PART 6

1.1K 34 1
                                    


Bismillah...

اَللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

"Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang Engkau berikan kepadanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang engkau berikan kepadanya." (HR. Abu Daud, hasan)



******



Hari itu Jalal masih sibuk menandatangi laporan-laporan yang di berikan oleh sekretarisnya Rukaya. Ketika Abdul dengan tiba-tiba masuk je ruangannya.

Jalal menatap Abdul tajam.

Abdul rupanya mengerti, ia kembali ke pintu.

"Assalamualaikum Boss ! "

"Wa'alaikum salam..masuk ! ", Jalal mengulum senyum.

Abdul masuk ruangan lalu duduk di sofa.

Sementara itu Jalal masih menandatangani berkas laporan terakhir yang di bawa rukaya.

Lalu...

"Thanks Rukaya...kau boleh pergi ! "

Rukaya mengangguk lalu keluar ruangan.

"Hmm..apa lagi sekarang ? "

"Kau di minta datang saat Katrina syuting video klip di hotel siang nanti Jalal.."

"Apakah perlu ? ", Jalal bersandar di kursi besarnya sambil melihat notifikasi di iphone seri limited edition miliknya.

"Tentu saja...kau pemilik hotel..for god sake ! ", Abdul sedikit frustasi melihat tak ada respon dari Jalal.

"Kau bisa menggantikanku Abdul..karena aku mau pergi !"
ucap Jalal santai.

Abdul menghela nafas panjang.

"Let me guess, kau mau menemui dokter cantikmu bukan ?", ucap Abdul pasrah.

Jalal terkekeh..

"Off course. Aku tak bisa kalau tak melihatnya..."

Jalal bangkit dari kursi besarnya dan berdiri di depan Abdul sambil memasukkan tangan di saku celananya.

"Tapi kau juga harus datang nanti Jalal. Lagipula ada tamu spesial nanti yang datang.."

Jalal mengernyitkan dahi.

"Oya..siapa ? ", Jalal bertanya-tanya.

"Kau akan tahu nanti. "

"Aha..oke..aku akan datang..setelah aku mengunjunginya..sekarang siapkan saja tempat untukku di sana ! ", perintah Jalal.

"Siap Boss !! "

Jalal tersenyum lalu meninggalkan ruangan.

Abdul tercenung...ia teringat perbincangannya kemarin dengan pengacara Jalal. Todar Hamid yang notabene adalah pamannya sendiri.

Ia berkata pelan...

"Sepertinya hubunganmu dengannya akan melewati rintangan terjal Jalal...Mr. Chandra Raihan sepertinya tak akan mau membatalkan pertunangan putranya.."

"Ya Allah..berikan petunjuk jalan terbaik untuk sahabatku "

******

Jalal tersenyum-senyum sendiri di dalam mobil mybach miliknya.

"Ke Rumah Sakit Rajev ! ", perintahnya ke sopir pribadinya.

"Baik Boss ! "

Sepanjang perjalanan ia merasa gelisah tak menentu. Persis abg yang hendak pergi menemui pacarnya untuk pertama kali.

MENGGAPAI TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang