chapter 7

26.2K 1.1K 24
                                    

Adakah yang masih setia menunggu ceritaku ini?
Dan tolong panggil aku nene jangan author ok guys......
Terimakasih buat yang udah vote,coment, dan follow nene
Nene harap kalian suka....
Dan Nene minta maaf karena banyak typo dimana-mana.....

Chapter ini full Andrean POV

.

.

.
Andrean pov

Hari ini aku ada urusan di universitas ini, kebetulan dad tak bisa datang jadi aku lah yang datang.

"Aku dilokasi Dad"

"Terimakasih sayang, maaf merepotkanmu"

"Its ok Dad, aku senang bisa membantumu, istirahatlah"

"Thanks son" aku menutup sambungan telfonku lalu mencari nama Jessi sekertarisku

"Sir"

"Mungkin aku akan terlambat, aku ada urusan mendadak"

"Tak apa Sir, saya mengingatkan ada rapat dengan pemilik hotel LISTA pukul13.00"

"Aku ingat"

Bruk.....

"Akh"

Aku menabrak sesuatu, aku mematikan sambungan telfon dan menaruhnya disaku.

Aku melihatnya, dia cantik, sangat cantik, rambut hitam bergelombang dengan poni dibawah alis, bola mata hitam lebar, hidung kecil tapi mancung dan jangan lupakan bibirnya yang mungil berwarna pink itu menggodaku ingin menciumnya, kulit putih, sexi, astaga, dia sempurna. Aku menggelengkan kepalaku mengusir pikiran buruk.
Aku yang sibuk dengan pikiranku, dia sibuk mencari phonsel, setelah dapat dia membuangnya, dan itu membuatku tersadar

"Nona.....anda baik-baik saja?" Tanyaku

"A....aku baik-baik saja" katanya pelan

Aku mengulurkan tangan kananku membantunya berdiri, alhasil dia jatuh lagi dan aku mengendongnya ala bridalstyle, aku dapat mencium aroma rambut dan tubuhnya manis seperti vanila, tapi ada aroma bunga

"Apa yang kalian lakukan" teriak seseorang

"Jacob"katanya pelan

"Kau mengenalnya nona?"tanyaku menegakkan badanku

"Princess" teriaknya lagi

Dia berlari, lalu berjongkok didepannya, aku tak begitu memperhatikan mereka. 'Princess?'tanyaku dalam hati, dia memang cocok dengan panggilan itu.

drt...drt...drt

"Sir" sekertarisku

"Ya"

"Pertemuan dengan pemilik hotel LISTA dibatalkan sir"

"Bagaimana bisa" bentakku

"Adik pemilik hotel mengalami kecelakaan, sir"sial adiknya yang sakit kenapa dia yang repot? Lagipula Bisa diwakilkan

"Atur pertemuanku secepatnya" kataku lalu mematikan telfon

"Princess" teriak 2 orang dari sebelah kanan, mereka jalan dengan cepat

Bukankah dia Reval?pemilik hotel LISTA yang baru saja membatalkan pertemuanku dengannya?kenapa dia berada disini?bukankah adiknya sakit?dan kenapa dia terlihat khawatir,takut, marah.

Dia berjalan melewatiku, aku diam, apa aku tak terlihat? Ayolah, apakah badanku kurang besar? Bahkan dia tak menyadari keberadaanku

"Apa kamu baik-baik saja?apa ada yang sakit?terluka atau lecet?"tanyanya
Dia berbalik seperti baru saja menyadari keberadaanku

"Dan kau siapa?bukankah kau CEO Eldher group? Atau kamu yang mencelakai adikku?" Tanyanya. 'Oh jadi wanita cantik ini adiknya, dan kecelakaan yang dimaksut adalah ini? Astaga aku melongo seketika, dia membatalkan pertwmuan hanya untuk ini? Oh god, apa salahku'

"Ayolah kak aku yang ceroboh tak memperhatikan jalan dan akhirnya aku menabraknya"

"Edward, hubungi Miho, katakan Princess terluka"

Setelah itu aku tak mendengarkan percakapan mereka, aku hanya fokus pada wanita cantik ini yang sedang merajuk, menujukkan wajah melasnya. Itu sungguh lucu
Tepukan bahu kiri membuatku menoleh

"Ayo. Kau harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu, ikut aku ke RS" dia berjalan, aku mengikutinya.

"RS? Tidakkah itu berlebihan, mungkin kakinya hanya bengkak dan tak perlu......."

"Sebaiknya kau diam tuan, dia sangat berharga bagi kami, sedikit saja dia terluka itu sama saja menyakiti kami" katanya dingin.

Terserah apa kata dialah, yang ku tau ini berlebihan.

"Bagimu ini berlebihan, tapi bagi kami Princess atau Felis sangat berharga, kami rela meninggalkan pekerjaan, turun jabatan atau menukarkan nyawa kami jika itu diperlukan, semua kami lakukan untuknya. Dan kau akan mengerti kenapa kami melakukannya....

Jacob"

"Adrean" balasku. Apakah segitu berharganya wanita itu, semua sangat melindunginya, yang aku tau dia cantik seperti bidadari, dewi, princess atau apapun itu yang terpenting dia sempurna

"Dia seperti matahari, selalu bersinar meski gelap. Banyak yang ingin mencelakainya untuk menghancurkan kami"

"Kau kekasihnya?"tanyaku spontan

"Bukan" aku bernafas lega, lega? Bahkan aku tak tau kenapa aku melakukannya

Kita sampai di RS terkenal, aku melihat wanita cantik itu didorong dan ada beberapa dokter dan 2 perawat berjalan dibelakangnya. Kami turun, aku mengikuti laki-laki benama Jacob itu. Sampai dilantai 6, pintu bertuliskan VVIP princess. Aataga apakah ini ruangan khusus untuknya? Aku tak habis pikir, dia punya ruangan sendiri di RS?

Kami menunggu, sampai para dokter keluar dari ruangan aku melongo tak percaya 'berapa dokter yang memeriksanya?'tanyaku dalam hati

Kami semua masuk, aku melihat ruangan ini lebih seperti hotel dengan fasilitas peralatan medis yang lengkap, ruang tamu, tv, kamar mandi, tempat tidur yang besar dan peralatan medis, warna cream dan coklat mendominasi ruang ini. Kagum, tentu saja, aku baru melihat ruang perawatan selengkap dan semewah ini dan aku yakin hanya disini tempatnya.

Kami duduk di sofa menghadap TV

"Aku akan berunding dengan para dokter, kalian jaga Princess dan jangan biarkan laki-laki penabrak itu kabur" "Dan kau, jangan kabur atau kau akan mendapat hadiah dariku" kata laki laki berjas itu pada anjelku itu, tapi wajahnya ditekuk.

Aku berfikir 'anjelku? Sejak kapan aku mengklaim dia milikku' tak apa, dia milikku mulai saat ini, dan hanya aku yang tau panggilan itu, jadi tak masalah

"Tak, terimakasih" katanya dengan sebal. Kedua laki-laki disampingku malah terkikik.

Mungkin mereka tau hadiah apa yang dimaksut dan membuat anjelku menekuk wajahnya Laki bejas itu mencium kening my anjel lalu pergi.

Mereka bisa mencium anjel kapan saja? Berarti aku juga bisa melakukannya. Aku juga ingin mencium keningnya, pipinya, matanya indahnya, hidungnya, dan terutama bibirnya. Atau mungkin aku bisa mencium seluruh tubuhnya -suatu saat nanti, pasti-

"Sudah ku katakan jangan libatkan kak Miho, sekarang dia berunding lalu mengkuliahiku. Ayolah kak, dokter obgyn dan anestesi saja tadi memeriksaku. Benar -benar pemeriksaan yang tak penting" keluhnya dengan nada manja. Itu sangat manis

Cklek...

"Princess" seseorang di pintu

"Kakak" teriaknya balik
.

.

.

.

.

Over ProtectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang