Hearth

309 9 1
                                    

Hay.. hay..
Balik lagi masih di cerita yang sama kali ini.

Umm gimana kelanjutan cerita antara dua sahabat yang sekarang lagi jauh ini yah.

Trus gimana sama hubungan yang dijalin Ayu dan Dion.

Gimana sama harapan Dion akan janji yang dia buat untuk Aulia.

Lalu perasaan Ayu ketika baca sms Dion dan Aulia.

Dari pada nebak-nebak mending langsung baca deh.

Check this out..

****

Selesai membaca Ayu hanya diam menunduk, Dion berusaha berbicara dengan Ayu tapi Ayu hanya diam.

"Kan Ayu tadi janji ga marah, ya udah gpp Ayu mau marah wajar ko"
Ucap Dion dengan penuh penyesalan.

"Ayu"
Panggil Dion lembut seraya berusaha membuat Ayu untuk menatap nya.

"Maafin Dion ya"
Ucap Dion lagi, Ayu hanya diam ada buliran bening di kelopak mata nya yang siap meluncur bebas di pipi nya yang chubby.

"Ayu jangan nangis, marahin Dion aja tapi jangan nangis yah"
Ucap Dion sambil mengusap air mata Ayu.

Ayu tersadar dari pikiran nya dan menatap teduh mata orang yang kini sudah resmi sebagai kekasihnya.

Ia memegang kedua pipi kekasih nya itu dengan lembut.

"Jadi Dion mau ngejauhin Ayu?"
Tanya Ayu dengan suara yang berat.

"Ga gitu, Dion cuma ngiyain aja permintaan dia, tapi nyata nya Dion ga akan jauhin Ayu"

Ayu hanya diam mendengarkan kelanjutan penjelasan dari Dion.

"Dia terus terusan sms Dion, Dion bingung jawab nya ... akhirnya Dion iyain aja sms itu, Ayu mau marah gpp marah aja Dion yang salah"
Jelas Dion panjang lebar.

Ayu memperhatikan Dion dan mendengar kan penjelasan nya dengan baik dan mengerti posisi Dion.

"Ayu ga marah ko', kan Ayu uda janji"
Ucap Ayu.

"Boong"
Sergah Dion.

"Beneran, nih ga percaya"
Ucap Ayu lalu memberikan ciuman di pipi Dion pertanda ia baik-baik saja.

Tapi tak bisa di pungkiri ada terbesit luka di hati Ayu melihat sms mereka, seakan Ayu mengingat semua memori kelam yang telah mengakibatkan semua ini terjadi.

Dion tau hati Ayu terluka, ia segera memeluk kekasih nya itu dan berusaha meyakinkan nya bahwa ia tak akan pernah meninggalkan nya lagi.

Yah ... lagi ... ingat dulu waktu Dion kecewa terhadap Ayu dan sempat menjauh.

"Dion ga mungkin jauhin Ayu, inget susah Dion dapetin Ayu dan sekarang Dion uda dapetin Ayu ga mungkin Dion lepas gitu aja"
Ucap Dion terus berusaha meyakinkan Ayu.

Ayu tak berkata apapun ia hanya mempererat pelukannya pertanda ia tak ingin kehilangan Dion.

"Janji jangan pernah tinggalin Ayu"
Ucap Ayu mengarahkan jari kelingking nya pada Dion.

"Janji"
Ucap Dion seraya mengaitkan jari kelingking nya.

****

Setiap hubungan pasti akan selalu ada halangan dan ujian untuk mengetahui seberapa tahan pasangan akan mempertahankan hubungan nya itu

"Diiii"
Ucap Ayu manja

"Uhm.. kenapa sayang ku, kalo uda begini pasti mau minta sesuatu deh"

"Hehe..tau aja deh"

"Aduuh Ayu gua jadian sama lo itu uda hampir 4 bulan jadi gua tau sifat dan kebiasaan lo"

"Ikh dasar"

"Ya uda sekarang mau minta apa pacarku yang manis"

"Umm ... laperr tau nduut"
Ucap Ayu dengan ekspresi dibuat buat dan itu membuat Dion gemas padanya.

"Oh pacar ku ini laper ternyata, mau makan apa hm"
Tanya nya lembut.

"Apa aja yang penting makan berdua"

"Dasar genit"

"Biarin genit sama pacar nya sendiri"

*
*
*
*

Seakan kebahagiaan sedang berpihak pada Ayu, meskipun hanya dengan senyuman sederhana tapi bagi Ayu itu kebahagiaan yang tak ada dua nya bisa bersama dengan orang yang ia sayangi.

****

Sebentar lagi UN akan dilaksanakan tepat nya 1 bulan dari sekarang alhasil mereka jadi sibuk untuk mempersiapkan segala nya.

Dan hanya 3 hari lagi Ayu dan Dion akan merayakan annive yang ke-4 tapi ada masalah antara kedua nya menyebabkan mereka bertengkar bahkan di hari annive nya.

'Sayang'
Pesan yang dikirim Ayu pada Dion.

'Apa'
Hanya balasan singkat Dion.

'Lagi apa'

'Bt'

'Kenapa'

'Gpp'

Dan jawaban itu berhasil membuat Ayu berpikir bahwa Dion marah pada nya.

Dan benar saja, saat Ayu menelpon nya bukannya mengangkat Dion malah merijek telpon Ayu.

Dan Ayu tau mengapa Dion sampai marah pada nya, kejadian disekolah tadi membuat Ayu tak bisa berbuat apa-apa.

Saat jam pelajaran bimbel Ayu berjanji akan mengajari Dion tapi apa daya Ayu tak menepati janji nya.

Dion berpikir Ayu tak mau mengajari nya dan membandingkan perhatian Ayu yang di berikan pada Arta dulu dengan perhatian yang Ayu berikan pada nya.

"Lo emang lebih sayang sama Arta dibanding gua Yu"

"Maksud lo apa, gua sayang sama lo Dion"

"Kalo lo sayang lo bakal ngajarin gua tapi tadi apa"

"Gua punya alesan"

"Dulu.. lo selalu ngajarin dia dikelas sampe dia bisa gua iri Yu gua iri"
bentak Dion.

"Bukan cuma lo yang iri tapi gua juga iri"
Balas Ayu membentak karna sudah tak tahan.

"Lo iri apa dan sama siapa ha"

"Gua iri saat dia dulu bisa leluasa perhatiin lo ngajarin lo tanpa ada beban di"
Ucap Ayu mulai terisak.

"Ga guna lo nangis Yu, uda yah gua cape mau tidur"
Dan telpon terputus.

Yah mereka bertengkar lewat telpon karna memang ini sudah malam, dan Dion mematikan telpon nya.

Sedang Ayu hanya bisa menangis, dan menulis apa yang sebenarnya terjadi.

'Gua mau ngajarin lo Di, tapi lo ga tau suasana dikelas kaya gimana, dia selalu perhatiin lo, dia selalu natap ga enak ke gua lo ga pernah bisa ngerasain apa yang gua rasain Di lo ga bisa'

Yah Ayu menulis semua perasaan nya pada buku yang pernah Dion beri untuk nya.

Gerak gerik Ayu dikelas selalu serba salah, ia tak ingin menyakiti siapapun tapi apa yang ia perbuat, Dion marah pada nya.

****

'Lakukanlah tindakan menurut kata hatimu sebenar nya itu lah tindakan yang paling benar'.

See you next part ....

Cinta atau Sahabat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang