Zalfa // Hadiah yang berharga

15 4 1
                                    

{Playlist 》Bahagia - Gamaliel Audrey Cantika}

(((SPESIAL PART MARVEL IPS 2)))

⭕⭕⭕💞⭕⭕⭕

Author's Pov 

Zalfa berjalan menuju kelasnya dengan malas. Ini terlalu pagi baginya untuk datang kesekolah. Zalfa tak berhenti menggerutu hingga sampai dikelasnya yang kosong. Belum lagi tadi dia bertemu dengan El yang membuat perasaannya jadi tamba kacau.

Kelasnya memang diisi oleh murid-murid absurd yanga entah dari planet apa. Yang jelas setiap harina selalu saja ada kelakuan murid kelas IPS 2 yang membuat wali kelas mereka geleng-geleng kepala.

Kemarin para murid laki-laki dari IPS 2 mengacaukan lantai 1 dan 2 dengan aksi perang mereka. Mereka mematahkan ranting pohon ditaman belakang lalu berpura-pura bahwa itu adalah panah, lalu penggaris dibuat pedang, dan yang paling parah mereka mematahkan 2 kursi lalu membuat pistol-pistolan aneh dengan kayu itu.

Zalfa tersenyum sendiri mengingat kelakuan mereka selama hampir satu tahun dikelas ini. Zalfa mengedarkan pandangannya mengelilingi kelas. Pasti ia akan sangat merindukan suasana ini.

Masih terekam jelas diingatan Zalfa saat Aline dibully kakak kelas akibat rambut pirangnya yang berwarna cokelat kemerahan. Padahal itu memang warna rambut asli milik Aline. Lalu mereka sekelas membela Aline dan membuat keributan dikanti yang sedang ramai saat itu. Mereka mengacaukan kantin dan membuat kakak kelas itu malu. Keesokan harinya kakak kelasnitu pindah.

"HAPPY BIRTHDAY ZALFAAAAA...." Zalfa tersentak mendengar teriakan dari arah papan tulis.

Zalfa tersenyum kecil melihat teman-teman sekelasnya memakai kostum yang berbeda-beda sambil memegang kertas-kertas berwarna-warni berisi berbagai macam kalimat-kalimat harapan dari mereka untuk Zalfa.

Tak lupa juga Jenna dan Thalia yang masing-masing membawa satu kue tart.

Tiba-tiba saja seorang perempuan masuk dengan rusuh.

"GUYS!!! GUE MAU KAS--" ucapan gadis yang ternyata adalah Nadira terpotong saat melihat teman-temannya dengan kostum aneh. Dan Zalfa yang duduk dengan senyum kecil ditempatnya.

Nadira tertawa terbahak-bahak diikuti oleh Zalfa yang tak bisa menahan tawanya. Zalfa dan Nadira tertawa hingga mata mereka berair.

"Kok malah ketawa sih?" Tanya Adhi heran.

"Aduh... perut gue kramm... hahaha anjay. Hari ini mah bukan ultah gue," ucap Zalfa yang langsung membuat teman-teman sekelasnya melongo.

"Bhuahahaha.... Zalfa ultahnya bulan depan bego. Bhawahahahawaahaha," tambah Nadira lalu lanjut tertawa bersama Zalfa.

Mereka langsung melepas topeng dan apapun yang ada dikepala mereka lalu melemparnya asal.

"Yaelah, gagal dah. Hish udah susah-susah juga. Ah parah," gerutu Robby.

"Heh! Itu kertasnya jangan pada dibuang. Simpan buat bulan depan, bego! Biar nggak rugi," ucap Vera saat melihat Farrel akan merobek kertas berwarna-warni tadi.

"Iya juga yak. Biar bulan depan nggak usah buat lagi. Yaudah deh. Simpen aja," Farrel menyimpan kertas tersebut dilaci mejanya.

"HEY! Apa yang kalian lakukan dengan kostum-kostum itu disekolah?!" Seru pak Basir yang kini tengah berdiri didepan pintu.

"Cepat kelapangan sekarang!" Pak Basir pun menyuruh Zalfa beserta teman-temannya mengikutinya ke lapangan.

Setelah mereka sampai dilapangan pak Basir menyuruh mereka membuat lingkaran besar lalu meminta mereka menjewer telinga orang yang berada di samping kanan lalu mengangkat kaki kiri mereka.

PindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang