Part 3 - "meet you"

51 6 2
                                    

"kevin?" gumamku dalam hati.

aku mencoba menangkap percakapan orang-orang agar aku bisa mendapatkan informasinya dengan cepat. semakin lama siswa-siswa semakin banyak yang berdatangan membuat suasana makin gerah. aku yang mencoba keluar sempat terjatuh dan pusing. aku paling sebal dengan keramaian. setiap keramaian pasti membuat ricuh dan aku paling benci itu. di tengah-tengah keramaian ini aku mencoba bangkit dan menerobos menuju samping panggung. tepat di samping panggung terdapat guru-guru berjejer dengan rapi. emang dasar siswa-siswa disini pada labil semua,mendingan bergabung dengan guru-guru walaupun sudah tak sama umur tapi masih punya sopan santun. aku berdiri di samping pak samuel. biasanya hanya pak samuel saja yang bisa mengerti kepadaku dibandingkan guru-guru perempuan yang banyak tingkah. bahkan di sekolah ini menerima guru-guru junior yang sama labilnya dengan siswa-siswa lainnya.  

"ngapain kamu disini?" tanya pak samuel sambil merapikan dasinya yang mulai kusut karena diterpa angin. ya,pagi ini sangatlah sejuk karena terpaan angin sepoi-sepoi yang mampu membuatku damai walaupun diterpa kesialan terus-menerus.

"ini pak,coba bapak liat di depan disana banyak banget siswa siswi labil bin cerewet udah taunya di suruh berbaris malah keroyokan didepan karena pengen ngeliat siswa-siswa sekolah internasional" protesku kepada pak samuel. ia hanya menyengir kepadaku. aku hanya diam saja karena sebal di cuekin. tak ingin ambil pusing aku mengalihkan pandanganku kepada sesosok yang sedari tadi aku cari. ya,si kevin,siswa internasional yang sampai sekarang masih berdiri dipanggung untuk mendengar pidato dari kepala sekolah. 

"naya,sebaiknya kau pindah kebelakang saja,soalnya nanti kalau diliat guru lain bakal dibilang gak sopan" kata pak samuel menunjuk kearah belakang. aku menggeleng-geleng kearah pak samuel dengan muka memelas. aku ingin melihat si kevin itu lebih dekat dan memastikannya kalau itu memang lelaki tampan yang berada di mimpiku.

acara inti telah selesai. seluruh siswa internasional diajak berkeliling ke sekitar sekolah. ada beberapa siswa dari sekolah internasional. masing-masing menjadi perwakilan sekolah karena siswa lainnya tidak bisa datang. ada 10 orang yang dipilihnya. semua siswa yang datang kesini adalah siswa-siswa teladan dan sempat menjadi terkenal di kalangan sekolah-sekolah lain. selain itu ada kepala sekolah serta guru-guru lainnya yang ikut datang ke sekolah kita. sampai sekarang aku kurang paham, mengapa mereka kesini? dalam acara & kegiatan apa? hanya guru-guru yang tau.

~~~~~~~~~~~~~

aku sekarang sedang berada di kantin. ternyata kantin ramai juga,padahal kukira semuanya pada mengikuti siswa-siswa internasional berkeliling sekolah. kali ini aku makan dipojokkan kantin sambil memainkan lagu di ipod-ku. lagu bergenre rock sesuai dengan suasana hatiku yang bosan dan hampa. ternyata beginilah kalau tidak mempunyai teman. merasa hampa dan kesepian. tapi aku masih teguh pada pendirianku untuk tidak berteman dengan siapapun. ya,aku mengalami trauma saat masih kecil. tapi jika diceritakan sekarang pasti tambah rumit dan panjang. terlepas dari itu, aku baru saja menyantap nasi goreng bik nana yang super pedas. rasanya biasa saja tak ada yang istimewa tapi aku lebih memilih nasi goreng bik nana dibandingkan makanan lainnya di kantin yang membuatku mual. tak ada yang bisa menandingi nasi goreng ala bik nana walaupun kurasa siswa-siswa lainnya lebih memilih kantin sebelah dari pada disini. aku melahap semua nasi goreng sampai habis. saat hendak berdiri aku mencium aroma yang sangat wangi.ya,parfum seseorang yang sangat memikat. aku melirik kedepan terlihat lelaki berseragam sekolah internasional. ia memiliki senyum yang manis membuatku nyaman melihatnya. tapi kurasa ada yang aneh,bagaimana tidak aneh lelaki itu adalah kevin! dia duduk di depanku! aku berusaha membuang muka kepadanya dan mencoba untuk ber acting cool dihadapannya agar aku bisa menjaga image-ku didepannya.

"hahaha....kamu lucu banget kalo acting begitu,oh ya nama kamu naya,ya?" sahutnya dengan senyum yang terukir di wajahnya. aku sangat malu. tapi aku mencoba untuk menjaga image ku agar tidak terlihat norak dihadapannya. "tenanglah naya,kau pasti bisa" gumamku dalam hati.

"gue gak acting dan gue emang kayak gini lagipula lo siapa sih? stalker? atau penguntit? kok lo bisa tau nama gue?" sahutku dengan tenang. aku tak ingin merusak image-ku dihadapan orang lain. apalagi sekarang seluruh siswa memandangku dengan tatapan aneh dan beberapa perempuan menatapku dengan kesal. "denger ya,gara-gara lo semua pada ngeliatin gue,kalo sampai ada gosip ato rumor-rumor palsu tentang gue,lo bakal berhadapan sama gue" bisikku kepadanya agar siswa lain tidak dapat mendengarnya. 

selesai makan aku berlari secepatnya ke arah perpustakaan. malu sekali. baru kali ini aku berhadapan dengan siswa dari sekolah lain. aku mencoba duduk di perpustakaan sambil mengatur nafasku yang sedari tadi tak teratur karena berlari sekuat tenaga.kalian bayangkan bagaimana tidak capek coba jarak antara kantin dan perpustakaan sangatlah jauh melewati ruang kelas lain dan ruangan kepala sekolah. bahkan harus menaiki anak tangga yang super duper banyak. sejenak aku merapikan tempat dudukku. aku kembali memutarkan lagu rock di ipod-ku. aku kembali berpikir. sepertinya aku ketinggalan sesuatu. uang bik nana? dompet? nasi goreng? oh bukan itu yang aku lupa tapi buku novelku yang masih berada di kantin! aku menepuk jidatku. "astaga kenapa sampai bisa kelupaan? kalo kayak gini pasti ada orang lain lagi yang ngambilnya,padahal itu novel baru yang dibeliin nyokap kemarin" sahutku dalam hati. tak ingin kehilangan novel baru,aku bergegas menuju ke kantin sambil membawa ipod-ku yang masih menyala memutarkan lagu rock. sesampainya di kantin,aku tidak melihat novelku sama sekali. "shit! sepertinya sudah diambil orang" gumamku dengan penuh penyesalan.

"ini punyamu?" sahut seseorang dari belakang. aku mengenal suara ini. rasanya familiar sekali tapi dimana aku pernah mendengar suara ini? aku akhirnya beralih pandangan ke belakang walau sedikit ragu-ragu.

"l...lo?" gumamku terkejut.

bersambung.........

I BELIEVE IN METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang