Kekecewaan

572 13 0
                                    

"Besok berangkat sama siapa ?"

"Ga tau, kata ayah ga boleh sendirian"

"Ya udah sama gua aja"

"Lo sendiri ?"

"Iya, kalo sama lo jadi berdua"

Ayu hanya tersenyum menanggapi nya, besok ada acara penyerahan siswa untuk melakukan tugas praktek lapangan sedang Ayu ga boleh berangkat sendirian walaupun bawa motor sendiri harus berdua, ia bingung dan syukurnya Dion memahami kekhawatiran ayah Ayu.

Lokasi nya memang sudah berada di luar perbatasan kota tapi tidak terlalu jauh tetap saja orang tua pasti khawatir apalagi Ayu tidak tinggal dengan orang tua nya. Saat ini ia tinggal bersama adik nya dirumah, sedang orang tua nya berada di luar kota.

"Ayu berangkat sama siapa ?"

"Emang kenapa ?"

"Bareng sih"

Awal nya Ayu bingung harus menjawab apa, jika ia jawab iya lalu bagaimana dengan Dion tapi akhirnya ...
"Iya"

Saat itu ia sedang di dapur membuat kan sesuatu untuk Dion dan temannya menelpon meminta berangkat bersama awal nya Ayu ragu tapi akhirnya ia setuju ... tapi saat di jalan temannya mengabari lagi kalau ia ga jadi bareng.

"Yu dimana ?"

"Dijalan, kenapa mba ?"

"Masih lama ga ?"

"Lumayan"

"Kalo ga aku berangkat sama Miska aja ya"

"Ya uda gpp"

Ayu langsung menutup telpon nya, hati nya antara lega dan kesal ... gimana engga dia rela batalin janji sama Dion untuk nganter temannya tapi di tengah jalan temannya bilang ga jadi 'segampang itu' pikir Ayu tapi ia juga lega karna ia bisa berangkat bersama dengan Dion ke lokasi.

"Dion dimana ?"

"Kenapa ?"

"Bareng sih berangkat nya"

"Loh katanya lo sama Oca"

"Ga jadi dia uda bareng sama Miska"

"Ya uda tunggu gua di gang aja ntar gua ke sana"

"Ya udah"

Ayu langsung menelpon Dion untuk bersama nya ke lokasi dan untungnya Dion belum berangkat dan ia pun tak marah pada Ayu karna Ayu sudah membatalkan janji nya tiba-tiba saja.

"Dion dimana ?"
Tanya Ayu via telpon.

"Lagi di jalan, tunggu ya"
Jawab Dion.

"Iya udah hati-hati ya"

"Iya"

Ayu sudah berada di gang sedang Dion belum juga datang, Ayu tak sabaran maka nya Ayu langsung menelpon nya.

"Motor nya gimana ?"
Tanya Dion saat sudah sampai.

"Titipin ke rumah temen aja deh"
Jawab Ayu dan langsung berangkat.

Acara penyerahan siswa berlangsung kurang lebih 3 jam disertai perkenalan tempat, saat pulang Ayu dan Dion seperti biasa tak langsung pulang.

"Gua bawa bekal nih"

"Ya udah makan aja yah di tempat langganan gua"

"Boleh"

"Ya udah yok"

Mereka pun berangkat menuju tempat makan langganan Dion, jadi Dion ini suka banget nama nya kuliner jadi ga heran kalo dia punya tempat tersendiri yang pasti enak nyaman plus murah haha. Biasa lah ya mereka kan masih asli keturunan Indonesia, kata murah ga akan lepas tentunya #hoho.

"Mau mie ga ?"

"Engga ah, es tawar aja kan gua bawa bekal"

"Ya udah"

"Duduk disini aja yah"

"Iya terserah lo"

**

"Maap ya gua ga maksud buat nyakitin lo kemaren Di"
Ucap Ayu menunduk tak berani menatap mata Dion.

"Ga papa lah mau di apain ?"
Kata Dion dengan nada kecewa, "Tapi jujur Yu, gua paling ga suka kalo ada yang mau ngasih gua sesuatu tapi lewat orang lain"

"Maaf.. gua nya bingung, pas gua mau kasih di kelas itu rame dan ada Aulia juga, gua nya bingung"

"Apa salah nya manggil gua, yang lo panggil bukan gua kan lo malah manggil Arta"

"Gua ga tau mau manggil siapa lagi, gua manggil Arta cuma mau minta tolong aja ke dia"

"Apa salah nya manggil gua coba, gua tanya"

"Maaf"

"Lo masih ada rasa ke Arta ?"

"Ko lo nanya gitu ?"

"Gua ngeliat lo beda, lo masih punya rasa sama dia, ibarat nya kalo di persenin rasa lo ke gua sama dia berbanding 20 % ke gua, 80 % buat dia"

"Gua aja ga tau perasaan gua sendiri Dion"

"Lo deketin gua cuma buat manfaatin gua"

"Maksud lo manfaatin ?"

"Iya, sifat lo itu kalo misalkan lo di sakitin lo harus nyakitin orang, dan bener kan lo disakitin dia dan lo deketin gua karna mau bales dendam karna hati lo ke gua"

"Gua ga tau, sejahat itu hati gua Di ?"

"Ya ga tau, itu hati lo Yu lo pasti tau"

"Gua ga tau Dion, jahat banget hati gua"

Jadi, Dion tahu tentang isi hati Ayu, Dion tahu kalau Ayu masih belum bisa lepas dari rasa nya ke Arta sedangkan selama ini dia selalu berusaha buat bahagiain Ayu, tapi Ayu malah punya niatin buat nyakitin dia.

Ayu ngerasa kalau dirinya jahat banget sampe punya niatan kaya gitu, sedangkan Ayu sendiri ga tau kalau hati nya sampe separah itu, mungkin ini salah satu sisi negatif yang selama ini coba Ayu tutup. Ayu coba buat pegang tangan Dion untuk minta maaf tapi Dion menepisnya.

"Udah ayok pulang"

"Ga mau"

"Nah kan ko ga mau, uda siang pulang yuk"

"Ga mau cerita dulu semua nya"

"Di jalan aja nanti gua cerita, sekarang pulang dulu uda siang, ada ibu gua dateng"

"Ya udah ayok"

Akhirnya setelah di bujuk Ayu mau pulang padahal ia masih sangat ingin bersama Dion, mendengar kan cerita nya tapi jiak ia memaksa hati Dion yang akan hancur.

Di perjalanan pun tak ada pembicaraan sepatah pun, Dion hanya mengantar Ayu mengambil motor dan segera pulang dengan alasan ibu nya datang.

Semenjak kejadian itu Ayu dan Dion agak menjauh bukan Ayu yang menjauh tapi Dion, ia perlu waktu untuk menata hati nya kembali. Ayu merasa sangat bersalah, hati nya terasa sakit ia menyadari mengapa baru kini ia sadar kalau ia menyia-nyia kan orang yang selama ini tulus pada nya sedangkan ia mengharapkan orang yang sama sekali tak pernah melihat nya.

****

"Jangan pernah menyiakan kesempatan yang hadir karna tak semua orang beruntung untuk mendapatkan kesempatan kedua"

See you next part guys..
Thanks buat para reader :-)

Cinta atau Sahabat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang