“Min Yoon Gi” hatiku berdebar saat Bapak Kepala Sekolah memanggilku tiba-tiba.
“I-iya, Ssem?” mungkin panggilan orang tua lagi. Tapi, aku melanggar hal apa minggu ini?
“Passport’mu yang dulu masih berlaku, ‘kan?” eh? Malah bertanya tentang passport? Aku mau diasingkan karena aku nakal? “Ya, Min Yoon Gi. Saya sedang bicara denganmu”
“Ah, iya. Masih berlaku. Buat apa, Ssem?” semoga aku dikirimkan ke negara yang tidak ada lelaki tampannya disana.
“Kau akan saya kirim ke Jepang” oh God… Jepang? Buat apa aku kesana? Kerja? Aku bukan orang pabrik. “Prestasimu sungguh baik 2 tahun ini. Tapi sayangnya pelanggaranmu hampir mengimbanginya. Jadi kami hanya bisa mengirimmu ke Jepang. Beberapa tahun sekali, sekolah ini melakukan pertukaran pelajar dengan Jepang, tepatnya Osaka” heol~ Osaka…
“Baiklah, Ssem. Anda bisa terbangkan saya kapanpun”
“Nanti sore. Kami memilihmu tadi pagi, karena kami sudah kehilangan siswa pintar lainnya selain kau. Kau hanya perlu bawa perlengkapan dan passport” bodoh. Aku makan apa disana? Bunga sakura?
“Baik, Ssem” setelah Pak kepala Choi memberikan tiketnya, darahku mengalir kencang penuh gembira. Akhirnya aku bisa meninggalkan Daegu yang penat ini. Meninggalkan klub basket yang tidak punya kemampuan sama sekali, dan meninggalkan penggemar-penggemar gila yang suka mengambil fotoku diam-diam. Bebas rasanya. Rasanya hidup di Jepang akan lebih menyenangkan. Meskipun hanya Osaka.***
“Eomma. Aku akan pergi ke Jepang” sapaku pada Eomma yang baru pulang berbelanja makanan.
“Untuk apa?” jawabnya tanpa memalingkan wajah sekalipun.
“Pertukaran pelajar” kupandangi tiket pesawat ini dari tadi. Eomma hanya menggumam.
“Ambillah uang di laci kamar Eomma. Itu untukmu selama di Jepang, tapi kalau sudah habis, kau terpaksa harus bekerja. Jangan boros” Eomma-eomma lain di dunia tidak akan serepot Eomma ku. Paling aku akan langsung mendapat tawaran pekerjaan untuk menjadi model. Atau kalua mungkin, boyband? Aku terlalu banyak berkhayal, bicara Bahasa Jepang saja aku tidak bisa.
“Arigatou, Eomma!” sambil kucium pipi berkerut Eomma. Lalu Eomma tertawa. Ternyata uang yang Eomma berikan padaku cukup banyak. Eomma sangat sayang padaku rupanya. Kini saatnya bersiap-siap. Di tiketnya tertera jam 6 sore penerbangannya, sekarang jam 2. Aku harus merubah style menjadi seperti personil boyband--ngomong-ngomong, aku sudah mengikuti audisi di BigHit Entertainment di GangNam. Belum ada konfirmasi sampai sekarang. Heol~
*
“Sekolah lanjutan Fukujikashi… Nice” kupandangi bangunan besar dan gelap di depanku ini. Aku seperti dalam cerita anime, bangunannya sangat mirip seperti dalam komik. “Permisi, anda Min Yoon Gi, bukan?” wah, orang ini berbahasa korea. “Perkenalkan, saya Satoru Okino. Panggil saya Satoru, saya adalah pelatih Bahasa dan bisa dibilang tourguide anda selama 2 tahun disini”
“Wah, keren. Terima kasih!” kukira aku akan jadi patung tampan yang hidup disini. Sekarang aku diantar ke rumahku. Sekolahku benar-benar mem’fasilitasiku dengan baik.
***
Sekolah dimulai bulan depan. Aku--yang tidak sabar ini--mencoba seragamnya. Seragam ini membuatku lebih tampan. Akan kupertimbangkan untuk mewarnai rambutku, kalau sekolah itu mengijinkan. Baiklah, aku sebaiknya belajar Bahasa Jepang.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️RE:LIVE (Ft. Min Yoon Gi)
RomanceTernyata, yang kubutuhkan bukanlah kecantikan