Eun-mi pulang dengan tangan hampa, ia sama sekali tak menemukan ponselnya di sana. Dengan air mata yang sedikit tak bisa ditahan eun-mi ia mengayuh sepedanya menuju toko minseo ahjumma. Untung saja tokonya belum tutup. Terlihat minseo ahjumma sedang menata bunga-bunga di tokonya, eun-mi menghampiri wanita paruh baya itu dengan langkah berat.
"Annyeonghaeseyo Ahjumma" Eun-mi membungkukkan badannya memberi salam hormat pada minseo ahjumma.
"A~ Eun-mi, bukankah jam kerjamu sudah selesai?" Minseo ahjumma menghentikan aktivitasnya sebentar dan menatap eun-mi lalu ia melanjutkan aktivitasnya lagi.
"Ahjumma~ mianhamnida" Ucap eun-mi dengan sedikit sesegukan. Ahjumma pun menjadi bingung lalu mendekati eun-mi dan mengelus lembut punggungnya. "Eun-mi kau kenapa?" Ujar ahjumma dengan wajah sedih melihat eun-mi yang seperti habis menangis.
"Ahjumma~ Aku telah menghilangkan ponsel pemberianmu, sepertinya terjatuh di smtown tapi ketika aku mencarinya disana sudah tidak ada... maafkan aku minseo ahjumma, aku tidak bisa menjaga pemberianmu dengan baik hiks..hiks" Eun-mi sebenarnya menyesal dan tidak enak sekali pada minseo ahjumma, ia terlalu ceroboh dan akhirnya ia menumpahkan air mata yang sedari tadi dibendungnya.
"Aigo~ tidak apa-apa Eun-mi nanti Ahjumma akan membelikanmu lagi, sudah jangan menangis" Ujar ahjumma mengusap air mata eun-mi dan memeluknya. Eun-mi memang sudah di anggap sebagai anaknya sendiri.
"Tapi... aku tidak bermaksud untuk itu Ahjumma.. aku akan berusaha mencarinya sampai ketemu ahjumma" Eun-mi tambah tidak enak ketika ahjumma malah berniat membelikannya ponsel baru.
"Aniyo~ tidak apa-apa Eun-mi, kau kan sudah ahjumma anggap seperti anak sendiri, sudah tidak apa"
"Aniyo~ Ahjumma.. aku sudah terlalu banyak merepotkanmu, aku akan mencari ponsel itu sampai ketemu. Dan Ahjumma~ aku sangat berterimakasih sekali karena ahjumma sungguh baik kepadaku" Eun-mi menatap ahjumma dengan matanya yang berkaca-kaca lalu merekapun saling berpelukan. Dan eun-mi memutuskan untuk pulang ke rumahnya karena hari sudah malam.
Suara ayam berkokok telah membangunkan yeoja cantik yang masih tertidur di atas kasur tipis dengan selimut kumal yang menyelimuti tubuhnya. Perlahan-lahan matanya mulai terbuka sedikit demi sedikit lalu ia meraba-raba disekitar tempat ia tidur, ia tengah mencari ponselnya.
"Ah~ ponselku kan hilang" Eun-mi bangkit dari tempat tidurnya dan melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 06.00
Ia segera merapikan tempat tidurnya dan bersiap untuk pergi bekerja pagi ini. Selesai mandi ia memasak dengan bahan seadanya. Ia memasak omelet untuk mengganjal perutnya hari ini. Sambil makan sesekali ia melihat foto kedua orang tua angkatnya, dimana foto itu terdapat dirinya yang sedang dipeluk appa dan eommanya. Hampir saja air mata eun-mi menetes ia segera menyekanya sebelum mengenai pipinya dan mendongakkan kepalanya menahan air matanya.
Selesai makan, eun-mi melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 07.15. Iapun segera mengeluarkan sepedanya dan mengayuhnya ke toko minseo ahjumma sebelum jam 08.00. Hari ini memang eun-mi tidak seceria biasanya, ia masih memikirkan tentang ponselnya yang hilang.
Di dorm para member exo terlihat semuanya masih bermalas-malasan pagi ini, kecuali kyungsoo. Ia sejak tadi malam sepertinya tidak bisa tidur. Ia berniat untuk mengembalikan ponsel yang ia temukan sewaktu pulang konser tadi malam. Sejak tadi malam ia belum berani membuka ponsel itu sama sekali. Iapun mencoba membuka isi ponsel itu dan menemukan wallpaper foto seorang yeoja di depan toko bunga Minsflower. Kyungsoo akhirnya mencoba googling dan menemukan dimana alamatnya. Ternyata tidak jauh-jauh juga dari dormnya. Ia segera mengenakan jaket tebal dan topi yang tergantung di lemarinya.
"Hey kyungsoo-ya kau mau pergi kemana pagi-pagi sekali?" Ujar chanyeol yang baru keluar dari kamar diikuti baekhyun yang berjalan di belakangnya sambil mengucek mata dan akhirnya baekhyun menabrak chanyeol yang berdiri di depan pintu.
"Baekhyun kau ini apa-apaan tabrak-tabrak saja" Ujar chanyeol kesal. Dengan masih setengah sadar baekhyun hanya menyunggingkan senyum lebarnya. Kyungsoo yang melihat mereka berdua hanya menggeleng-nggelengkan kepalanya.
"Aku mau me toko bunga sebentar mengembalikan sesuatu" Kyungsoo mulai berjalan keluar.
"Kau tidak memasak untuk kami?" Ujar baekhyun sambil mengeryitkan matanya.
"Aniyo~ kalian kan bisa makan di luar, aku sedang ada urusan"
"Kyungsoo kau mau pergi? Kalau begitu aku titip bakpao ya" Ujar xiumin yang baru keluar dari kamarnya juga.
"Aku titip eyeliner" Saut baekhyun.
"Hyung~ aku bubble tea" Suara sehun entah dimana dia berada.
"Kyungsoo-ya aku titip vcd yang seperti biasa ya" Teriak kai dari dalam kamar entah apa maksutnya (?) Entah vcd apa
"Aku titip telur bebek woy! Yang rasa stroberi kalo ada" Chen yang baru keluar dari kamar mandi (lah telur bebek rasa stroberi?/
"Berisik! Aku sedang menghitung uang kalian membuatku tidak fokus" /si holkay mah bebas/
"Kyungsoo? Kyungsoo itu siapa? Kenapa aku ada sini? Kenapa kalian teriak-teriak? Aku ini siapa?" Suara lay entah dari mana (Mulai kumat deh tuh amnesianya si icing --")
"Nae~ kalau ingat" Kyungsoo pun menghilang di balik pintu. Ia menyetop taxi dan mulai menuju toko bunga minsflower.
Eun-mi pov
Aku melihat seorang namja turun dari taxi yang berhenti di depan toko. Saat itu aku sedang merapikan bunga-bunga. Aku melihatnya dari dalam toko. Ia pun masuk ke dalam toko dan aku menyambutnya. "Anyeonghaseyo~ selamat datang di minsflower, ada yang bisa saya bantu?" Aku memberikan salam hormat.
"Annyeonghaeseyo, jeo neun kyungsoo imnida, saya ingin mengembalikan ini, aku menemukannya tadi malam" Namja itu yang bernama kyungsoo mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya. Ternyata ia mengeluarkan ponsel pink dengan case bunga-bunga dan menyodorkannya padaku yak!!! Itu ponselku.
Akupun segera mengambil ponsel itu dari tangannya. "Kyaa!! Ini ponselku terimakasih kau sudah menemukannya.. aku senang sekali ini ponsel pemberian minseo ahjumma bosku, kalau sampai aku tidak bisa menemukannya aku akan merasa sangat bersalah. Sekali lagi kamsahamnida kyungsoo sunbae-nim" Aku begitu bahagia mendapatkan ponselku kembali. Akupun berterimakasih kepada namja yang menemukan ponselku itu.
"Nae~ sama-sama. Jadi kau kerja di sini?" Ujarnya sambil melihat-lihat sekeliling ruangan yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang indah.
"Nae sunbae-nim, uhm silahkan duduk dulu" Ujarku sambil mempersilahkan ia duduk.
"Ah~ kau ini jangan panggil aku sunbae-nim, sepertinya kita juga seumuran" Ujarnya.
"Lalu?"
"Panggil saja D.o oppa" Ujarnya sambil menyunggingkan senyum di bibirnya.
"Uhm... apa kau tidak mengenaliku?" Namja itu eh maksutku d.o oppa malah membuatku bingung dengan pertanyaan yang ia berikan. Sebelumnya aku tidak pernah bertemu dengannya.
"Eoh? Maksut oppa? Aku tidak mengerti" Aku mengeryitkan mataku memandang oppa di depanku ini.
"Ah tidak apa-apa tidak penting kkk" Ia tertawa kecil sambil menggaruk tengkuknya.
Annyeong chingu^^
Maafkeun author yak kalo ceritanya agak-agak gaje gituu deh.. ini adalah ff pertama author jadi makluminlah.. author jg mencoba buat ada unsur-unsur komedi-komedi gitu deh tapi maapkan karena masih retjehhhhan ;(
Suport dan saran dari kalian para readers sangat aku harapkan yaa jadi jangan lupa sisipkan voment kalianKamsahamnida kalian jinca daebakiyeyo hihi ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle In December Is True
FanfictionDesember yang penuh dengan keajaiban. Dan keajaiban itu benar-benar berpihak pada eun-mi yang hanya seorang gadis malang, hidup sebatangkara dan jauh dari kata layak. Penderitaan dan kebahagiaan datang silih berganti menyapa hari-harinya. Desember a...