Tidak terasa sudah 4 bulan Nava dan Bastian menikah. Kami sudah mulai terbiasa hidup bersama. Setiap malam Bastian selalu gantian tempat tidur. Kalau malam ini tidur dengan ku besok nya dengan Nava begitu juga sebaliknya.
"Pagi Nav.. " ucapku saat melihat Nava turun dari lantai atas.
"Pagi juga mba.." ucapnya sambil berjalan kearah ku yang sedang minum.
Aku baru saja selesai olahraga pagi di luar dan hendak mandi. Kulihat jam di tanganku masih menunjukan pukul setengah 6 pagi.
"Bastian belum bangun?" tanyaku karena tadi malam jadwal nya tidur di kamar Nava.
"Belum mba.." jawabnya sambil membuka kulkas seperti nya mau masak.
"Ooh.. Oh iya ntar bilangin Bastian ya aku hari ini ada acara syuting demo masak jadi pulang nya agak telat" ucapku sambil berlalu menuju kamar.
"Huuee..hue.. Hueek"
"Kamu kenapa Nav??" tanya ku khawatir saat melihat Nava seperti mau muntah.
"Gak tau mba.. Mual..hue" ucapnya lemas.
Jangan -jangan Nava hamil?
"Kamu terakhir 'dapet' kapan Nav?" tanyaku.
"Mmm.. Kayak nya 2 bulan lalu mba.." ucapnya sambil mengingat-ngingat.
"Astaga!!! Jangan-jangan kamu hamil Nav!!!" teriak ku senang.
Kulihat dia kaget kemudian ikut histeris senang. Aku langsung pergi ke apotek terdekat untuk beli test pack. Rasa nya jantung ku hampir meledak karena sangat bahagia saat hasil nya menunjukan kalau Nava positif hamil. Aku dan Nava lompat-lompat gembira.
"Ada apa sih pagi-pagi kalian udah berisik aja.."
Kulihat Bastian turun dari tangga sudah rapi, siap ke kantor.
"Babas!!!" teriak ku.
"Iya iya aku denger han gak usah teriak kali.." ucap Bastian sambil menuju kearah kami.
"We have a hot news for you!!!" ucapku.
"Aha, so what is that?" ucap nya sambil minum.
Kulirik Nava yang sudah gak sabar. Nava pun mengangguk kearah ku.
"Nava hamill bass!!!!" teriak ku.
Byuurrrr uhuk uhuuk.. Bastian menyemprotkan minuman nya saking kaget nya.
"Seriuss??" tanya nya berbinar-binar.
"Iyaaa!!" teriak Nava sambil melompat ke pelukan Bastian.
"Alhamdulillah..!" ucap Bastian sambil membalas pelukan Nava.
Aku yang berada di samping Bastian hanya bisa melihat mereka berdua berpelukan erat. Sebenar nya sedikit cemburu sih saat melihat mereka begitu tapi semua terobati dengan berita hamil ini. Aku sudah lama menanti hadir nya buah hati di rumah ini. Anak nya Bastian. Bastian Junior pasti sangat lucu dan menggemaskan. Walaupun bukan anakku setidak nya dia anak Bastian.
Bastian melepas pelukan mereka dan mulai mengelus perut Nava yang masih rata. Disitulah anak Bastian hidup dan berkembang.
"Selamat ya Navvv!!" ucapku senang sambil memeluk Nava.
"Makasih mba.." jawab nya membalas pelukan ku.
"Ya udah aku siap-siap dulu yaa mau ke kantor.." ucapku sambil melepas kan pelukan kami dan berlalu ke kamar.
Setelah siap aku langsung pamitan dan bergegas menuju kantor tanpa sarapan bersama Bastian dan Nava.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
When Would It Be [TAMAT]
ChickLit"Kamu berubah!" "Hah? Berubah gimana?" tanyaku ketus. "Kamu sekarang gak mau aku sentuh lagi, sering keluar kota, jarang di rumah. Kamu juga aku perhatikan sering pergi sama cowok itu, cowok yang kamu bilang hanya klien mu itu. BULSHIT! Jangan-jang...