Chapter 2 : Memorable Sweater

15 3 0
                                    

Nenekku masih berdiri di sampingku. Sempat kulihat wajahnya. Ada perasaan yang tak bisa kubaca di sana.

Aku tetap memandang ke depan. Tak kupedulikan tatapan penuh tanda tanya dari nenekku itu.

Kan sudah pernah kukatakan. Pemandangan ini membuatku melupakan segalanya.

"Kamu gak mau keliling kebun? Nanti biar nenek panggilkan si Petra, sekarang nenek mau pergi ke pasar dulu",ucap nenekku pada akhirnya.

Petra? Siapa dia? Aku bahkan tidak mengenalnya. Dan aku juga tidak mau jika harus berkeliling dengan orang itu. Lebih baik sendiri.

"Iya deh,Nek, nanti Bella bisa pergi sendiri kok, kan Bella udah gede", jawabku seadanya pada nenek.

Nenekku hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti maksud perkataanku. Aku memang tidak suka jika pergi bersama orang asing.

Nenek pun pergi meninggalkanku sendirian. Meninggalkanku bersama angin yang berhembus.

Bosan. Satu kata yang menggambarkan perasaanku saat ini. Hanya ada aku di dalam rumah ini.

Nenek sudah pergi ke pasar. Kedua orang tuaku juga masih di Jakarta. Inilah deritaku sebagai anak tunggal. Tidak ada yang bisa kuajak untuk bermain.

Aku berjalan menuju kamarku. Kamar yang selalu tertata rapi hingga kini. Kamar yang selalu dipenuhi aroma berry. Terasa segar.

Bisa kurasakan nenek selalu merawat kamarku setiap harinya. Bahkan bunga yang berada di vas itu masih terlihat segar.

Selanjutnya, aku membuka benda besar berwarna putih yang ada tepat di sudut kamarku. Almari bajuku.

Sudah ada baju yang tertata rapi di sana. Ada sweater ungu bergambar buah blueberry kesukaanku.

Sweater ungu bergambar buah blueberry. Sweater yang selalu mengingkatkanku pada kenangan itu.

*Flashback On*

Bella kecil sangat senang mengenakan sweater. Alasannya karena udara di rumah neneknya yang terlalu dingin baginya.

Bella kecil sedang berjalan-jalan mengelilingi kebun neneknya. Kali ini sweater yang ia kenakan berwarna ungu dan bergambar buah blueberry kesukaannya.

Brukk

Bella kecil sepertinya menabrak sesuatu yang lebih besar darinya. Benar saja, dia menabrak seseorang yang ternyata lebih tinggi darinya. Bukan besar.

"Maaf, Bella tidak sengaja",ucap Bella kecil seraya menunduk.

"Kau benar-benar cantik, sangat cantik",gumam orang itu tanpa sadar.

Bella yang mendengar ucapan orang itu hanya tersenyum malu. Ini adalah pertama kali baginya mendengar orang lain spontan mengatakan hal seperti itu.

Dan anehnya lagi, sejak hari itu ia selalu tersenyum tanpa henti. Bahkan ia selalu mengenakan apapun yang terdapat gambar buah blueberry dan yang berwarna ungu. Sungguh lucu.

*Flashback Off*

Bella's BerryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang