Aku tertancap pada tali kayu yang membentang,
Saat awan merah jambu masih setia hembuskan debu bintangnya.
Melambaikan asa yang penuh warna warni fana.
Selipkan duri di undakan kaca dengan debur angin yang menderu.
Lemah bertengkar dengan ambisi.
Harum macaroon masih berkelit di udara.
Mencari celahnya untuk patahkan Adn yang agung.
Kamu indah. Kamu memukau. Kamu menyilaukan.
Tapi aku hanya rindu terbuai di pangkuan-Nya.
Bulir mutiara mendamba hangat di sela nada-nada minor.
Atas nama pasar ia mengintervensi.
Namun senyum tulusnya mengulum anggur ranum perlahan.
Atas deklarasi implisit yang menyembul di sela-sela giginya.
Sapu tangan pun melunturkan warna jenaka.
Nur hangat menggeliat pelan di ufuk mata.
Aku hanya ingin menggenggam restu-Nya.
Cukup itu saja.
Best Regards
Pita Hujan
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Puisi & Prosa ] Pelukis Aksara. Pujangga Kuas Warna.
PoesíaCeceran puisi. Anda yang memaknai. :)