Bab dua:
Iqbaal keluar dari mobil sport silver miliknya , lalu menuju kesebuah Restaurant fastfood disalah satu bilangan bandung. Hari ini ia ada janji dengan bunda ditempat ini, sekalian untuk makan siang.
Saat iqbaal mendorong pintu kaca, sebuah bel langsung berdering — menandakan ada tamu. Iqbaal menghentikan langkahnya sejenak diantara pintu kaca itu, pandangannya menyebar keseluruh ruangan itu, mencari dimana bundanya tercinta itu mengambil duduk .
“itu bunda,” gumam iqbaal saat menemukan dimana letak bunda nya duduk —dipojok dekat kaca jendela tanpa kusen. Iqbaal segera melangkah mendekati bundanya .
“bunda udah lama nunggunya?” tanya iqbaal seraya menarik dan menduduki kursi yang berseberangan meja dengan bundanya.
Bunda Rike terkesiap lalu tertawa renyah.
“ enggak sayang, bunda baru aja nyampe kok. Kamu ngagetin ih, untung bunda gak punya riwayat penyakit jantung.”Iqbaal terkekeh pelan lalu mengangkat tangan— memanggil waitress untuk memesan beberapa menu makanan. Setelah itu iqbaal menoleh, menatap bundanya ,
“maaf bund, eh iya .. Gimana kabar orang rumah?” tanya iqbaal basa basi. Ia memang tidak tinggal dirumah orang tuanya, ada alasan khusus mengapa seorang iqbaal memilih nge-kos .“baik kok. Kamu pulang ya baal, ?” pinta bunda lirih . iqbaal menghela napas pelan .
“ aku masih belom bisa buat ke rumah bunda dulu, iqbaal belom bisa bun” terang iqbaal menyesal.
“tapi kan ada bunda disana, ka—” pernyataan bunda segera dipotong iqbaal ketika seseorang membawa pesanan mereka.
“ makan bunda, kita janjian buat makan siang kan?”
Mau tak mau bunda Rike mengangguk pelan . mengalah akan kemauan putranya saja untuk kali ini .***
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogoshi'peo Mr. Beal
Teen Fiction"gue ada saat lo gak ada. Dan lo ada saat gue gak ada. Tapi kita sama-sama kangen ke satu orang, beal !" *** (Namakamu) meraih pergelangan tangan cowok bernetra cokelat itu paksa. Cowok itu menoleh dan menatap (namakamu) datar, "apa? Lo mau jadi p...