BOSS,

1.1K 50 0
                                    

"Kalian itu harusnya malu,jangan mau diperlakukan seenak jinatnya".Tegas Wanti seorang wanita yang tidak dapat lagi dibilang muda mengingat umurnya yang hampir mendekati angka 4.

"Tapi bagaimanapun dia itu tetap bos kita"kata perempuan disampingnya yang tak lain adalah Santi.

Kemaren sebelum pulang kerja,Larasati menghimbau pada beberapa karyawannya untuk meeting tepat jam 8 pagi.

Mengetahui atasannya seperti apa,semua karyawan mewanti wanti untuk tidak terlambat atau datang lebih dahulu sebelum bos mereka yang mereka anggap kejam datang.

Sekarang masih kurang 5 menit untuk tepat jam 8 pagi dan sepertinya hampir semua karyawan sudah berada dimeja meeting,mereka duduk mengintari meja meeting.

Bukan hal baru jika mereka gunakan waktu kosong untuk bergosip,apalagi kalau bukan ngomongin soal atasannya.Perlu diketahui hampir semua karyawan XY memiliki tingkat kekopan yang super melebihi para wartawan gosip. Kalian harus berhati hati jika memiliki rahasia ,jangan percayakan rahasia kalian pada siapapun jika tidak ingin rahasia kalian tersebar.

"Dia itu cuma manager disini,bukan bos kita"Ucap Wanti lagi.

Wanti menatap wajah teman temannya dengan angkuh "Jika dia punya malu,harusnya dia sadar akan posisinya,bukan menjadi sok berkuasa".Dia merasa heran ketika teman2 nya menunjukan raeksi yang aneh,ada yang pura pura tak mendengar,ada yang sibuk membolak balikan kertas,ada juga yang mengekpresikan tampang aneh seolah olah memberikannya isyarat yang tak ia mengerti.

Makin aneh pada Sinta yang duduk disampingnya sedari tadi terus menerus memainkan rambutnya dengan menyilangkan rambut pendeknya kebelakang telinga dengan bibir yang terus berkomat kamit tak jelas.

"Ada yang keberatan dengan kinerja saya" Suara tenang dan tegas dari arah belakang membuat Wanti menolehkan wajahnya.

Terkejut dan takut pasti,tapi Wanti berusaha menutupinya dengan menampakkan wajah yang menantang Laras.

"Saya hanya memberikan fakta yang sebenarnya,jika kamu hanya seorang manager disini,bukan bos perusahaan ini"kata Wanti lantang kearah Laras.

Dengan wajah tegas dan tenang Laras berjalan kearah kursi dimana dia biasa duduk yang persis berhadapan dengan Wanti.

Meski tegang,karyawan yang lain asyik menonton terus penasaran siapa akhirnya yang akan kalah.

"Kamu bisa keluar dan tidak perlu kembali lagi kesini jika kamu merasa keberatan".Ucap Laras dengan ekpresi wajah sedatar mungkin tanpa harus menatap wajah Wanti yang dia anggap menjijkkan.

"Saya memang akan keluar dari ruangan ini,dan tidak sudi ikut meeting dengan Anda,tapi saya tidak akan keluar dari perusahaan ini,karena Anda tidak punya kuasa untuk memecat saya".jawab Wanti yang disertai ekpresi tak percaya dari para karyawan yang menyaksikan.

Berbeda dengan Laras ekpresinya masih datar tak ada perubahan sama sekali seolah menyatakan itu bukan masalah besar.

Ketika Wanti sudah ingin membuka pintu untuk keluar sosok laki laki bertubuh tegap dengan wajah yang tidak bisa disebut jelek menghalangi langkahnya.

"Bisa kau duduk kembali"Suruh laki-laki tersebut pada Wanti yang kini berdiri terkejut.

Tak bisa membantah karena itu memang Bos sebenarnya dia Bayu Nugroho sang directur.

Bayu datang dengan pakain yang tak layak untuk bekerja,celana jeans biru,kaos putih ,jaket kulit,ditambah sebuah hlem hitam ditangannya.

Bayu selain sebagai Directur dia juga berprofresi sebagai model majalah fashion.Tidak heran jika banyak wanita yang tergila gila dan mengerjarnya dan jangan salahkan Bayu jika dia dianggap sebagai pria playboy.

Online CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang