Part 1 (Concert)

344 13 1
                                    

Desember.

Bulan dimana sebagian negara berselimutkan salju. Termasuk seoul, bagian dari negara korea dengan sejuta keunikannya dan lagu-lagu maupun drama yang terkenal di seluruh dunia. Contohnya berbagai idol group yang ada dengan kemampuan mereka yang luar biasa. Seperti halnya boyband Exo. Exo, terdiri dari sembilan namja tampan dan mempesona yang mampu mengikat perhatian kaum yeoja di seluruh dunia.

"Selamat bertemu kembali semua.... Bye-bye oppa cinta kalian" Suara teriakan para fans menggema ketika ketika seluruh member exo mengucapkan kalimat tanda konser telah berakhir dan melambaikan tangan kepada seluruh fans yang hadir dalam konser tersebut. Tidak perduli keadaan di luar gedung konser yang sedang berhawa dingin karena turun salju, di dalam gedung justru terasa semakin memanas.

Teriakan para fans seakan semakin menggema seiring dengan tenggelamnya exo dalam stage dan membawa para sembilan namja itu ke backstage. Terlihat pada wajah mereka perasaan lega, senang, dan juga lelah yang terbayarkan oleh teriakan puas dari para fans. Mereka saling berpelukan dan memberi selamat karena suksesnya konser kali ini. Lalu mereka beristirahat di dalam suatu ruangan.

"Huh...Aku merasa sangat gerah, apakah kalian juga merasakannya?" Ujar suho, yaitu leader exo.

"Nae suho hyeong, konser kali ini sungguh begitu meriah dan suasana di stage begitu panas padahal di luar sedang turun salju" Saut sehun yang sedang bersandar pada sofa yang didudukinya.

Manager hyeong datang dengan wajah yang benar-benar berbinar menghampiri mereka yang tengah istirahat. "Selamat!! Kalian begitu luar biasa aku bangga pada kalian" Ujar manager hyeong seraya bertepuk tangan.

"Manager hyeong" Semua menoleh ke arah suara manager hyeong.

"Kami begini juga berkat manager hyeong, terimakasih banyak manager hyeong" Ujar leader suho berdiri dari duduknya dan memberi salam diikuti oleh seluruh member.

"Ah~ ini juga berkat usaha dan kerja keras kalian semua. Ya sudah kalian pasti sangat lelah kan? Segera kembali ke dorm kalian dan istirahatlah dengan cukup, besok jadwal kalian free" Ujar manager hyeong seraya pergi meninggalkan ruangan itu.

Semua member terlihat lega dan senang mendengar ucapan manager hyung. Dikesibukan mereka yang sangat padat akhir-akhir ini agar konser berjalan lancar dan memuaskan tidak sia-sia. Semua saling merangkul dan mengucapkan "Exo saranghaja!!" Secara bersama-sama.

Merekapun bersiap-siap untuk menuju dorm. Mobil mereka sudah stanby di pintu keluar. Mereka keluar dari gedung dengan disambut oleh para fans dan wartawan yang masih berada disana. Baekhyun yang hanya mengenakan kaos biasa tanpa sweater ataupun jaket yang menyelimutinya langsung berlari kencang masuk ke dalam mobil dan memeluk tubuhnya dengan tangannya sendiri."Ah~ dingin sekali padahal tadi di dalam panas" Gumamnya sambil mengenakan jaket tebal ditangannya. Sementara itu yang lain berjalan santai sambil menyapa para fans. Ketika dalam perjalanan ke mobil salah satu member exo dengan sebucket bunga di tangannya yaitu kyungsoo menemukan sebuah ponsel berwarna pink bercase bunga-bunga yang tergeletak di atas karpet. Tanpa pikir panjang ia lalu mengambilnya dan menyimpannya dalam saku jaketnya.

Kini semua member telah sampai di dorm mereka. Semuanya langsung masuk dan istirahat di kamar masing-masing.

Ditempat yang berbeda seorang yeoja sedang kebingungan mencari benda miliknya yang hilang. Ia mencari ponselnya di seluruh sudut kamarnya. Ponsel berwarna pink bercase bunga-bunga yang tadi ditemukan kyungsoo. Yeoja itu adalah eun-mi yang bekerja di sebuah toko bunga di pinggir jalan seoul. Eun-mi tinggal sebatangkara karena ayah dan ibu angkatnya meninggal dalam kecelakaan yang terjadi ketika eun-mi kuliah semester dua jadi eun-mi memutuskan untuk berhenti kuliah dan bekerja di toko bunga untuk menyukupi kebutuhan hidupnya. Ia sudah bekerja di toko bunga milik minseo ahjumma sekitar dua tahun. Eun-mi sebenarnya berniat untuk mencari orang tua kandungnya tapi ia mengurungkan niatnya karena ia belum cukup siap melihat wajah kedua orang tuanya yang tega membuangnya.

"Seingatku tadi aku taruh ponselku di dalam tas. Tapi kenapa tidak ada huh" Eun-mi terus mencari ponselnya dengan raut wajah yang cemas, bagaimana tidak? Itu ponsel satu-satunya dan pemberian minseo ahjumma. Jika ponsel itu hilang maka ia tidak tahu kalau sewaktu-waktu minseo ahjumma menyuruhnya ke toko, ia juga tidak bisa berkomunikasi dengan hye-sung. Dan eun-mi tak mungkin membeli ponsel lagi, untuk makan sehari-hari saja sudah pas-pasan. Lagi pula eun-mi merasa tidak enak telah menghilangkan ponsel pemberian minseo ahjumma.

"Apa jangan-jangan...."

Flashback on

"Eun-mi kau antar bucket bunga ini ke pada hye-sung di smtwon, ini alamatnya ia saat ini berada di lobby lantai dasar. Araseo?" Ujar minseo ahjumma yang tidak lain adalah bos eun-mi atau pemilik toko bunga tempat eun-mi bekerja. Eun-mi mengangguk tanda mengerti. Ia baru kali ini harus menghantar bunga ke smtown, gedung yang diisi oleh banyak sekali artis, dulu impiannya adalah menjadi seorang penyanyi yang terkenal agar ia bisa menemukan dimana keberadaan orang tua kandungnya dan membuat orang tua kandungnya bangga terhadapnya. Ia segera menaruh bucket bunga di dalam keranjang sepedanya dan mengayuh sepedanya ke smtown.

Ia sudah sampai di depan smtown dan mencari keberadaan hye-sung, keadaan saat itu sudah ramai karena ada konser. Ia sedikit kesusahan mencari hye-sung. Akhirnya ia melihat seorang yeoja sedang duduk sendirian di lobby.
"Ah~ itu dia" Eun-mi berjalan menghampiri yeoja itu dan ternyata benar itu adalah hye-sung.

"Hye-sung?" Ujar eun-mi

"Nae, Ini bungaku kan? Untung kau tidak terlambat" Jawab hye-sung bernafas lega.

Hye-sung adalah anak dari minseo ahjumma, hye-sung dan juga eun-mi sudah salung kenal dan akrab karena hampir setiap hari bersama. Umur mereka juga tidak beda jauh. Tapi selama enam bulan ini hye-sung tidak berada dirumah karena ia dipilih menjadi trainner sm karena bakat menyanyinya. Tidak jarang eun-mi dan hye-sung belajar bernyanyi bersama.

"Kkk aku tadi sudah ngebut membawa sepedanya, ini bungamu, uhm.. ngomong-ngomong untuk apa kau menyuruh mengirim bunga kesini?" Ujar eun-mi seraya menyodorkan bucket bunga ditangannya

"Hari ini teman dekatku sedang konser jadi aku ingin memberikannya bunga, bunga yang pilihan eomma cantik bukan?" Jawab hye-sung

"Wah.. kau sudah punya pacar ternyata, kkkk selamat ya hye-sung, aku sangat bangga padamu dan kau tambah cantik saja" Eun-mi menggoda hye-sung yang sedari tadi hanya senyum-senyum sendiri.

"Ah~ kau bisa saja membuatku malu eun-mi" Hye-sung mencubit pipi eun-mi lalu mereka tertawa bersama. Hingga akhirnya hye-sung dipanggil oleh teman-teman trainnernya di smtown ini. Eun-mi pun berpelukan dengan hye-sung melepas kerinduan mereka sebelum ia meninggalkan smtown.

"Aku merindukanmu Eun-mi sangat merindukanmu, jaga Eomma nae?"

"Nae hye-sung aku akan selalu menjaga minseo ahjumma, aku juga sangat merindukanmu"

"Sudah ya, aku sudah dipanggil teman-temanku, konser teman dekatku sudah selesai dan mereka mau keluar jadi aku akan memberikan bunga ini padanya"

Hye-sung pergi meninggalakan eun-mi dan mereka saling melambaikan tangan. Eun-mi pun meninggalkan tempat itu. Terlihat di luar begitu ramai sampai eun-mi harus berdesakan-desakan. Dan ia tak sadar menjatuhkan ponselnya.

Flashback off

"Ah~ sepertinya memang benar terjatuh di tempat itu >.< apa yang harus aku lakukan? Pasti ponselku sudah hancur di injak-injak oleh mereka bagaimana ini" Eun-mi cemas sekali terhadap ponselnya itu dan eun-mi pun nemutuskan untuk ke sana mengecek apa ponselnya masih ada atau tidak.

Eun-mi segera mengayuh sepedanya, tak perduli udara saat ini begitu dingin, ia hanya mengenakan sweater longgar yang dibelikan oleh ayahnya dulu dan celana jeans serta sepatu ket seadanya. Eun-mi akhirnya sampai di smtown dan mulai menelusuri tempat ia menjatuhkan ponselnya. Tapi kenyataannya keadaan di situ sudah agak sepi dan eun-mi tak menemukan ponselnya.

Miracle In December Is TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang