saat ini mereka tengah melakukan makan malam bersama.
"Sisi, dirumah ini hanya loly yang membantu membereskan rumah" sinta.
Sisi mengangguk sambil mengunyah makanan didalam mulutnya."Kita selalu bekerja sama dalam membersihkan rumah, jadi nanti kau juga ikut membereskan rumah tidak apa2 kan?" Sinta.
"Tentu bi," sisi.
"ya minimal kau membersihkan kamarmu sendiri lah." Sinta.
"Baik bi" sisi."Memangnya gadis sepertimu bisa membersihkan rumah?" Celoteh leo membuat sisi membelalakan mata.
"Ya bisa lah, kau meragukanku." Sisi tak terima.
"Bisakah kau diam saat makan." Digo kesal.**********
Sebelum tidur sisi memilih melihat pemandangan malam di balkon kamar.
Matanya terpejan, senyum mengembang dibibirnya saat merasakan angin malam menyapu wajahnya.Digo keluar dari kamarnya dan berdiri dibalkon untuk sekedar merifresh otaknya, saat menengok kekanan ia melihat sisi yang juga sedng berada dibalkon.
"Mengapa kau belum tidur.?" Tanya digo dingin tanpa melihat arah sisi berada.
"ucapanmu lebih dingin dari angin malam mr.es" sisi masih tetap dengan kegiatanya.
"Kalau kau tahu angin malam dingin, harusnya kau tidak disini." Digo.
"iya iya, ini aku juga akan tidur, kau ini menyebalkan sekali." Cibir sisi.
"Aku cuma tidak mau berangkat terlambat besok." Digo melangkah masuk kekamarnya dan terdengar suara decitan kunci artinya digo sudah mau tidur.
"Mengesalkan sekali. Iih" ucap sisi sambil menghentakan kakinya dilantai lalu memasuki kamar.
😍😍😍😍😍😍😍
"Pagi bibi" ucap sisi saat ia berada di ruang makan.
"Pagi, bagaimana tidurmu nyenyakkan." Sinta.
"Ah iya bi, nyenyak sekali." Sisi."Ya sudah kau makan dulu roti dan susunya sayang" sinta.
Sisi mengangguk dan duduk disebelah digo yang tengah sarapan."Sudah kubilang tadi malam bukan." Digo dingin.
"kau hanya 5 menit lebih awal dariku digo." Sisi.
"Sudah cepatlah aku sudah akan berangkat." Digo berdiri dari duduknya dan menggendong tas yang sedari tadi ada dikursi sebelah.Sontak sisi membelalakkan matanya karena baru saja ia menggigit rotinya dan itu pun belum tertelan sempurna, langsung saja ia meminum segelas susu putih itu.
"Bibi aku berangkat" ucap prilly sambil berlari.
"Hati - hati" teriak sinta yang tengah sibuk mencuci piring."Ayo cepat." Ketus digo.
"Iya sabar sedikit." Ucap sisi tak kalah ketus lalu naik ke boncengan motor digo.Digo membawa motornya cukup kencang membuat rambut sisi berterbangan tak teratur.
"Kau gila ya, rambut ku.." sisi turun dari motor ali dan mengaca disepion.
"Cckk, berantakan sekali." Dicaknya sambil membuka tas dan mengambil sisir yang selalu ia bawa setiap saat.
"Apa kau selalu membawanya?" Digo.
"Iya, kenapa?" Sisi.
"Aku kan hanya bertanya." Digo.Saat mereka tengah berdebat kecil ada seseorang yang memanggil digo.
"Digo." Kata seorang gadis cantik berpakaian seragam yang sama memandang aneh sisi yang saat itu tengah berkaca disepion motor digo.
"Apa" sisi yang menyadari bahwa gadis itu memandanginya. Gadis itu hanya menghelengkan kepalanya tak menghiraukan .
"Ada apa bona?" Tanya digo, ah ternyata namanya bona.
"Tidak, nanti ada rapat osis jangan lupa." Bona.
"Ya aku tak akan lupa, terimakasih sudah mengingatkan." Digo.
"Sama2, ya sudah aku kekelas dulu." Bona seraya lari menuju kelasnya mungkin."Kekasih mu?" sisi sambil memasukan sisirnya kembali.
"Bukan, teman ku." Digo.
"Wah sayang sekali, padahal dia cantik, tadinya aku ingin memuji mu karena hebat punya pacar cantik, ternyata buakn." Sisi.
"Sudahlah, ayo ku antar keruang kepala sekolah" digo.***********
Sisi sangat beruntung masuk dikelas Jessica yang artinya ia juga akan sekelas dengan Chan anak sekretaris ayahnya, walaupun ia tak satu kelas dengan Digo.
"Selamat pagi anak2." guru.
"Pagi." para murid berbarengan.
"Hari ini ada teman baru untuk kaian, silahkan masuk." guru.
Dengan langkah anggun Sisi memasuki kelas, jesica yang semula murung seketika matanya berbinar."Hay, perkenalkan namaku Sisilia tapi orang2 biasa memanggilku Sisi, aku sangat suka apapun yang berhubungan dengan Korea, aku juga suka bergaul dengan siapapun karena orang tua ku tak membatasiku akan hal itu, kurasa aku akan senang bergaul bersama kalian." Sisi.
"Baiklah sisi silahkan duduk disebelah Chan." guru.Sisi hanya mengangguk lalu menuju bangku Chan.
"Hai apa kau akan membiarkan seorang gadis cantik duduk ditepi jalan?" Sisi, Chan sedang sibuk memandang Bona yang ada diseberang sana dari cendela, Sisi melihat kalau Bona duduk dengan Digo.
"Duduklah situ, tak perlu sok cantik kau." ucap Chan tanpa menengok siapa yang berbicara denganya.
"Hey tuan chanyoulah." kesal Sisi.
"Tidak ada yang tahu nama panjangku selama ini siapa dia?" gerutu Chan lalu menengok dan ia kaget melihat Sisi."Oh Sisi, maaf ku fikir siapa, kau mau duduk disebelah cendela?, duduklah aku akan duduk disini." Chan membawa tasnya dan mempersilahkan Sisi duduk.
*****;;:;;*
Bel istirahat berbunyi semua siswa siswi berhamburan keluar, tapi Sisi masih membereskan buku2nya dan Chan tengah membaca buku tebal, sedang jesica menghampiri Sisi.
"Astaga, aku menangis semalaman karena ku fikir kau sudah pergi." Jesica.
"Ahh kau ini lebay sekali." Sisi.
"Aku merindukanmu." Jesica memeluk Sisi.
"Aku juga." Sisi membalas pelukan Jesica."Sepertinya punyamu masih sama saja." Jesica.
"Apanya?" Sisi.
"Itu." Jesica memandang dada Sisi.
"Kau ini." Sisi.
"Kau tak melihat milikku sudah sangat besar, apa kau tak ingin?" Jesica membusungkan dadanya."Akhem." deheman Chan sambil menelan ludah mendengar pembicaraan dua temanya itu dan busungan dada Jesica.
"Ssstttt." Sisi menghentikan pembicaraan Jesica.
"Ada apa?" Jesica.
"Ada pria disini." Sisi.
"Mana tinggal kita berduakan?" Jesica.
Lalu Sisi menunjuk arah belakangnya dan Jesica melihat chan disana."Ehh Chan masih disini ternyata." Jesica nyengir kikuk.
Follow :
Instagram : @ellytriani_
Twitter : @triani_elly