03

112 13 3
                                    

Sisi sudah bersiap siap dengan seragam putih abu abunya. Dengan polesan bedak tipis ia sudah terlihat sangat cantik.
Merasa sudah siap,sisi segera turun menuju meja makan, sudah ada mba mi sang asisten rumah tangga yang sedang sibuk menyiapkan sarapan untuknya.

"Pagi mba mii" sapa sisi riang

"Pagi juga mba sisi. Mau sarapan roti atau nasi mba?" Tanya mba mi ramah

"Roti aja deh mba" mba mi memberikan sehelai roti kepada sisi. "Mba,motor aku udah di siapin kan sama pak ujang?" Sambungnya sembari memoleskan selai coklat

"Tenang mba,sudah siap. Mba sisi tinggal berangkat" mba mi berjalan menuju dapur

Saat sedang menikmati sarapannya,tiba tiba pak ujang datang menghampiri sisi

"Mba sisi" panggil pak ujang santun

"Iya pak,ada apa? Bapak belom sarapan?"

"Ahh tidak mba.. motornya mba sisi,bannya bocor" jelas pak ujang hati hati

"Oalahh.. kan masih ada mobil yang sering bapak pake kan? Sisi berangkat naek itu aja gapapa "

"Tapi mba,mobilnya kan kemarin masuk bengkel. Makanya mba sisi naek motor kemaren"

Seketika sisi menghentikan aktivitas mengunyahnya,ia menatap pak ujang dengan mulut yang menganga di penuhi roti

"Haaahhh.. bapakkk,terus sisi berangkat naek apa dongg?" Teriaknya panik

Mendengar teriakan sisi,mba mi yang berada di dapur segera berlari menghampirinya

"Mba sisi tenang,mba mi punya ide"

"Gimana kalo mba sisi berangkat aja sama mas digo." Seru mba mi semangat

"Aaaa.. bener,yaudah sisi berangkat.." sisi segera menyambar tas yang berada di sampingnya dan berlari keluar

***

Digo berjalan keluar setelah berpamitan dengan sang mama. Ia berjalan sembari membenarkan resleting tasnya.

"Allahu akbar!!" Kagetnya saat melihat wajah sisi tengah menyengir memperlihatkan giginya tiba tiba muncul dari balik pintu.

"Hihi biasa aja keles ,bapak kayak ga pernah ketemu cewe cantik aja deh" goda nya mengerlingkan sebelah matanya kepada digo

Digo hanya berjalan melewati sisi yang masih berdiri memperhatikannya

"Digo digo,gue bareng lo ya"

Digo masih terus berjalan ke garasi samping rumahnya.

"Digo,boleh ya" sisi masih saja mencoba merayu digo.

"Digoo" ia terus saja mengikuti digo dari belakang. Namun masih tetap tak ada jawaban dari digo,ia masih sibuk menstater motornya dan membawa keluar dari garasi.

Sisi berjalan mendahului digo dan berhenti di depan digo "Digo. Plis dong,ban motor gue bocor. Kali ini aja deh,kalo gue naek angkot lama nunggunya dig,tar gue telat" jelas sisi dengan wajah memelasnya.

'Beda banget dah ni anak kalo ada maunya.'

"Yaudah iya" balas digo singkat,mendengar jawaban itu sisi segera berjalan mengikuti digo yang sudah menaiki motornya.

Tak perlu lama,motor ninja hitam milik digo melesat meninggalkan pekarangan rumahnya.

***

[bukan] FriendZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang