Hai haiiii maaf lama gak update... lagi sibuk aja bulan idul Fitri kemaren, nganterin mama berobat sampai akhirnta kembali ke rahmatullah, terus sekarang lagi sibuk bisnis :) hehe
So.. selamat membacaa!!!
Part ini aku persembahkan buat @zanetakonita 😘 yang udah nagih buat lanjutin wkwkw makasih udah setia sama WWIB.
Hujan mulai turun perlahan. Hana hanya berdiam diri di dalam kamar nya. Masih mencoba mencerna semua yang di katakan Bastian beberapa saat yang lalu.
Denny, Bastian dan juga istri nya sudah pulang sejak sejam yang lalu.
Bimbang. Bahagia. Sedih. Semua bercampur menjadi satu. Harus kah kebahagian di jemput dengan cara seperti ini.
"Aku tidak mungkin merebut Bastian..tidak boleh, aku tidak akan bahagia dengan cara seperti itu.." lirih Hana.
Banyak yang bilang cinta itu buta. Bahkan gak sedikit cewek yang kini menjadi pelakor dengan mengatas nama kan cinta. Bahkan banyak yang bangga menjadi pelakor, mereka bilang sang cowok lah yang menggoda mereka. Nyata nya seorang cowok kalo ngerayu tapi gak di tanggepin gak bakal juga terjadi nya perselingkuhan. Tapi satu hal yang pasti "cowok baik-baik mau di goda cewek kayak gimana pun mau sampai itu cewek goyang dumang, goyang dribell, goyang gergaji, juga gak bakal kecantol".
Han?
Terlihat chat Bastian masuk di hp Hanna.
Iya?
Aku merindukan mu
Aku hanya tersenyum miris membaca nya. Inilah takdir kami. 'Merindukan mu?' Aku bahkan lebih dari itu, batin Hanna.
Memendam perasaan apalagi itu cinta tidak lah mudah. Bagaimana tidak jika terlebih lagi cinta itu kini terbalas.
Hanna pun segera membuka kotak pesan nya dan mulai mengirim pesan ke seseorang. Setelah itu dia langsung mengambil kunci mobil nya dan pergi keluar.
*****
Entah kenapa suasana nya kini terasa begitu canggung. Tidak terasa Hanna sudah menghabis kan minum nya padahal percakapan yang terjadi aja belum ada.
"Jadi.."
Terdengar wanita di hadapan Hanna mulai membuka pembicaraan.
"Jadi aku minta kita ketemua..mmm a-aku mau ngomong s-sesuatu.."
Akhirnya keringat di dahi Hanna meluncur dengan cepat nya akibat menahan debaran di dada nya.
"A-apa?"
"Itu..anu..mmm"
"Masalah Bastian?"
"Eh? I-iya.."
Wanita di hadapan Hanna kini mulai memandang nya dengan tatapan tak suka.
"Jadi.. ada apa dengan suami ku?"
Nyooss.. kini pertanyaan itu berhasil membuat tangan Hanna bergetar hebat. Dia sangat takut untuk membicarakan isi hati nya saat ini. Sedangkan wanita yang kini di hadapan nya yaitu istri nya Bastian, Bella tampak nya mulai serius.
"Aku.."
"Kalian tau gak apa yang kalian lakukan itu JAHAT.."
Ucap nya penuh penekanan di akhir kata.
Hanna langsung meneguk ludah membasahi kerongkongan nya yang sangat kering walaupun dia sudah menghabiskan 1 gelas es kopi nya.
"M-maksud k-kamu?"
Bella meminum jus mangga nya perlahan. Kemudian kembali menatap Hanna intens.
"Lupakan saja.. sekarang bilang apa yang ingin kamu katakan"
Hanna mengeratkan kepalan tangan nya, mencoba memberinya kekuatan.
"Aku cinta sama Bastian.."
Hanna terkejut dengan ekspresi Bella yang hanya datar saja. Hanya terus menatap lurus kearah nya.
"Kamu tau?"
"Bastian sudah bicara ke aku tentang kalian".
Hanna di buat makin tercengang mendengar nya. Bastian? Senekat itu? Seserius itu kah perasaannya?
"Aku tidak pernah menyangka pernikahan ku yang baru seumur 1 bulan sudah dihadap kan dengan masalah sebesar ini.."
Bella mulai menatap tajam kearah Hanna.
"Aku gak tau apa dosa ku sama kalian berdua hingga kalian mempermain kan ku seperti ini.."
"Kalo kalian berdua saling cinta terus ngapain Bastian nikahin aku? Kenapa lo juga gak nahan dia? Kenapa sekarang? Sekarang.. disaat kami sudah menikah!!"
Ucap Bella dengan nada tinggi di sertai gebrakan kecil di meja mereka yang berhasil membuat Hanna bergetar. Dia kini makin merasa teramat sangat bersalah.
"Aku minta maaf.." ucap Hanna akhirnya sambil tertunduk.
"Aku tidak pernah sekalipun berniatan ingin menghancurkan rumah tangga mu.."
"Trus?? Mau lo apa?"
Ucap Bella sinis.
"Mau kah kamu membagi suami mu? Kita berdua jadi istri Bastian, A-aku.."
Byurr!!! Belum sempat menyelesaikan kalimat nya Hanna terkejut saat merasakan wajah nya yang disiram Bella dengan es kopi milik Hanna.
Semua mata pengunjung di cafe reflek menatap kearah mereka. Bahkan pelayan yang ingin mengantar kan pesanan di meja samping mereka terdiam saat melewati mereka.
"Kalian berdua GILA!!"
Bella berdiri seraya mengambil tas nya.
"Puas lo ngancurin pernikahan gue? Makan tuh Bastian.."
Ucap Bella sesaat sebelum meninggal kan cafe tempat mereka bertemu. Hanna hanya diam mematung. Tersenyum miris.
"Nampak nya gue sekarang dapat tittle pelakor.." desah Hanna pelan sambil melap wajah nya dengan tissue.
Hanna menggulung tissue nya berkali-kali kemudia mencoba menghilang kan noda kopi di celana nya dengan kasar.
Kamu dimana??
Sms Bastian masuk berapa saat kemudia.
"Kenapa adegan drama ini harus terjadi padaku.." ucap Hanna sambil menangis.
Dia sudah tidak dapat menahan luapan isi hati nya. Semua pasang mata pengunjung kembali menatap kearah nya yang kini mulai menangis meraung-raung seperti anak kecil yang kehilangan balon nya.
Bersambung...
Plis vote and comment ya.. maaf kalo part yang ini mungkin sedikit pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Would It Be [TAMAT]
Chick-Lit"Kamu berubah!" "Hah? Berubah gimana?" tanyaku ketus. "Kamu sekarang gak mau aku sentuh lagi, sering keluar kota, jarang di rumah. Kamu juga aku perhatikan sering pergi sama cowok itu, cowok yang kamu bilang hanya klien mu itu. BULSHIT! Jangan-jang...