Dafa,Digo,Yumi dan Salsa masuk lebih dalam mereka ingin tahu kemana gua itu membawa mereka,sedangkan sisi,zidan dan Ali menjaga prilly yg sedang hamil 2 minggu.
"Badai saljunya makin besar lagi,semoga aja ni gua ada sesuatu di dalamnya yang bisa di gunain buat bertahan hidup"ucap sisi.
"Semoga ya kak,kak kenapa kakak ga bilang ama Zidan kalau kakak juga lagi hamil sih,malah aku yang di tumbalin"ucap sisi.
"Hehehe,sorry prilly loe pan bontot jadi ya di jadiin alesan,tp loe pasti tau kalau kak Salsa ama kak yumi juga lagi hamil"tanya sisi.
"Ya taulah kak,kita ini kembar pasti tau usia kandungan kak sisi sama kayak aku 2 minggu,kak Salsa malah udah memasuki minggu ke 3,kalau kak yumi baru mau 2 minggu"kata prilly.
"Kalian berdua ngomongin apa sih kok bisik-bisik kayak gitu,emang ada yang hamil selain kamu sayang"tanya Ali.
"Nih kak sisi,juga lagi hamil kali,kak yumi ama kak Salsa juga,cuman usia kandungan aku sama kak sisi itu sama baru 2 minggu"ucap prilly.
"Serius,my sisi kok kamu ga bilang sih sama aku kalau kamu juga hamil"tanya zidan.
"Maaf sayang,liat tadi ekspresi kalian saat tau prilly hamil aja kayak gitu,apalagi kalau kalian tau yang lainnya hamil kelimpungan kalian"kata sisi.
"Iya itu pasti dong sayang,mana ada suami yang ga kaget kalau tau istrinya lagi hamil dan malah ikut misi berbahaya kayak gini,wajar dong"ucap zidan.
"Untung aja kita ga ngebunuh orang,cuman buat mereka luka aja,moga-moga babynya ga kenapa-napa deh"ucap zidan.
Tiba-tiba Digo dan Salsa datang dengan wajah panik membuat mereka berempat heran.
"Kenapa sih kak,kok loe berdua sampai panik kayak gitu"tanya Ali.
"Loe berempat mending ikut kita sekarang deh,loe pasti kaget sama apa yang bakal loe liat"ucap Digo.
Mereka berempat pun mengikuti Digo dan Salsa,hingga mereka sampai ke dekat lubang di gua yang membentuk jendela,dimana Dafa dan Yumi sedang mengintai di sana,saat mereka berempat melihat dari lubang itu mereka terkejut bukan main ada sekitar 1000 roket tenaga nuklir tersimpan di gua itu dan banyak pekerja juga di sana,bahkan di sana ada peta tempat dimana roket-roket itu bakal menghantam.
"Jadi ini markas mereka,gila kalau senjatanya sebanyak ini,bisa-bisa dunia hancur"kata Ali.
"Itu udah pasti li,dan loe liat waktu hitungan mundur di sana sebelum roketnya meluncur tinggal 1 jam lagi"ucap Dafa.
"Kalau gitu,kita harus segera menghentikan mereka semua,kalau di biarkan bisa berabe"kata zidan.
"Dan buat kalian berempat sebaiknya menjauh dari sini,radiasi dari roket itu bisa menggangu ibu hamil seperti kalian"kata Digo.
"Bang loe udah tau kalau mereka berempat hamil"tanya Ali.
"Udah dong li,mereka berdua baru Kasih tau kita barusan"kata Dafa.
Tiba-tiba ada lampu yang menyinari mereka,ternyata posisi mereka sudah ketahuan oleh musuh.
"Well..well lihatlah delapan anak pemberani atau bodoh berani datang ke tempatku,perkenalkan namaku Elgard pemimpin dari operasi armagedon ini dan liatlah roket lucifer ini yang akan membawa kehancuran untuk dunia"kata Elgard.
"Itu tidak akan terjadi kami akan menghentikanmu sekarang juga"kata Ali.
"Menghentikanmu,jangan membuatku tertawa anak muda aku bukan wilson cs yang mudah kalian kalahkan dan pasukanku adalah cybrog yang sudah di perkuat kalian tidak mungkin bisa menghentikannya"kata Elgard.
"Pasukan cybrog mulai menyerang mereka berdelapan,para cowo melindungi para cewe..tapi hitungan mundur dari roket tetap berjalan membuat mereka harus memikirkan strategi baru.
"Girls,kalian cari ruang kendalinya,kalau lawan kalian adalah cybrog,dengan mudah kalian bisa mengalahkan mereka karena bukan makhluk hidup,cepat cari ruang kontrolnya biar di sini kami yang hadapi"kata Dafa.
Para cewe kemudian mencari dimana ruang kontrol berada,sepanjang perjalanan mereka di hadang oleh cybrog dan dengan kemampuan mereka cyborg itu berhasil di lumpuhkan,hingga mereka sampai ke ruang kontrol dan berusah menghentikan peluncuran roket,tapi sudah gagal karena instrumentnya sudah di hancurkan sementara itu pertarungan dengan Elgard sudah di mulai dia mengenakan baju zirah yang amat tebal membuat mereka berempat kesusahan.
"Sial armornya tebel amat,susah buat lukain dia"kata Digo.
"Pasti ada kelemahannya,terlebih lagi armornya juga bisa perbaiki bagian yg rusak secara instan pasti ada Sumber energinya di sekitar sini"kata zidan.
"Kalian cari dimana Sumber energinya biar gue dan Ali yang melawan dia"kata Dafa.
"Percuma hitungan mundur sudah selesai dan roketnya juga sudah meluncur"kata Elgard.
Roket itu di tembakan ke seluruh dunia,keempat perempuan itu berjuang untuk menghancurkan roket-roket itu mereka berhasil menghancurkan beberapa dengan meretas jaringan dan menggunakan kode yang di berikan zidan,tapi masih banyak roket yang akan menghantam target.
"Aduh gimana nih caranya kita hancurin ini roket"keluh sisi.
"Tunggu bentar kalau roket ini punya simbol kayak senjata kita,jangan-jangan kalung kita bisa..kata yumi.
"Patut di coba tuh ayo gabungin kalung kita siapa tau ada kode penghancuran diri"kata yumi.
Keempat kalung itu mengeluarkan deretan angka dan huruf prilly memasukan kode itu ke dalam komputer dan sistem penghancuran diri roket itu aktif,tapi kode itu juga membuat pangkalan itu mulai melakukan hitungan mundur penghancur pangkalan itu sendiri.
"Kak kita cuman punya waktu 5 menit untuk keluar dari sini,sebelum penguncian dan penghancuran dilakukan"ucap prilly.
Sementara itu Digo dan zidan berhasil menemukan Sumber energinya yang ternyata sebuah reaktor nuklir mereka melakukan meltdown pada reaktor itu sementara itu pertarungan Ali dan Dafa sudah berakhir edgar sudah terkapar pingsan dan mereka segera berkumpul dan pergi dari pangkalan itu kebetulan ada sebuah helikopter disana,Ali kemudian menerbangkan heli itu dan sesaat setelah heli agak jauh dari pegunungan pangkalan itu meledak dan hancur,mereka menyerahkan Elgard ke interpol dan kemudian bertolak kembali ke Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teens In Love 2
Fanfic2 tahun sudah berlalu sejak hari itu,hari dimana kalian pergi dan menorehkan luka yang amat mendalam di hati kami,hari yang seharusnya menjadi hari bahagia kita malah menjadi hari yang menyakitkan-Prilly cs. 2 tahun berlalu,tidak sekalipun kami melu...