"apakah kita pantas pergi kesana?" kata gadis berambut panjang itu. Dia dan 5 saudari lainya hanya menatap lurus ke arah istana paling megah di depannya. Menyaksikan puluhan bahkan ratusan orang berbaris dan menyerahkan undangan kepada si penjaga. Penampilan yang tidak kalah mewah dari desain interior luar istana bukanlah hal yang sulit di temukan disini, justrus penampilan lusuh sangat di larang keras.
"bukankah tadi kau yang sangat bersemangat Naeun?" balas salah satu gadis yang berada di paling pinggir. Ia berbicara tanpa menoleh, hanya fokus terhadap rentetan barisan yang tak begitu jauh darinya.
Naeun mendengus kesal, memikirkan kata-kata yang diucapkan langsung olehnya beberapa menit lalu membuatnya berfikir ulang saat ini.
"ya, ini kesempatan langka... kajja" Bomi menarik lengan Chorong yang berdiri di sampingnya, diikuti dengan Chorong yang juga menarik tangan Eunji dari sampingnya, begitupun seterusnya sampai mereka berenam berpegangan tangan satu sama lain dan pergi memasuki rentetan barisan yang hanya menjadi tontonan sejak lebih dari 10 menit tadi.
Berdiri dan maju perlahan, Itulah yang sedang mereka lakukan. Bomi hanya merunduk dan memandangi undangan di tangannya. Undangan berwarna emas dengan renda putih iu terkesan sangat spesial baginya maupun bagi saudara saudara di belakangnya.
Bomi menyerahkan undangan kepada si penjaga. Melihat si penjaga sangat lama memperhatikan undangan yang ia miliki membuatnya semakin gugup untuk terus mengangkat kepalanya.
"Yoon Bomi?" suara tegas keluar dari mulut sipenjaga setelah beberapa saat mengamati undangan yang ia miliki.
"ah.. ne" sahut gugup Bomi. Ia di persilahkan masuk ke area depan istana. Dirinya tidak berjalan begitu saja ke arah pintu megah berwarna emas itu, dia menunggu sampai semua saudaranya masuk.
"Park Chorong?", "Jung Eunji?", "Oh Hayoung?", "Son Naeun?", "Kim Namjoo?" marga mereka berbeda. Itulah yang unik dari mereka. Mereka bukan saudari kandung ataupun memiliki ikatan keluarga, tapi mereka sama sama dibesarkan di salah satu istana kecil yang berada di kota ini.
Satu persatu berada di samping Bomi. Sekarang mereka semua sudah berkumpul di depan pembatas istana dan daerah luar. Tinggal memasuki pintu berwarna emas itu untuk bergabung dengan orang orang biasa maupun penting, bahkan bergabung dengan raja, ratu, dan putra-putra nya.
Langkah mereka terasa sangat lamban. Kegugupan semakin merajalela hati masing masing dari 6 orang ini.
"siap?" ucap Namjoo sambil memegang tangan Bomi yang berada di sampingnya. Yang lain hanya mengangguk dan mengikuti langkah Namjoo.
Suara alunan alunan musik yang berasal entah dari mana mengisi penuh seluruh sisi ruangan. Dekorasi yang dominan dengan warna emas dan putih menambah ruangan luas ini lebih elegan, ditambah sepasang kursi besar di letakan di tempat yang lebih tinggi dari lantai yang mereka injak itu membuat siapapun enggan bersikap tidak sopan.
"ingat jangan terlalu terlena dengan keindahan istana, fokus pada misi"
Suara seorang namja keluar dari sebuah benda kecil yang berada di dekat telinga mereka masing masing. Letaknya sama sama ditelinga, tapi bentuknya berbeda beda. Ada yang seperti mutiara seolah olah anting mahal, ada yang panjang dan tipis seperti anting yang modern, bahkan dari salah satu mereka ada yang menempel di bagian atas telinga seolah olah sebagai tindikan. Hanya mereka yang bisa mendengar suara yang dihasilkan oleh anting anting itu. Tentu saja buka anting itu yang berbicara, melainkan beberapa namja yang mengarahkan mereka di tempat yang lumayan jauh dari istana itu.
Terlihat sang Raja dan Ratu duduk dengan nyaman disana. Tidak hanya sepasang kursi besar yang di letakan disana, terdapat 4 buah kursi di sebelah kanan Raja dan 3 buah kursi di sebelah kiri Ratu yang kosong. Siapa lagi kalau bukan para Pangeran pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Going To You [SHINee-APINK-INFINITE FF]
FanficSeorang gadis kecil nan cantik saat ini sudah tumbuh menjadi remaja. Bersama teman temannya yang juga tinggal di satu Istana bersamanya mereka mulai melakukan penelitian. Penelitian tentang virus mematikan yang dapat membahayakan banyak nyawa. Tapi...