Four~

39 7 1
                                    

"Sedang apa kalian?!" tegas pria separuh baya itu adalah Rizi -Papah Irena- "Irena? Apa yang kamu lakukan terhadap lelaki itu?!" Tanya nya lagi.

Kini ayah Irena berjalan menuju tempat yang Irena dan Yudha berdiri dengan tangan mengepal,rahangnya mengeras dan lama-kelamaan mukanya menjadi merah padam.

"Eng-hh itu ap-apa" Jawab Irena terbata-bata yang kini menegang,tidak bisa memberikan alasan.

"Itu apa? Kau ingin menjadi pelacur seperti ibumu itu?!" amarahnya kini sudah memuncak di ubun-ubun

Air mara Irena kini sudah menetes dengan derasnya,"Om jangan salah sangka dulu" tiba-tiba Yudha mengeluarkan suaranya. "Diam kau lelaki bajingan! Kau membayar anakku untuk kau tiduri?!" kata Om Rizi. Selontak Irena dan Yudha kaget mendengar apa yang diucapkan oleh pria separuh baya itu.

"Siapa yang bajingan? Harusnya om yang bajingan! Om tidak seharusnya berkata tidak layak seperti itu kepada Irena. Dia hanya butuh kasih sayang dari om,bukan berkata seperti itu. Saya harap om dapat mengerti perasaan Irena saat ini!" Jelas Yudha.

"Irena,masuk ke kamarmu sekarang!" Perintah ayah Irena. Irena hanya diam mematung,"masuk ke kamarmu!" Jelas ayah Irena lagi. Irena langsung menatap Yudha dan langsung pergi ke kamarnya. "Dan kau anak muda,pergilah dari sini sebelum tanganku melayang di wajahmu" Perintah om rizi lagi.

**********

Semenjak kejadian itu,Irena tidak banyak bicara. Ingin sekali Irena teriak dihamparan luas,agar semua tahu betapa hancurnya hati ini.

"Lo knapa? Kok murung terus dari tadi pagi?" Tanya Renata,"Gapapa" Jawab Irena.

"Gue lagi mau sendiri,Ren" Minta Irena,"Tapi na,gu-" Kata Renata Terputus oleh Irena "Leave me alone,Ren!" Tegas Irena. Hari ini Irena tidak ingin diganggu oleh siapapun bahkan sahabatnya sendiri.

Jam pelajaran terakhir yaitu fisika. Gila serem banget kan tuh kata,seremnya melebihi Valak and the genk. "Anak-anak,seminggu ini kalian belajar dirumah. Karena SMA Kartini dan SMA harapan bangsa,ingin jalan-jalan" Jelas bu tiwi. "Oke bu" kata siswa siswi XII IPA2.

Yudha POV

Setelah kejadian itu,gue sama Irena ga pernah ketemu lagi. Apa gue samperin ke sekolahnya aja kali ya? Pasti jam segini belum pulang.

Sekarang gue udah sampe didepan sekolah Irena,cepet banget kan? Iyalah Yudha Pratama gitu loh. Lah pan lau sekolahnya tetanggan ama Irena. Ehh itu siapa yang dihalte? Mukanya sepet amat,lah lah itu mah Irena cong.

Motor Yudha tepat didepan Irena berdiri menunggu taxi datang. "Irena?" sapa gue. Irena hanya melirik dan tidak menjawab sapaan Yudha.

"Pulang bareng gu-" terputuskan oleh Irena,"Jauhin gue mulai sekarang!" kata Irena. "Lah kok gitu? Knapa?" Tanya Yudha. "Lo pergi sekarang,atau gue bakal teriak kalo lo mau culik gue!" ancam Irena

Hah? Irena? Pergi? Tinggalin gue gitu aja,apa salah gue?

Yudha mengendarai sepeda motornya sangat kencang dan pandangannya buram akibat genangan air mata,dan perlahan air mata jatuh karena sudah tidak bisa dibendung lagi,alhasil gue kecelakaan.

Gue udah 3 hari tidak sadar diri dan luka yang cukup parah,perlahan mata gue membuka dan gue tau kalau gue sekarang ada dirumah sakit,"Irena" Rintih gue.

"Yudha,lo udah sadar?!" Tanya Renata. "Irena mana?" tanya yudha lagi,lagi dan lagi. "Hmm itu Irena hah itu" Jawab Raihan terbata-bata.

"Mana Irena? Dia ga jenguk gue?" Tanya Yudha,"Kenapa sama Irena? Ada apa?" Tanya gue terus menerus.

Renata menarik nafas panjang dan mencoba menjelaskan kepada Yudha apa sebabnya Irena tidak menjenguk "Semenjak kejadian yang kata waktu itu lo main kerumah dia,bokapnya mengurung dia dikamar dan tidak memperbolehkan Irena kemana pun" Jelas Renata.

"Jadi itu salah gue?" Tanya Yudha merasa bersalah, "Bukan salah lo kok" Jawab Renata. "Apa salah gue? Salah temen-temen gue?" Kata Raihan,"Ga ada hubungannya sama lo bego!" Ketus Renata. "Ya sama kaya kita,ga ada hubungannya digantung mulu,ga dikasih kepastian" Kata Raihan,"Kita? Lo aja sono sendiri." Kata Renata. "Curhat maz?" Kata Yudha dengan tawa kecil.

"Assalamu'alaikum" seorang gadis.

Next Part!😁
Vote&Comment kawan❤

My Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang