10.

790 73 7
                                    

Yeri mengambil sebuah handphone didalam sakunya. sebuah getaran yang terasa di dada yeri. layar handphone tersebut menampilkan sebuah ikon pesan yang tertera nama "jungjeon❤️"

yeri-ya! mianhae aku tak bisa mengantarmu pulang hari ini. ada kerja kelompok mendadak

'huh' batinnya menggurutu. padahal ia ingin sekali mengajak jungjeon pergi berdua setelah pulang sekolah ini. namun apa daya tiba - tiba jungjeon tidak bisa mengantarkan apalagi menemaninya pergi.

"dino! aku pulang dengan mu ya" ini bukan pertanyaan melainkan pernyataan. memang selalu seperti itu ketika jungjeon tidak bisa mengantarkan yeri pulang, pasti dino lah tempat tebengannya.

"andwae! hari ini aku ada janji dengan mark. memang kau tak pulang dengan jungjeon?"

"dia ada kerja kelompok. menyebalkan"

"yasudah kau naik bus saja. jangan naik taxi"

"kenapa memangnya?" mengapa dirinya tak diperbolehkan untuk menggunakan taxi.

"mahal. sayang duit"

yeri hanya menggeram dengan kata kata dino. dia sudah amat serius bertanya tetapi dino malah menjawab seperti itu.

"jika begitu, lebih baik kau mengantarku saja dan batalkan janjimu dengan mark"

"tidak bisa. apa susahnya naik bus? jangan manja, aku duluan kau hati - hati. aku pergi"

yeri mengangguk kesal. ia melihat dino berjalan dan meninggalkan kelas. 'apa boleh buat, dengan terpaksa aku pulang dengan bus'

"yeri! kau piket ya? kemarin kan kau pulang duluan" ucap arin yang berdiri didepan papan tulis sedang menghapus tulisan yg berada disitu

sial. untuk yang kedua kalinya. pulang dengan kendaraan umum, lalu disurug piket kelas.

"ya, aku akan piket"

----------------

30 menit berlalu. yang namanya sekolah ketika 30 menit setelah bel pulang pasti sudah sepi dan sunyi. itu lah yang dirasakan sekolah yeri saat ini. sepi sunyi hanya ada beberapa yang masih tinggal untuk persiapan eskul.

"aku pulang duluan ya rin, kamu hati - hati" ucap yeri yang meninggalkan arin sendiri didalam kelas.

"iya"

yeri berjalan menuju gerbang sekolah tepatnya halte yang berada disamping kiri lebih 200 meter dari sekolahnya. ia duduk di halte sambil memainkan handphonenya. tangannya mentap tap layar handphone tersebut dan keluar tanda love merah di tengah - tengah layar itu.

"London kota yang sangat indah, aku ingin sekali pergi kesana" ucapnya sendiri. memang dirinya sedang melihat sebuah foto london yang begitu indah jika malam hari. london's eye menjadi ikonic didalam foto tersebut

 london's eye menjadi ikonic didalam foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE DIFFERENT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang