamarku padahal kita kan gak pernah ketemu lagi setelah kamu pindah ke Jakarta?"
" Mau tau aja atau mau tau banget nih" canda Devio
" Dev, aku tanya serius bukan lagi pengen bercanda ya"
" Iya ..ya,gitu aja kok marah sih. Ntar cantiknya ilang lho kalau marah "
" Makanya jawab dong. Jawabnya harus pake jujur ya"
Devio cuma tersenyum lalu tiba-tiba wajahnya berubah serius.
" Aku mencintaimu. Itu alasanku melamarmu langsung ke ayahmu "
Fina diam saja tidak bisa berkata apa-apa. Jawaban Devio membuat Fina terkejut. Belum berkomentar apa-apa, Devio berdiri sambil mengatakan..
" Kamu kalau marah lucu dan nggemesin, jadi pengin nyium bibir kamu" . Kemudian dia langsung pergi ke kamar meninggalkan Fina sendiri yang masih tidak percaya denganLll jawaban Devio.
Sejak kapan dia mencintaiku, pikir Fina.
" Benar kan aku bilang kalau dia itu aneh " kata Fina. Bukan mencintai yang aneh tapi keberanian Devio yang tiba-tiba melamar tanpa tahu bagaimana Fina sekarang itulah yang membuat aneh dan penasaran. Fina merasa dia harus bicara dengan Devio lebih serius lagi.

####

BUKAN PILIHANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang