/5/ Le' Us

4K 339 15
                                    

Le' Us

Keluarga

/ke·lu·ar·ga/ n 1 ibu dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah; 2 orang seisi rumah yang menjadi tanggungan; batih; 3 (kaum -- ) sanak saudara; kaum kerabat; 4 satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat;

***

* Can I have your wayward stare?

Never mind him calling you, just keep them there

Why do you keep me back?

With all your powers I am pushing at

No never can it be

these are the words that you once said to me *

Bola mata hitam Grace menatap layar ponselnya dengan serius. Aplikasi instagram yang terbuka di ponselnya menampakkan sebuah foto perayaan ulang tahun Karenina, sahabatnya yang baru saja selesai digelar malam ini. Bersahabat sejak masih sama-sama masih di bangku kuliah hingga sekarang masing-masing dari mereka sudah menjalani hidup yang berbeda membuat Grace dengan senang hati ikut berpesta bersama Karenina hari ini.

Fotonya bersama Karenina yang diambil beberapa jam yang lalu pun langsung dia unggah ke akun instagramnya. Momen Karenina melepas balon harapannya ke langit dari rooftop gedung – tempat pesta ulang tahun dilaksanakan – bersama dengan Grace yang memeluk bahunya bahagia tampak jelas dari foto tersebut. Kebahagiaan. Satu kata yang semu untuk Grace saat ini.

Terutama ketika penelan kebahagiaannya muncul secara tiba-tiba di antara deretan komentar-komentar yang bertebaran di akunnya. Berprofesi sebagai seorang blogger sekaligus editor in chief sebuah majalah fashion online, membuat akun instagram Grace jadi ramai pengikut. Pengikut instagramnya itu memang kerap memberikan komentar positif pada foto-foto unggahan Grace. Lalu dalam sekejap nuansa positif itu berubah drastis. Satu komentar telak mengalahkannya.

@Petrus.Rama masih ingat pulang?

Ya. Satu komentar itu saja. Hanya butuh satu komentar untuk meluluhlantakkan semua bahagia semu yang coba dia bangun sejauh ini. Petrus Rama. Laki-laki yang sudah menghancurkan kepercayaannya pada sifat yang disebut bahagia, yang kemudian berubah menjadi benda bernama kebahagiaan.

Tangannya gemetar hebat. Pikirannya kacau. Air matanya turun perlahan. Ponselnya jatuh ke lantai karena kini jemarinya tidak lagi kuat menggenggam benda tipis itu. Seluruh kekuatannya seolah lenyap dalam sekejap.

Karenina yang sedang mengobrol tak jauh dari sudut tempat Grace berdiri pun langsung berlari mendekati sahabatnya itu. "Lo kenapa, Grace?" Karenina bertanya simpatik. Badannya membungkuk mengambil ponsel Grace yang terjatuh.

Grace tidak menjawab apapun, bahkan tangannya tidak bisa bergerak untuk mengambil ponsel yang kini diarahkan Karenina pada dirinya. Rama. Rama. Rama. Hanya nama itu yang berputar tanpa henti dalam benaknya.

"Grace. You okay?" Karenina bertanya sekali lagi. Tidak ada jawaban yang bisa Grace berikan mengkonfirmasi perkiraan Karenina bahwa segala hal memang sedang tidak baik saat ini. Grace jelas sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja.

***

Karenina masih tidak bisa percaya pada apa yang dia lihat saat ini. Grace tidak pulang ke rumahnya, melainkan kembali ke apartemen yang setahun lalu dia tinggali sebelum menikah dengan Rama. Sungguh, baru hari ini Karenina tahu ada yang tidak beres pada rumah tangga sahabatnya ini.

DUA - Kumpulan Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang