chapter 26

24.7K 902 206
                                    


Seorang gadis kecil keluar dari mobil mengenakan payung sambil membawa jas hujan ditangan satunya, dia menghampiri seorang laki-laki yang tengah duduk mematung didepan sebuah rumah sambil menatap jalanan dengan pandangan kosong.

"Kakak tak seharusnya bermain hujan, pakai ini agar kakak tak sakit" katanya. Laki-laki itu tak melihatnya,mungkin. Gadis itu terus menyodorkan jas hujan berwarna pink cerah dan bergambar putri disney sampai menyentuh lengannya dan seperti tersadar si laki-laki melihat jas hujan didepannya.

"Pakailah" perintah si gadis kecil. Laki-laki itu hanya mengerutkan keningnya dan menatap gadis itu

"Kakak lama" gadis itu langsung melepas payungnya dan memakainkan jas hujan ditubuh laki-laki sambil berbicara "kata mommy kalau main hujan nanti sakit, panas itu sakit, flu merepotkan, itu katanya"

"Nona" teriak seorang laki-laki dewasa dengan pakaian serba hitam itu berlari mendekati nonanya. Dia langsung mengendong gadis kecil itu agar tak kehujanan lagi.
"Nona melupakan pesan mommy nona?" Tanyanya

"Ah...Benar sekali, panas itu sakit, flu merepotkan, aku melupakannya" katanya sambil menepuk dahinya pelan, itu membuat yang mengendong terkekeh

"Sebaiknya kita pergi dan menghangatkan diri sebelum itu terjadi nona"katanya dengan tersenyum. Si gadis hanya mengangguk sambil tersenyum senang

Sedangkan si laki-laki hanya menonton dalam diam

"Kami permisi" pamit si pria berbaju hitam lalu pergi membawa gadis dalam gendonganya

Aku hanya menontonya adegan barusan di dekat pohon. Hanya menonton, aku tahu ini hanya mimpi.

Gadis itu, gadis yang sama dimimpiku sebelumnya

"Apa gadis itu aku?" Tanyaku pelan

__________

'Taman?'

Aku melihat sekeliling dan menemukan gadis itu dan laki-laki sedang bermain kejar-kejaran.

Gadis itu duduk dengan terengah rengah begitu pula laki-laki itu juga terengah-rengah di samping gadis

"Aku suka kakak, mata kakak indah, biru seperti safir, bisakah aku memanggil kakak Xafir" kata gadis itu setelah merasa capeknya hilang sambil menatap mata laki-laki itu
"Namaku bukan Xafir, litte girl. Lian, Kilian itu namaku" katanya

"Tapi aku tetap memanggilmu Xafir" putus si gadis. Si laki-laki hanya terkekeh
Bagai disambar petir sore hari aku menyadari sesuatu, Kilian Xafir KX, laki-laki yang selalu menterorku melalui pesan singkat dan litte girl itu adalah aku.

Pemicu penculikanku karena diriku sendiri. Jas hujan sialan itu membuatku dekat dengannya.

Aku mengingat kejadian itu, itu dimana aku masih kecil berusia 6 tahun dan tinggal Jepang. Mimpi yang sebelumnya adalah kejadianku dimasa lalu yang kulupakan.

Kilian Xafir, dia menabrakku dikampus dan berpenampilan nerd itulah yang membuatku bermimpi tentang penculikan mengerikan itu.

Pesan? Benar pesanya adalah menjaga keperawananku.

Aku tak tau alasan yang Membuatnya menjadi psikopat seperti sekarang.

Aku tak siap, aku tak ingin bangun, aku ingin terus tidur. Aku tak siap jika harus tersiksa lagi, mengingat kejadian masa lalu sudah membuatku sakit. Mengetahui kenyataan saat itu aku dibawa kerumah sakit dan aku melupakan semuanya dan sekarang aku mendapatkan ingatan itu kembali.

--------

Aku kembali ke mimpi sebelumnya, melihat diriku yang masih lecil terikat disana, disiksa, dilecehkan.

Over ProtectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang