Chapter 3

110 7 2
                                    

2 bulan kemudian

"Mio, bermainlah yang baik. Aku akan mendukungmu, my dear" kataku memberi semangat untuk perempuan didepanku ini. Yup, dia, si Ratu Osaka telah menjadi pacarku. Apa kubilang, aku yang notabene'nya anak baru saja langsung bisa menjadi kekasihnya. Itu berarti aku sangat berkharisma, 'kan?

"I-iya, Yoon Gi oppa. Terima kasih. Aku harus segera ke lapangan. Annyeong~" dia suka sekali mengucapkan 'annyeong'. Kurasa dia sedang berusaha melakukan aegyo didepanku.

*

Katanya ada anak baru di kelas 12, katanya dari Korea. Tapi aku belum pernah bertemu dengannya, melihatnya pun tidak. "Hei, Yui'neechan" ah, sudah waktunya pertandingan bola voli melawan tim si ratu Osaka, Mio Sakamoto. Bila ada yang mencelakakan dia, bisa-bisa pelakunya dibantai habis-habisan. Entahlah, ini sekolah seni atau sekolah khusus yakuza. "Yui'neechan!! Apa yang kau tunggu?!" baiklah, lebih baik kita kalah daripada dipukuli oleh penggemar Mio'senpai.

"Pertandingan antara junior dan senior akan segera dimulai. Kali ini, si Ratu Osaka ambil bagian dalam perlombaan. Akankah tim mereka menang? Atau malah dikalahkan oleh tim junior? Mari kita mulai" airhorn mulai dibunyikan. Aku hanya berusaha untuk tidak menyerang.

"Yui'chan! Ganbatte!!" teman-teman sekelasku menyemangatiku. Kini aku telah berada ditengah-tengah timku. Aku bisa merasakan tajamnya pandangan mata penggemar Mio'senpai kearah timku. Kemungkinan kalua Mio'senpai terluka, kami satu tim yang akan dibantai oleh mereka. Sekarang aku menjadi tidak fokus. Wah, aku melihat wajah baru. Apakah itu anak baru yang dari Korea itu? Tampan sekali! Oh tidak, aku jadi lebih tidak fokus sekarang.

Dukk!
Kepalaku terbentur bola yang melambung diatasku. Sanako'senpai lah yang melemparnya. Terima kasih, aku sekarang jadi lebih sadar. Tapi kau memberiku tambahan sakit kepala. Sama saja, itu membuatku jadi tidak fokus.

"Nakagawa Yui, pemain junior rupanya terkena lemparan bola dari Izumi Sanako dari tim senior. Yui'chan, apakah kau baik-baik saja?" aku hanya bisa mengacungkan ibu jariku sambil mengangguk. Bagaimana tidak? Senior raksasa itu melempar bola ke ikan teri sepertiku. Okay, aku harus tetap bermain. Kelas biola juior berharap penuh pada tim ini, terutama aku.

Paatts~! Kugunakan jump smash agar pukulanku bisa melewati net dengan kondisi seperti ini. "Wow, apakah Yui dari tim junior membalas dendam? Kini bola telah mendarat keras di kepala Sang Ratu Osaka, Sakamoto Mio. Apakah pertandingan ini terus berlanjut?" oh tidak, kini aku bukanlah ikan teri, aku seekor nyamuk yang akan dimusnahkan oleh seisi sekolah.

"Pertandingan dihentikan sementara, kami akan memeriksa kondisi kepala baik Mio maupun Yui. Harap menunggu dengan sabar" aku tidak bisa kabur. Karena aku sudah digotong oleh bagian kesehatan. Selamatkan aku, siapapun.

*

"Hei, anak junior" seorang laki-laki menghampiriku dengan suara berat. Kuangkat kepalaku keatas untuk melihat siapa dia. Oh, dia anak Korea itu. "Kau masih bisa melihat, 'kan?! Kau tau siapa yang kau serang siang tadi?!" eh?

"Aku-aku tau, Mio'senpai. Si Ratu Osaka. Maafkan aku" jawabku sambil menempelkan kantong berisi es dikepalaku.

"Jawabanmu kurang lengkap" tanyanya lagi dengan angkuh. Bisa kubayangkan, aku akan mati duluan sebelum lelaki tampan ini mau menghajarku.

"Ma-maksudnya?" apa aku harus menyebutkan siapa orang tuanya? Atau kekasihnya? Wait, jangan-jangan..

"Dia kekasihku" benar 'kan? Nampaknya aku hanya bisa memendam rasa suka ku selamanya? "Dan kau telah membuatnya demam karena shock. Apa yang harus kaulakukan sebagai tanggung jawab?" yup, dia tak mungkin berpaling dari Mio'senpai untuk selamanya. Apalagi meninggalkannya untuk berpacaran dengan ikan teri sepertiku--aku dijuluki ikan teri karena aku ini kecil sekali. "Rupanya kau tidak punya telinga" orang ini cepat sekali hilang sabarnya.

"A-aku..." bodoh! Apa ada orang yang meminta dirinya untuk dihukum?

"Putuskan segera, atau kau mau aku yang menghukummu?"

"Aku akan buatkan syal untuk Mio'senpai. Aku berjanji, seminggu kemudian aku sudah selesai" aku dengar Mio'senpai menyukai syal, mungkin saja kekasihnya di depanku ini tau.

"Rajutan? Kurasa dia akan suka" karena semua barang Mio'senpai itu rajutan. Mulai dari tas, jaket, sampai tempat pensilnya. Semua rajutan. Kenapa aku tahu semua? Lucu sekali. "Seminggu, tak lebih. Okay?" untungnya dia ini baik. Nama 'Min Yoon Gi' tertera di dada kanannya. Nama yang lucu,

"Baik, Yoon Gi'senpai" dia tertawa. Kenapa? Apa dia sudah punya nama Jepang? Dia malah menempelkan telunjuknya dibibirku, seakan aku tidak boleh bicara.

"Panggil aku, Oppa" katanya setengah berbisik. Apa itu oppa? Tanpa huruf 'I' pastinya, 'kan? Mungkin itu istilah dalam Bahasa Korea.


☑️RE:LIVE (Ft. Min Yoon Gi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang