PART 7

1.2K 38 4
                                    


Bismillah...


Jalal kembali ke hotel dengan perasaan campur aduk. Antara kesal, cemburu tapi tak bisa melampiaskan pada siapapun.

Abdul menyambutnya dengan keheranan.

Biasanya Jalal setelah mengunjungi Jodha akan tersenyum -senyum sendiri tetapi saat ini terlihat muram.

Apa yang terjadi ? Pikirnya.

"Kau baik-baik saja kan ? ", tanyanya

Jalal mengangguk.

"Something wrong ? ", tanya Abdul lagi.

Jalal menggeleng.

Abdul semakin heran. Jalal hanya mengangguk..menggeleng...tanpa sepatah katapun keluar dari bibirnya.

Abdul mengajak Jalal menuju ke ruang bar yang menyambung ke restoran hotel.

"Dia sudah lama menunggumu Jalal..", ucap Abdul.

"Siapa ? "

"Tamu jauh.. Itu dia ! ", Abdul menunjuk ke tengah restoran.

Mata Jalal membulat. Surprise !

"Mariam ? "

Seorang wanita cantik dengan tubuh sedikit berisi melambai pada Jalal.

Jalal begitu gembira melihat sosok wanita itu. Dia berjalan cepat menghampirinya.

"Halo sister ! ", Jalal memeluk tubuh wanita itu dengan erat.

"Halo little brother ! "

"Long time no see ha ? "

Jalal terkekeh..

"Hmm..duduklah..ceritakan bagaimana kabarmu ! "
Jalal menarik tangan kakak perempuannya untuk duduk di sebelahnya.

Mariam adalah kakak perempuan Jalal satu-satunya.
Di saat kedua orang tua mereka meninggal. Hotel di wariskan ke mereka berdua. Tetapi Mariam memilih menikah dengan kekasihnya Amran yang berwarga negara Singapura dan menetap di sana. Sehingga hotel peninggalan orang tua mereka di teruskan oleh Jalal.
Jalal Devano yang bertangan dingin akhirnya sukses dalam mengelola bisnis hotelnya. Hotelpun diperluas dengan tambahan gedung baru yang lebih mewah dan di buatlah ekstension yang menyambung dengan gedung hotel yang lama. Tidak itu saja. Sebuah hotel baru juga telah di bangun di kota lain dengan konsep serupa.
Hotel semakin terkenal dan sering menjadi tempat tujuan meeting, gathering dan promosi untuk event-event para eksekutif dan Boss perusahaan besar.
Mariam mengikuti perkembangan adik lelakinya dari internet. Dia sangat bangga Jalal bisa membawa nama Devano menjadi setinggi ini. Dia sendiri cukup puas dengan usaha restoran peninggalan orangtuanya di Singapura yang sekarang juga semakin bertambah besar.

"Kau semakin tampan Jalal. Dan aku dengar kau sedang menjalin cinta dengan seorang dokter kandungan yang cantik dan...seorang..penyanyi...ckckck ! "

Jalal mengulum senyum.

"Lalu siapa yang kau pilih ? "

Jalal mengedikkan bahunya.

'Bagaimana kabar Amran ? "

"Kau mengalihkan pertanyaanku Jalal ! "

Jalal hanya tersenyum.

Mariam terlihat kesal, tapi ia mau juga menjawab.

"Dia..baik..restoran dia yang ngurus sementara aku pergi.."

"Aha..setidaknya dia jadi punya pekerjaan sekarang..", ucap Jalal sarkastik.

Mariampun terkekeh..

"Hotelmu luar biasa Jalal.."

Jalal tersenyum..

MENGGAPAI TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang