Sesampainya aku dirumah Nate, Nate membopongku masuk ke rumahnya.
"Bentar ya gue ambilin baju Cass biar lo bisa ganti baju." Kata Nate mendudukanku di sofa.
Aku menahan tangan Nate. "Nate,"
"Apa?" Jawabku.
"Gue b-boleh pake baju lo aja gak? Baju Cassandra terlalu minim buat gue." Kataku pelan.
Malu sob nanya gitu. Ntar gua di kira modus lagi hm.
"Oh yaudah, gapapa kok. Lo ikut ke kamar gue aja ya? Biar lo milih baju sendiri." Kata Nate membantuku berdiri.
Kami pun naik ke kamar Nate. Saat Nate membuka pintu kamarnya, yang pertama kali aku cium adalah wangi kokoa yang terkesan maskulin dan ini benar-benar wangi khas Nate.
Aku dan Nate pun masuk lalu aku duduk di kursi meja belajarnya sambil melihat Nate mencarikan aku baju di lemarinya.
Nate mengambil beberapa potong baju dan menaruhnya diatas tempat tidurnya.
"Lo milih dulu, gih bajunya abis itu lu mandi. Karena kalo lo gak mandi, lo bisa tambah sakit." Kata Nate lalu mengambil handuk dan melemparkannya padaku.
Aku mendekat ke tempat tidur Nate agar bisa memimilih bajunya untuk ku pakai.
Hell, badan dia tinggi jir. Batinku mengomel.
Akhirnya, pilihanku jatuh pada hoodie berwarna hitam dan sweatpants bewarna abu-abu. Aku pun membawa baju dan handuk ke kamar mandi di kamar Nate lalu mulai mandiku.
×
Setelah aku berpakaian dan merapihkan diri, aku pun melangkah keluar dari kamar mandi dan langsung disambut dengan dinginnya suhu disini.
Baju Nate benar-benar kebesaran di tubuhku yang mungil nan pendek ini. Tapi, baju Nate sangat nyaman dan membuatku hangat.
Aku menaruh handuk di tempatnya lalu menemukan Nate yang sedang rebahan sambil sibuk mengotak-atik handphonenya.
"Udah mandinya?" Tanya Nate.
"Udah." Jawabku sambil duduk di tempat tidur.
"Masih pusing?"
"Masih. Sekarang kepala gue rasanya pengen pecah."
"Yaudah tiduran sini."
Aku menatap Nate bingung.
"Lo tidur disini aja, biar gue gampang ngurusin lo. Cassandra gak pernah ngebolehin gue masuk ke kamarnya. Jadi, malem ini lo tidur di kasur gue, sedangkan gue tidur disana." Kata Nate sambil menunjuk sofa yang ada di sisi lain ruangan.
Aku mengangguk lalu ikut tiduran disamping Nate. Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi aku tau perasaan apa yang aku rasakan saat ini; nyaman.
Perasaan nyaman ini berbeda seperti perasaan nyaman yang aku rasakan ketika bersama Danny. Sekarang aku merasakan perasaan nyaman dan senang. Ini aneh.
"Nate, gue bosen. Pengen nonton filmmm" ucapku sangat sangat manja padanya.
"Ih, engga. Tidur Val, lo lagi sakit. Nonton filmnya kapan-kapan aja. Sekarang lo harus tidur." Katanya dengan nada tegas tapi lembut. Gak kayak Danny, huh menyebalkan.
"Gamau, pengen nonton film." Kataku merengek.
Nate menengok kearahku lalu memicingkan matanya padaku. "Tidur, Val."
Aku pun ikut memicingkan mata kepada Nate. "No."
"Tidur gak?" Kata Nate mengancam tapi dengan tawaan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drugs
Short StoryRasa suka aku ke kamu kayak narkoba. Memabukkan tapi mematikan. Tapi ujung ujungnya aku harus terbiasa tanpa kamu walau menyakitkan. Aku harus bisa, karena aku dan kamu emang gak bisa bersatu. "You're the drugs, then i'm the victim. I need you despe...