4

72 7 1
                                    

sekarang jam 03.00 am, dan baru saja tangisanku terhenti. aku mengingat essay ku yang tersisa 2 lembar lagi, aku bergegas menaruh vape pen ku kembali pada tempatnya dan melanjutkan essay ku dengan terburu-buru.

×

sekarang aku tidak telat karena aku tidak tidur semalaman. essay ku baru saja beres jam 05.40 am tadi. dan sekarang baru jam 06.30 am tapi sekarang aku sudah berjalan menyusuri koridor menuju ruang BK.

"permisi, bu ini saya mau mengumpulkan tugas yang kemarin ibu kasih" ucapku sopan dan menyerahkan 5 lembar essay nya.

"masuk aja, nak." Kata bu Desi.

"thanks valerie. btw, kemarin ibu ada--"

kata-kata bu Desi sudah teralihkan karena perhatianku sekarang tertuju ke arah Danny dan Cila yang memasuki area sekolah bersama. ditangan Danny ada jaket yang biasa ia gunakan kesekolah.

lah apa-apaan? mereka berangkat bareng? kok gitu?

"Val? Valerie?" panggil bu Desi yang sontak membuat lamunanku terbuyar.

"i-iya bu?"

"kamu dengerin ibu gak sih?" ucapnya.

"kamu enggak sakit kan? hidung kamu memerah dan matamu sembab sekali, bibir kamu juga pucat, Val." ucap bu Desi sambil memperhatikan setiap detail yang ada diwajahku.

okay, kepalaku sedikit pusing tapi itu tidak masalah, karena aku tau itu efek dari begadang semalam.

"e-enggak kok bu, saya gapapa. kalau gitu saya pamit bu. permisi." ucapku melontarkan senyum terbadhay ku kepada Bu Desi.

saat aku berjalan menyusuri koridor untuk sampai di depan kelasku, aku melihat Danny dan Cila yang sedang berpelukan tepat didepan kelasku.

asyu kamu danny, zakidh hati q. udah berangkat bareng, dianterin sampe depan kelas lagi. gabisa bedain emang Cila yang manja atau Danny yang romantis.

dengan melihat kejadian itu secara tidak langsung yang membuatku sangat sangat sangat amat sakit. aku membuang tatapanku kearah lain lalu berbalik dan berjalan menaiki tangga menuju rooftops sekolahku.

aku bisa kesini karena aku punya kunci cadangan yang Danny berikan waktu itu padaku. jangan tanya bagaimana ia bisa mendapatkannya,

sebenernya kalo nanya juga gapapa sih, jawabannya adalah; jadi waktu itu Danny sama gengnya pengen banget cabut pelajaran, tapi gatau mau cabut kemana. jadi lah mereka cabut ke rooftop dengan cara nyolong kunci pintu rooftop dari ruang office boy, abis itu mereka ketawan. yakali gak ketawan orang cabutnya rame-rame. emang bego dia, untung ganteng.

×

disinilah aku, di rooftop sendirian hanya ditemani semilir angin dan vape kesayanganku.

mungkin aku sudah tidak bisa menghitung sudah berapa lama aku disini. berdiam diri sambil vaping. aku tidak perduli berapa pelajaran yang sudah aku lewati. hatiku sakit sangat sakit melihat kejadian tadi.

akhir-akhir ini aku memang sering membolos pelajaran, tapi menurutku itu memang jalan yang terbaik karena akhir-akhir ini aku ada beban pikiran. daripada aku harus duduk dikelas lalu tiba-tiba aku menangis? kan galucu diliatin sekelas terus dianggep gila.

"Dan, kalo kamu tau aja perasaanku ke kamu." Ucapku lirih dan tak sadar air mata itu menetes di pipiku.

"No, Val. Jangan nangis disini." Ucapku pada diriku sendiri dan mengelap air mata yang sudah turun di pipiku tanpa permisi.

Percayalah kali ini aku terlihat seperti mayat hidup yang berkeliaran didalam sekolah.

Saat sedang menghirup dalam dalam vapeku. Notifikasi Line mengganguku lagi dan lagi.

DrugsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang