Selimut Tetangga

823 80 27
                                    

"Eh gaizz denger denger komplek kita ada tetangga baru loh. Kalian tau gak?" Ucap Harry.

"Tau, tadi kan kamu baru ngasih tau." Balas Louis.

"Bukan gitu asu!" Jawab Harry sambil nyelepet Louis pake sarung bapaknya. "Maksud aku, kalian tau gak, siapa tetangga barunya?"

"Enggak Her." Sahut Zayn.

"Pasti Liam tau. Liam-- liam? Liam mana?" Harry celingak celinguk nyari Liam.

"Itu Her, emang kamu gak tau? Liam kan lagi kerumah neneknya di LA alias Lenteng Agung." Kata Niall.

"Iya apa yel?"

"Dih gak percaya."

"Iya aku gak percaya soalnya kan waktu itu kata Liam neneknya kan udah meninggal."

"Astaghfirullah Heri." Zayn ngeraba raba dadanya harry.

Harry yang merasa dilecehkan pun kaget, "PELECEHAN!!" Teriaknya sambil nunjuk nunjuk ke tangannya si Zayn.

"Ya amsyong! Maap kebablasan her!" Kata Zayn.

"Modus loe!" Jawab Harry kesel.

"Eh udah udah. Mending kita langsung ke rumah tetangga baru itu kuy!" Kata Louis sambil jalan duluan. Yang lain pun mengekori kek anak ayam. Tapi anak ayamnya ucul uculll hayyayayyay(╯3╰)

- - - - - - Rumah tetangga - - - - -

TOK TOK TOK
JEDER JEDER
DUG DUG DUG

"Assalamualaikum atok, ooh atok!"

"Astoge! Kamu kira upil ipil?!"

"Wha upil ipil kartun fav aku lho."

"Mama aku sering nonton tau."

"Iya abi aku juga. Malah Waliyha ngefans sama Mail. Katanya dia ganteng."

Selagi keempat bocil tersebut sedang ngebacot, seseorang membuka pintu rumah itu. Tampak seorang anak perempuan familiar yang lugu dan caem. "Hng maap gada recehan y mks."

Tepat sebelum anak itu menutup pintu, Harry menyelipkan kakinya untuk mencegat pintunya agar tidak tertutup. Alhasil kakinya terjepit. Wajahnya pun berubah absurd, tidak ada tanda tanda kebaikan diwajahnya. Ibaratkan wajahnya seperti kloset umum di mall yang terpencil dan kotor, dan yang memakai kloset tersebut hanya preman preman garang yang kalau buang hajat tidak disiram.

Ya, absurd.

Tapi Harry tetap berusaha menggunakan aura coolnya. "Tunggu!"

Anak perempuan itu pun terdiam. Lalu alisnya menaik, "Loh, lo semua bukannya anak-anak dari TK gue ya?"

"Astaghfirullah bahasanya." Ujar Zayn.

"Iya kita dari TK Tadika Mesra." Balas Niall.

"Kayaknya gua kenal lu deh. Lu y/n bukan sih? Temennya Liam?" Tanya Louis.

'Y/n' mengangguk ragu. "..bisa jadi..?"

"WAH KAMU Y/N? JODOH MASA DEPAN AKU? SALAM KENAL AKU NIALL BIN TITAN AKA NIALL HORAN BOCAH TERKECE SEKOMPLEK INI YAA" Niall menyodorkan tangannya, lalu disambut oleh jabatan tangan y/n.

Niall langsung baper dan jiwanya terbang ke rawa rawa.

"Salken saya Harry styles."

"Aku Zayn."

"Panggil gua sayang. E gadeng panggil gua Louis."

Y/n tersenyum. "Gue y/n."

Setelah senyum-senyuman, suasana jadi canggung. Y/n pun menyarankan mereka untuk masuk kedalam, yang mana disetujui oleh ketiga anak tersebut, kecuali Niall yang jiwanya masih di rawa rawa.

- - - - - - - - - - - - - -

"Kita main di teras aja ya." Saran y/n.

"Oke!" Balas Louis Harry Zayn kompak.

Y/n pun membuka pintu terasnya, memperlihatkan pemandangan melenceng didepan matanya.

"LIAM?!"

"e-eh gaizz.. Halo..!"

Liam sedang cosplay sebagai Elsa dengan baju yang kekecilan, dilengkapi oleh make up abal yang dipasang oleh y/n ke muka Liam. Dan sekarang Liam sedang dalam pose sok-sokan model.

"Not my friend."

"(2)."
"(3)."

Niall pun terbangun akibat kekuatan yang dikeluarkan oleh Elsa- maksudnya Liam.
"(4)."

"Liam aku kira kamu kerumah nenek kamu di LA?!??" Teriak Harry merasa dikhianati.

"Her, kamu salah paham her!"

"Apa yang aku salahpahamin apa?!"

"Semuanya her! Ini semua seharusnya gak terjadi!"

"Cukup ya yem!" Ucap Harry penuh penekanan. "Its over!"

Harry pun keluar dari rumah y/n dengan air mata mengalir deras.

Y/n Louis Harry Niall Zayn terdiam.

Liam pun membuka mulut. "Mau ikutan ga? Tadi aku sama y/n lagi main projen-projenan!"

"Iya ayo ikutan! Pas nih, kan aku Anna, terus ada Sven, Kristoff, sama Olaf!" Tambah Y/n.

"Oke aku mau."

"Iya aku juga."

"Sama aku juga!"

"Oke! Sebentar aku ambil bajunya dulu."

Y/n pun pergi ke kamarnya untuk mengambil baju.

"Eh gaizz, kan nanti ada pensi! Gimana kalo kita drama projen aja?" Kata Niall.

"Boljug yel!" Balas Louis setuju.

"Iya ya, terus nanti Heri jadi yang monster gede itu aja!" Kata Liam. "Siapa ya namanya.."

"Marshmello!" Ujar Zayn.

"Marshmello!" Ujar Zayn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^Heri cosplay^

"Nah iya itu!" Kata Liam.

Tak lama, y/n muncul membawa alat cosplay.

Wandaireksyen pun memberitahukan y/n saran mereka untuk menampilkan drama projen untuk pensi. Y/n setuju.

Mereka berlatih dan berlatih hari itu walaupun tak ada Heri. Ibu y/n yang tau mereka sedang berlatih pun menghidangkan mereka es teh dan bakwan.

Bagi wandi, y/n sudah menjadi bagian dari mereka sekarang.

Tujuan mereka yang sekarang adalah tampil di pensi dan mendapat gelar 'penampil nomor 1' di atas panggung.

WandaireksyenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang