ENDING

73 1 0
                                    

Yura side,

Sakit sangat sakit, dengan susah payah aku terus berusaha agar bisa berada disisinya. Kakiku rasanya sangat kaku tapi aku harus kuat, aku harus bisa. Aku mencoba mengumpulkan seluruh kekuatan yang kupunya, perkataan Kris terngiang di kepalaku.

"kau tau, disini rasanya sangat sakit, tapi semenjak aku bertemu denganmu, seluruh rasa sakit itu hilang entah kemana. Berjanjilah padaku, bahwa kau akan menjadi orang pertama yang kulihat saat aku membuka mata, dan orang terakhir yang akan menggenggam tanganku disaat terakhir hidupku."

Sekuat tenaga Ia terus mencoba berdiri dengan berpegangan pada ranjang tempat Kris terbaring. Sia-sia, Ia kembali terjatuh. Ia kembali terseok-seok di lantai hingga akhirnya Ia dapat melihat Kris terbaring dengan wajah pucat pasi dihadapannya. Jemarinya terangkat membelai rambut coklat pria itu, beralih meraba merasakan betapa dingnnya wajah tampan itu. Airmatanya terus mengalir bahkan semakin deras lagi saat Ia melihat Kris meneteskan airmatanya. Ia tau Kris bisa merasakan kehadirannya disini. Yura menggenggam jemari panjang milik Kris, menautkan jari mereka.

"Kris ... aku datang ... aku akan menepati janjiku, menggenggam tanganmu, aku sangat senang akhirnya aku bisa melihatmu dan kita bisa saling bergenggaman walaupun salju pertam sudah turun dari tadi tapi ini sudah cukup untukku."

Yura menatap Kris, mencoba merekam garis wajah pria itu dalam ingatannya. Hingga Ia menangkap sedikit hanya sedikit senyumman dari bibir lelaki tersebut. Suara alat pendeteksi jantung itu semakin melemah.

"aku menyayangimu Kris ... benar benar menyayangimu. Jika ada kehidupan kedua, aku berharap akan berjumpa denganmu dan bahagia bersamamu lagi."

TIT TIT TIITTT .......

Alat pendeteksi jantung itu berhenti, ya ... Kris telah tiada.

"sekarang kau tidak perlu merasakan sakit lagi Kris. Terima kasih sudah mau bertahan untukku, terima kasih." Ucap Yura dengan senyum dan suara lemahnya.

*****

Gadis itu terus menatap nisan dihadapannya, akhir bulan Desember artinya malam ini pergantian tahun akan terjadi. Ia masih terus menatap dan tersenyum kearah nisan tersebut.

"aku datang Kris, bulan Desember akan segera berakhir. Begitu banyak hal yang telah terjadi di bulan ini Kris sehingga membuatku sulit melupakannya." Yura, gadis itu tersenyum sekilas.

"Dokter Jung bilang ... aku tidak akan bisa berjalan lagi, aku cacat permanen Kris. Namun, aku hanya bisa menerima semua kenyataan ini dengan ikhlas, bukan? Kau yang mengajariku seperti itu." Yura berkata seraya tersenyum.

"hari hampir gelap, aku pulang dulu Kris. Besok aku akan datang lagi, kita harus merayakan tahun baru bersama, bye."

Ia mendorong kursi rodanya meninggalkan pemakaman tersebut. Bukankah setiap kejadian pasti ada kejutan yang disiapkan oleh Tuhan? Dan seorang Kim Yura hanya bisa berharap, Ia akan melihat kejutan tersebut.

**

#

Banyak yang berharap akhir dari cerita itu seperti dongeng yang memiliki Happy Ending tapi kenyataannya kehidupan belum tentu sesuai dengan harapan. 131215


Hope in December (12nd Hope)Where stories live. Discover now