Enam bulan setelah menikah belum ada yang berubah dengan perasaan Fina terhadap Devio. Dia masih belum bisa mencintai suaminya. Menurut Fina, suaminya itu memang laki-laki yang baik, teramat baik malah. Bahkan Devio tidak pernah marah ataupun menegur Fina jika pulang terlalu malam. Padahal Fina tahu sebenarnya Devio ingin marah tapi dia menahan emosinya. Sebenarnya bukan marah, hanya dia tidak ingin Fina sakit lagi. Itu saja.
Terkadang jika mereka berdua pulang lebih awal, Devio mengajak Fina makan malam di luar. Itu di lakukan agar hubungan mereka berdua lebih dekat dan lebih saling mengenal. Berharap suatu hari Fina bisa mencintainya. Bersabar, itulah yang akan di lakukan Devio. Bersabar menunggu sampai Fina mencintainya.Seperti minggu siang ini, Fina dan Devio berjalan-jalan ke mall. Dan ketika mereka makan siang di salah saru resto di mall, tiba tiba ada yang mendekati dan menyapa Fina.
" Hai Fin " sapa seseorang
Seketika Fina menengok dan betapa terkejutnya ketika dia melihat siapa yang menyapanya.
" Revan... "
" Apa kabar, lama gak ketemu jadi beda sekarang" kata Revan
" Kabarku baik, sekarang di Jakarta ya?" tanya Fina
" Iya, aku kerja di Jakarta, udah hampir 2 tahun "
" Oya..kenalkan ini Devio, suamiku "
Lalu mereka berdua berjabat tangan saling mengenalkan diri.
" Udah lama ya nikahnya? "
" Baru enam bulan kok. Kalau kamu udah nikah apa belum?"
" Belum nih " jawab Revan dengan tersenyum.
" Sendirian ya ? " tanya Fina
" Iya...tadi ada janji sama teman "
Melihat keakraban mereka berdua, Devio mencurigai bahwa Revan pernah atau masih punya rasa sama Fina. Entah Fina sendiri, Devio tidak tahu. Semoga saja tebakannya salah.
#
Pada saat malam malam di rumahnya, Devio sangat penasaran dengan hubungan Fina dan Devio.
" Fin, boleh aku tanya sesuatu. Tapi kamu jangan tersinggung apalagi marah ya" kata Devio"
" Emang mau tanya apa "
" Janji jangan marah "
" Iya..ya. Aku gak akan marah"
" Kamu pernah punya hubungan sama Revan.Maksud ku dulu. "
" Apa alasan kamu bertanya seperti itu?"
" Aku minta maaf kalau kamu tersinggung dengan pertanyaan ku tadi. Tapi sebagai laki-laki aku melihat dari cara dia memandangmu, pasti dia punya atau pernah punya rasa sama kamu"
" Kami memang dulu berteman baik waktu di kampus, kemudian dia kuliah di Amerika dan baru ketemu lagi tadi. Aku gak tahu feeling kamu benar atau tidak tapi dulu dia udah punya pacar waktu kuliah jadi gak mungkin punya rasa sama aku" jawab Fina santai.
"Semoga saja feelingku salah" kata Devio sambil meninggalkan Fina.
Setelah itu, Fina memikirkan apa yang di katakan oleh Devio, benarkah Revan punya perasaan kepadanya. Dulu sewaktu kuliah memang Revan selalu baik padanya. Jika Fina meminta tolong pasti dia akan selalu siap menolongnya kapanpun dibutuhkan. Apakah itu juga salah satu hal yang menunujukkan kalau Revan menyukainya tapi Fina lah yang tidak menyadarinya karena pada saat itu Revan sudah punya pacar, bahkan Fina juga mengenalnya karena satu kampus dengannya. Karena terlalu larut dalam lamunannya Fina tidak menyadari kalau suaminya ada di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN PILIHANKU
RomanceDia adalah laki-laki teraneh si bumi..dan dia adalah pilihan ayahku.... Alfina Syafira Dewanti