🔱BAB 5🔱

32 8 3
                                    

~📚~

"Mulai besok saya tidak mau mendengar alasan kalian telat telat lagi! Dari tahun pertama kok gak ada perubahannya"

"Denger kalian saya ngomong apa?!"
Keempat lelaki yang tengah berdiri di depan kepala sekolah itu menjawab 'iya pak' dengan nada bosan mereka

"Terutama kamu Alvan! Meski orang tua kamu berperan besar di dalam sekolah ini, bukan berarti kamu bisa melanggar peraturan seenaknya"
Ucap kepala sekolah itu dengan tatapan tajamnya membuat lawan bicara nya memutar bola matanya malas

"Pak?" Tiba tiba seseoranh diantara keempat lelaki itu mengangkat tangannya

"Apa!" Balas kepala sekolah itu dengan nada menusuk

'Eh buset galak banget sih ni guru' batin cowok itu berbicara sendiri.

"Kalau boleh tau nih ya pak, kita dijemur kayak krupuk gini sampe jam berapa pak?" Tanyanya sambil mengipaskan tangannya ke wajahnya yang memerah dan bercucuran keringat "panas nih pak"

"Kalian saya hukum berdiri disini sampai jam istirahat!" Ucap kepala sekolah itu dengan nada sinis

Lelaki itu mendengus kesal.

"Kamu gak mau?! Atau mau saya tambahin sampe pu-"

"EH IYA IYA PAK! Saya mau dehh tapi sampai jam istirahat aja ya pak" lelaki itu memasang senyum palsu nya sementara teman-teman disebelahnya yang ikut berjemur berusaha menahan tawa mereka ketika melihat temannya

"Mampus lo Bim" bisik Angga pelan sambil cengegesan

🌹

"Pelajaran kimia untuk hari ini cukup sampai disini saja kita lanjutkan besok"

Ucapan Bu Indri membuat semua murid bernapas lega. Otak mereka sudah suntuk berusaha mencerna penjelasan Bu Indri di depan tadi. Padahal ini baru hari pertama kegiatan belajar.

"Akhirnya selesai juga! Ara, ke kantin yuk? Gue laper nih" ujar Frisca sambil memegang perutnya yang sudah keroncongan

"Iya yuk, gue juga udah laper" Della pun bangkit dari duduk nya. Mereka berdua pun bergegas menuju kantin

Sesampainya disana, ternyata suasana kantin sudah ramai.

"Duh rame banget lagi" Frisca berdecak melihat suasana kantin yang ricuh. "Mending gue nyari tempat duduk, lo yang beli makanan. Gimana?" Tanya Frisca kepada Della

"Hm, yaudah lo mau apa?" Tanya Della sambil mengambil uang jajan di saku seragam sekolahnya

"Ngikut lo aja. Btw makasih ya Ra!" Frisca tersenyum lebar sambil memberi uang jajannya ke tangan Della

"Huff, mana rame banget ini kantinnya" dengan terpaksa, Della ikut mengantri ke barisan untuk membeli makanan.

Tiba tiba 'bug'
Tak sengaja ada seorang senior yang menabrak lengan Della dan membuat Della sedikit terhuyung ke samping

"Eh sorry ya, ga sengaja" ucap senior perempuan itu tanpa menoleh ke arah Della.

Della melihat senior itu yang tengah berjalan menyerobot antrian kantin. Orang orang yang di depannya pun bernasib sama seperti Della, terutama murid kelas 10

Karna tidak suka dengan sikap senior itu, Della pun akhirnya angkat bicara

"Maaf ya kak, tapi sebagai senior harusnya kakak ngantri memberi contoh yang baik. Jangan asal nyerobot seenaknya" ucap Della secara terang-terangan

Hal tersebut membuat semua yang mengantri menoleh kearahnya dengan tatapan aneh. Dan senior itu menatap nya dengan tatapan tidak suka

"Lo siapa? Punya hak apa buat ngatur gue?" Ucap senior itu dengan nada sinis.

'Ih dikasih tau kok malah nyelak' batin Della berbicara

"Kakak salah, jadi saya punya hak untuk ngasih tau kakak" ucapnya santai

Ucapannya membuatnya seketika menjadi sorotan kantin. Semua murid menatap Della dengan aneh

Della pun sadar ketika semua mata tertuju padanya. Tapi bertanya-tanya kenapa semua melihat kearahnya. Tapi seketika pikirannya melayang jauh ketika senior itu mendekatinya dan menatapnya tajam

"Lo adek kelas, jangan banyak gaya deh. Lo anak baru gatau apa-apa" ucapnya pedas. Entah kenapa hal itu tidak membuat Della melawan melainkan membuatnya menjadi diam

"Aduh, kenapa lagi tuh?" Bima yang baru saja duduk di meja nya melihat bingung kearah kawanan yang mengantri untuk membeli makanan

"Biasalah paling si ratu drama bikin sinetron baru" ucap Angga yang tampak acuh sambil asik melahap nasi goreng dihadapannya

"Eh eh tapi liat deh, itu anak kelas 10 ya?" Ucapan Dimas membuat Angga,Alvan,Bima menoleh ke arah barisan kantin

"Oiya! Aduh kasian banget baru hari pertama masuk udah kena sama si ratu drama" ucap Bima sambil terus memperhatikan kearah keributan itu

"Van, liat tuh kerjaan fans lo" Alvan sama sekali tak mengindahkan ucapan Dimas. Tatapannya terpaku kearah seseorang.

Seseorang yang mirip dengan bayangannya

Merasa kesal dengan murid baru yang mengusik jam istirahatnya membuat senior itu mengambil saos dari meja dan secara sengaja menyipratkannya ke seragam Della membuat semua orang menjerit kaget terutama Della

Matanya membulat dan tubuhnya bergetar. Ia melihat bercak saos yang menempel di tubuhnya

Dan yang membuatnya iba adalah ketima semua pandangan di kantin mengarah kepadanya. Ada yang merasa kasihan terhadapnya, ada yang kaget dan ada juga yang menertawakan Della

Wajah Della merah padam seperti kepiting rebus. Ingin sekali rasanya menjambak wanita di hadapannya itu. Tapi yang bisa ia lakukan hanya diam terpaku

Senior itu tertawa puas

"Aduh, sorry sengaja" ucapnya dan disusul tawa meledek

"Kalo gue jadi lo sih malu ya soalnya-"

"Letta cukup!"

Ucapan senior yang bernama Letta itu terputus karna seketika ada orang yang bangkit berdiri dan berseru

Dia Alvan

. . .

Maaci yang masih baca cerita ini😂 keep voting ya!

❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

unrecoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang