Chapter #16

17.9K 1.3K 6
                                    

Warning typo everywhere..

Jangan lupa tinggalkan jejaknya..

Rabu, 6 juli 2016

****

Clarissa mengejap-ejap matanya menyesuaikan cahaya yang begitu menyilaukan matanya. Bukan ini bukanlah cahaya matahari melainkan cahaya dari lampu diruangan itu.

Ketika sudah merasa bahwa kesadarannya sudah kembali 100% Clarissa mengamati ruangan dimana ia tertidur. Pandangannya kini tertuju pada seorang pemuda yang memegang tangannya lalu tertidur lelap disisi kanan ranjangnya.

Clarissa mencoba untuk duduk. Tapi ketika ia bergerak malah membuat si pemuda menggeliat lalu membuka kelompak matanya.

Seketika pandangan mereka bertemu.

Pemuda itu tak lain adalah Lion. Clarissa begitu terpesona dengan iris hazel milik Lion. Jantungnya berkerja lebih keras.

Lion tersenyum kearah Clarissa. Dan itu membuat pipi Clarissa bersemu merah, Clarissa memalingkan wajahnya agar Lion tak mengetahui bahwa wajahnya kini sudah memerah.

Lion terkekeh. "Selamat pagi". Sapanya.

"E...ehh. Pagi". Ujar Clarissa gagu.

Clarissa berfikir sebentar. Tunggu, tadi dia bilang ini pagi, tapi setahu Clarissa ini masih siang.

"Eumm.. Tunggu dulu tadi kau menyapaku pagi, bukannya ini masih siang. Dan dimana aku sekarang". Ujar Clarissa dengan tatapan meminta penjelasan.

"Memang sekarang masih pagi. Kau sudah pingsan selama 2hari, dan sekarang kau ada di ruang rawat di sekolah ini". Jelas Lion.

"2HARI!!!". Pekik Clarissa.

"Iya 2hari kau pingsan dan selama 2hari juga aku tidak tidur".

"Tunggu, jadi kau menungguku?".

"Ya aku menunggumu selama itu. Kau itu pingsan atau mati ha? Lama sekali untuk bangun". Gerutu Lion.

"Siapa juga yang menyuruhmu menungguku?". Ujar Clarissa kesal.

"Karna aku tak mau Lunaku dijaga oleh orang yang bukan kepercayaanku".

"Siapa juga yang mau menjadi Lunamu tuan".

"Shiit kau itu tahu atau tidak sih, kau adalah orang yang ditakdirkan oleh moon goddes untuk menjadi Mateku". Ujar Lion kesal.

"Kau bisa merejectku kan".

"Tidak semudah itu nona, dan aku takkan melepaskanmu semudah itu".

"Terserah". Ujar Clarissa pasrah.

"Oh moon kenapa engkau bisa memberiku pendamping seperti dia". Gumam Clarissa didalam hati.

"Lalu kenapa aku bisa disini, kenapa tidak dibawa dirumah sakit saja?". Tanya Clarissa.

"Kau itu bukanlah manusia biasa, nyawamu bisa saja terancam diluar sana. Dan kau menguasai 9elemen, dan dokter yang ada di rumah sakit tidak akan bisa menyembuhkanmu. Kecuali disini". Jelas Lion dengan lembut.

My Mate Is GumihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang